Epilepsi: Penyebab, Ciri-ciri dan Cara Pengobatan yang Tepat

Tim Redaksi

Lampung.co – Kesehatan | Pernahkah Anda melihat orang yang tiba-tiba mengalami kejang hingga tergeletak? Jangan berburuk sangka dahulu dengan mengira orang tersebut sakau. Bisa jadi, orang tersebut sedang menderita epilepsi atau ayan.

Dikutip dari Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, Epilepsi merupakan salah satu penyakit kronik dengan angka kejadian tinggi khususnya di negara berkembang, penyakit epilepsi bersifat kronik, sehingga dapat mengganggu kualitas hidup dan membutuhkan biaya cukup banyak.

Yuk, cari tahu lebih dalam tentang pengertian epilepsi, penyebab, dan cara pengobatannya!

Pengertian

Epilepsi adalah penyakit dimana seseorang mengalami kejang secara berulang kali dan tiba-tiba. Epilepsi atau ayan dapat terjadi ketika adanya kerusakan atau perubahan di dalam sel otak.

Perlu Anda ketahui, bahwa otak manusia terdiri dari neