fbpx
Connect with us

Penyakit

Diabetes: Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan

Diabetes terjadi ketika tubuh seseorang tidak dapat lagi menyerap gula (glukosa) ke dalam selnya dan menggunakannya untuk energi.

Loading

Published

on

Diabetes
Ilustrasi Diabetes | Foto: Ist.

Lampung.co – Diabetes adalah penyakit karena tingginya kadar gula darah. Glukosa, sumber energi utama untuk sel-sel dalam tubuh manusia dan ada dalam tubuh. Namun, pada penderita diabetes, glukosa tidak dapat digunakan oleh tubuh. Berikut akan dijelaskan mengenai diabetes.

Apa yang dimaksud dengan diabetes?

Pengertian diabetes atau kencing manis adalah penyakit kronis jangka panjang yang ditandai dengan peningkatan kadar gula (glukosa) darah di atas normal. Diabetes terjadi ketika tubuh seseorang tidak dapat lagi menyerap gula (glukosa) ke dalam selnya dan menggunakannya untuk energi. Kondisi ini akhirnya berujung pada penumpukan gula berlebih di aliran darah tubuh.

Terdapat dua jenis diabetes, diabetes tipe 1 dan tipe 2. Hormon insulin mengontrol kadar gula darah, dimana hormon tersebut diproduksi oleh pankreas. Namun, pada penderita diabetes, pankreas tidak dapat memproduksi insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh. Sel-sel tubuh tidak bisa menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi energi tanpa insulin.

Penyebab Diabetes

Penyebab diabetes yang paling umum adalah keturunan. Selain itu, diabetes disebabkan oleh kegagalan fungsi tubuh karena tidak mampu menyerap gula darah ke dalam sel. Karenanya, glukosa pun menumpuk di dalam darah. Pada tipe 1, kondisi ini disebabkan oleh sistem imunitas tubuh.

Biasanya daya tahan tubuh menyerang virus dan bakteri berbahaya lainnya, malah menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil insulin. Atau jika sudah parah, Anda tidak dapat memproduksinya sama sekali. Kadar gula malah menumpuk di dalam darah. Pada diabetes tipe 2, tubuh secara normal dapat memproduksi insulin tetapi tidak menggunakan insulin secara normal. Resistensi insulin adalah sebutan kondisi ini.

Jenis-jenis

Ada 2 jenis diabetes, yaitu:

Diabetes Tipe 1

Diabetes dengan jenis penyakit autoimun, artinya sistem kekebalan tubuh menyerang dirinya sendiri. Dalam keadaan ini, tubuh tidak bisa memproduksi insulin secara total.

2. Diabetes Tipe 2

Pada diabetes tipe ini, tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau sel-sel tubuh pada diabetes tipe 2 tidak merespon insulin secara normal. Diabetes tipe 2 adalah bentuk paling umum dari diabetes dengan penderita sebanyak kurang lebih 90-95%.

Gejala Diabetes

Diabetes tipe 1 dapat berkembang pesat selama berminggu-minggu atau berhari-hari. Dalam kasus diabetes tipe 2, di sisi lain, gejala diabetes sangat samar sehingga banyak orang yang terkena tidak tahu bahwa mereka telah menderita diabetes selama bertahun-tahun. Namun ada beberapa tanda sebagai berikut:

  1. Sangat haus atau sangat lapar
  2. Sering buang air kecil dan paling sering di malam hari
  3. Penglihatan kabur
  4. Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  5. Massa otot menurun
  6. Kandungan keton dalam urin
  7. Luka yang tidak kunjung sembuh
  8. Kerentanan terhadap infeksi

Pengobatan

Terdapat cara mengobati diabetes yang bisa dilakukan. Terapi insulin merupakan salah satu perawatan penderita diabetes baik tipe 1 maupun tipe 2. Terdapat pula obat-obatan diabetes yang bisa Anda peroleh dari dokter. Anda juga harus berolahraga dengan rutin dan mengubah pola hidup sehat agar diabetes dapat terkontrol.

Pencegahan Diabetes

Meski faktor risiko diabetes tidak bisa dihindari, seperti riwayat keluarga, ada faktor risiko lain yang bisa dicegah sejak dini dengan menerapkan pola hidup sehat. Jaga berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan yang rendah lemak. Makan buah, sayur, dan makanan berserat tinggi lainnya.

Jika Anda memiliki beberapa gejala diabetes dan gejala ini tidak membaik, segera temui dokter. Tujuannya adalah untuk mendeteksi diabetes pada tahap awal dan memungkinkan pengobatan dini. Semakin cepat pengobatan dimulai, semakin rendah risiko komplikasi diabetes.

Loading

Hairun Nisa merupakan salah satu penulis untuk media online Lampung.co yang menulis artikel topik kesehatan termasuk kecantikan serta yang relevan dengan keahliannya.

Penyakit

Hipotensi: Penyebab, Pencegahan dan Cara Mengobati

Hipotensi bukanlah penyakit yang sepele karena bisa menyebabkan Anda mengalami komplikasi yang risikonya membuat tubuh kekurangan oksigen.

Loading

Published

on

Hipotensi
Ilustrasi Hipotensi | Foto: Ist.

Lampung dot co – Kesehatan | Hipotensi adalah sebuah kondisi kesehatan yang perlu adanya diagnosis oleh dokter dari gejala dan riwayat kesehatan yang dialami. Diagnosis akan jelas setelah dilakukannya pemeriksaan fisik dan tekanan darah. Berikut ini gejala, penyebab, dan cara mengobati hipotensi yang penting sekali diketahui.

Pengertian

Hipotensi merupakan sebuah penyakit yang berhubungan dengan kondisi tekanan darah yang hasil pengukurannya kurang dari 90/60 mmHg. Penyakit ini bisa diderita siapa saja tanpa perlu adanya riwayat karena banyak sekali faktor penyebabnya.

Apa Penyebab Hipotensi?

Ibu Hamil

Ibu hamil dapat mengalami hipotensi disebabkan karena perkembangan sirkulasi darah dalam tubuh ibu hamil. Makanya ibu hamil sering sekali mengalami pusing atau lemas. Apalagi saat hamil kadar hormon di dalam darah juga tidak stabil, sehingga mempengaruhi kondisi tekanan darah.

Dehidrasi

Dehidrasi juga dapat menyebabkan penyakit yang satu ini karena tubuh mengalami kekurangan cairan yang berpengaruh terhadap volume darah.

Penyakit dan Infeksi

Hipotensi juga bisa disebabkan karena adanya penyakit di dalam tubuh di antaranya adalah penyakit jantung. Infeksi yang dialami juga bisa mempengaruhi sirkulasi darah dan akhirnya membuat tekanan darah menurun.

Kekurangan Nutrisi

Penyakit ini juga ternyata bisa terjadi saat tubuh mengalami kekurangan nutrisi. Khususnya vitamin B12 dan asam folat yang bahkan bisa menyebabkan Anda menderita anemia.

Pendarahan

Penyebab lain dari hipotensi karena mengalami pendarahan besar yang mengakibatkan volume dan aliran darah ke berbagai jaringan tubuh menurun.

Kelebihan Konsumsi Karbohidrat

Ternyata Anda juga bisa mengalami hipotensi jika berlebihan mengonsumsi karbohidrat. Dampaknya membuat timbul bendungan darah di dalam pembuluh darah yang ada di lambung dan usus.

Gejala

  1. Pusing dan lemas
  2. Mual dan muntah
  3. Pandangan kabur
  4. Linglung atau sulit berkonsentrasi
  5. Tubuh terasa tidak stabil dan sesak napas
  6. Kehilangan kesadaran

Cara Mengobati Hipotensi

Mengubah Gaya Hidup

Cara mengobati hipotensi dengan mengubah gaya hidup terlebih dahulu dimulai dengan pola makan menjadi lebih sehat. Mengurangi aktivitas gaya hidup yang tidak sehat. Sebisanya mengurangi makan-makanan siap saji.

Cairan Tubuh Terpenuhi

Dalam proses pengobatan penyakit yang berbahaya ini juga penting untuk memenuhi cairan tubuh. Cairan akan meningkatkan volume darah dan sekaligus mencegah dehidrasi.

Olahraga Rutin

Penting untuk melakukan olahraga agar bisa meningkatkan tekanan darah. Olahraga yang mudah saja seperti berjalan kaki di pagi hari. Olahraga membantu menjaga kebugaran tubuh dan tekanan darah bisa stabil. Cukup tiga puluh menit tapi rutin dua kali seminggu.

Konsumsi Obat Hipotensi Sesuai Anjuran Dokter

Pengobatan hipotensi juga dilakukan dengan mengurangi dosis obat yang menjadi penyebabnya. Dokter juga akan memberikan obat-obatan yang membantu menjaga tekanan darah agar normal.

Beberapa kondisi pengobatannya memerlukan infus atau bahkan transfusi darah. Setelah itu juga akan diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi yang dapat menyebabkan penyakit ini.

Cara Mencegah Hipotensi

  1. Kurangi kafein dan hentikan alkohol
  2. Makan dalam porsi kecil
  3. Posisi kepala lebih tinggi saat tidur
  4. Tidak berada di satu posisi dalam waktu lama seperti berdiri atau duduk
  5. Hindari mengangkat beban berat
  6. Tingkatkan sodium yang akan menaikkan tekanan darah
  7. Istirahat yang cukup dan kurangi begadang

Penutup

Hipotensi bukanlah penyakit yang sepele karena bisa menyebabkan Anda mengalami komplikasi yang risikonya membuat tubuh kekurangan oksigen. Dampaknya bisa mengganggu organ otak dan jantung. Segeralah mengunjungi dokter untuk pemeriksaan jika Anda sampai kehilangan kesadaran saat hipotermi atau mengalami keringat dingin dan sesak napas.

Loading

Continue Reading

Penyakit

Hipertensi: Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan

Penyakit ini tidak hanya beresiko pada usia lansia saja, tapi juga bisa menyerang pada usia muda. Berikut akan dibahas bagaimana cara mengobati hipertensi dan tindakan pencegahannya.

Loading

Published

on

Hipertensi
Ilustrasi | Foto: Ist.

Lampung dot co – Kesehatan | Ada banyak sekali jenis penyakit yang bisa terjadi melihat dari pola hidup sehat tidak terlaksanakan dengan baik, salah satunya hipertensi. Kebiasaan atau gaya hidup lah yang memberikan dampak besar bagi kesehatan.

Jenis penyakit ini tidak hanya beresiko pada usia lansia saja, tapi banyak kasus yang menimpa usia muda. Berikut akan dibahas bagaimana cara mengobati hipertensi dan tindakan pencegahannya.

Apa itu Hipertensi

Hipertensi merupakan penyakit dengan kondisi tekanan darah 130/80 mmHg atau lebih. Penyakit yang bisa berdampak ke organ lainnya seperti jantung atau ginjal. Bahkan berawal dari hipertensi bisa menyebabkan terjadinya stroke.

Penyebab Hipertensi

Genetik

Beberapa penyakit bisa saja turunan dari anggota keluarga terutama ayah atau ibu. Faktor genetik sangat besar sekali pengaruhnya. Jika ada Riwayat hipertensi pada anggota keluarga, maka Anda harus waspada dengan melakukan berbagai upaya pencegahan.

Perubahan fisik

Perubahan fisik berbanding lurus dengan perubahan pada bagian organ. Salah satunya kinerja ginjal akan mulai berubah juga dan ini bisa menjadi pemicu terjadinya hipertensi. Kondisi tubuh yang mulai tidak bisa menjaga keseimbangan cairan alami tubuh sehingga menimbulkan hipertensi.

Pola Hidup Tidak Sehat

Pola hidup tidak sehat yang sangat besar menyebabkan hipertensi adalah merokok. Biasanya ini pada laki-laki yang sudah menjadi perokok aktif alias ketergantungan. Konsumsi makanan asin atau manis juga menjadi penyebab hipertensi yang harus sangat dikontrol.

Adanya Masalah Medis

Penyebab terjadinya hipertensi karena masalah medis berupa penyakit ginjal, masalah tiroid, punya penyakit jantung bawaan, masalah kelenjar adrenal, atau mengalami tumor endokrin.

Gejala Hipertensi

  1. Sering sakit kepala
  2. Mengalami mimisan
  3. Terganggunya penglihatan
  4. Nyeri di bagian dada yang bisa menyebabkan sesak napas
  5. Telinga yang berdengung
  6. Mengalami mual dan muntah saat kelelahan
  7. Mulai sering mengalami tremor otot
  8. Ditemukannya darah di dalam urine

Pengobatan

Konsumsi Obat

Ada banyak jenis obat hipertensi yang bisa dimanfaatkan di antaranya: obat untuk membuang kelebihan garam lewat urine. Obat yang fungsinya untuk melebarkan pembuluh darah karena saat hipertensi risikonya bisa mengalami sumbatan pada pembuluh darah.

Lalu obat untuk membantu memperlambat detak jantung sekaligus melebarkan pembuluh darah. Anda juga akan diberikan obat untuk menurunkan tekanan darah yang akan sangat membantu membuat bagian dinding pembuluh darah lebih rileks. Obat penghambat renin diberikan untuk menjaga kenaikan tekanan darah.

Latihan Fisik

Aktivitas fisik yang teratur dengan waktu 150 menit setiap minggu akan sangat mempengaruhi kondisi tekanan darah. Hanya tinggal memilih jenis aktivitas yang disukai sekaligus bisa menghilangkan stres yang menjadi penyebab hipertensi.

Konsumsi Obat Penurun Tekanan Darah

Jika tekanan darah mendadak naik tinggi sekali maka pengobatannya akan diberikan penurun tekanan darah. Dokter yang akan mengatur dosisnya berapa agar tidak mengalami ketergantungan.

Pencegahan

  1. Makan makanan sehat yang lebih higienis diolah sendiri
  2. Asupan garam hanya boleh 5g setiap hari
  3. Tidak merokok dan tidak minum kopi dulu
  4. Kurangi konsumsi minuman dan batasi asupan makanan tinggi lemak
  5. Batasi asupan kafein
  6. Istirahat yang cukup
  7. Rutin cek tekanan darah

Penutup

Hipertensi yang kerap sekali diabaikan karena gejala yang dialami tidak terlalu parah. Hipertensi jika dikontrol dengan baik melalui mengubah pola hidup yang sehat. Saat Anda sudah merasakan gejala hipertensi dalam waktu lama, maka lakukan saja pemeriksaan darah agar merasa lebih tenang tidak menduga-duga. Penanganan yang tepat akan mengurangi risiko hipertensi.

Loading

Continue Reading

Penyakit

Hernia: Penyebab, Gejala dan Pengobatan serta Pencegahan

Hernia tidak memandang usia yang bisa terjadi pada anak-anak sampai orang dewasa dengan penyebab yang berbeda-beda.

Loading

Published

on

Hernia
Ilustrasi penyakit Hernia | Foto: Ist.

Lampung dot co – Kesehatan | Hernia tidak memandang usia yang bisa terjadi pada anak-anak sampai orang dewasa dengan penyebab yang berbeda-beda. Jenis hernia juga ditentukan dengan tingkat keparahannya. Berikut akan dibahas apa saja yang menjadi penyebab penyakit hernia dan gejala yang paling sering terjadi.

Apa Itu Hernia

Hernia merupakan sebuah penyakit yang terjadi saat lemak, jaringan, dan bagian dari organ tubuh mendorong lubang di bagian otot perut atau jaringan ikat. Pada orang dewasa penyakit hernia terjadi seringnya di bagian selangkangan. Saat mengalami penyakit ini akan terasa ada tonjolan. Semakin lama akan terasa semakin sakit dan mengganggu aktivitas.

Penyebab Hernia

  1. Usia yang mulai tua
  2. Sering mengangkat beban berat
  3. Terjadi setelah melakukan operasi perut
  4. Mengalami obesitas atau berat badan berlebihan
  5. Batuk kronis
  6. Sembelit
  7. Lahir prematur dengan berat badan lahir rendah
  8. Adanya Riwayat hernia pada anggota keluarga

Gejala Hernia

  1. Merasa sakit atau nyeri saat batuk dan bersin terutama setelah mengangkat beban berat
  2. Adanya benjolan di area perut atau selangkangan yang juga terasa nyeri
  3. Benjolan yang terus membesar dan semakin mengganggu
  4. Merasakan nyeri dada sampai ingin muntah
  5. Terasa sesak di dada atau adanya tanda obstruksi usus

Pengobatan

Pemberian Obat Hernia

Pengobatan dengan menggunakan obat-obatan untuk membantu meredakan gejala dari penyakit hernianya. Jenis obat hernia yang biasa diberikan seperti Antasida, Antagonis reseptor H-2, dan Penghambat Pompa Proton (PPI).

Operasi Terbuka

Pengobatan hernia juga bisa dengan tindakan operasi yaitu bedah terbuka atau dikenal dengan istilah medis operasi lubang kunci (laparoskopi). Jenis metode operasi yang juga bisa dilakukan ada Herniotomi yaitu tindakan operasi dengan sayatan di bagian perut agar bisa membuang kantung hernianya.

Ada metode Herniorafi yaitu tindakan operasi dengan menjahit area keluarnya hernia agar dapat memperkuat dinding perut. Metode operasi lainnya Hernioplasti yaitu tindakan operasi yang menggunakan jaringan sintetis untuk menutup bagian tempat keluarnya hernia.

Perbaikan Hernia Robotik

Tindakan yang dilakukan dengan sayatan kecil. Tindakan pengobatan ini dilakukan pada hernia yang berada di area lemah atau rentan. Tindakan yang digunakan untuk merekonstruksi dinding perut.

Pencegahan Hernia

Memperbaiki Kebiasaan

Anda harus mulai untuk berhenti merokok dan menerapkan kebiasaan rutin berolahraga. Kebiasaan makan-makanan siap saji dikurangi agar bisa mendapatkan berat badan ideal. Makanan yang bergizi lengkap dan seimbang dibutuhkan tubuh agar imunitas terjaga saat harus berjuang melawan penyakit.

Menjaga Aktivitas

Penting untuk melakukan upaya pencegahan tiding mengangkat beban berat. Saat mengangkat barang harus sangat berhati-hati jangan memaksakan diri jika terasa tidak mampu. Posisikan badan dengan tepat agar tidak menumpukan beban di bagian pinggang atau punggung.

Lakukan Pemeriksaan

Jangan sesekali Anda abaikan gejala yang sudah mulai terasa dan mengganggu aktivitas. Periksakan ke dokter jika mengalami batuk yang tak kunjung sembuh dan sakit di bagian tertentu.

Tidak Memaksa saat BAB

Tekanan yang terlalu berlebihan saat BAB bisa menjadi pemicu munculnya hernia. Kebutuhan serat harus terpenuhi supaya masalah ini tidak terjadi.

Penutup

Hernia di beberapa kasus ternyata juga bisa terjadi pada wanita. Biasanya terjadi pada wanita pasca melahirkan atau obesitas. Jenis hernianya umbilikalis atau hernia pusar karena adanya benjolan dari usus ke bagian otot perut. Waspadalah baik wanita atau laki-laki bila mengalami gejala yang mengarah ke hernia segera lakukan pemeriksaan agar lebih cepat diatasi.

Loading

Continue Reading

Banyak Dibaca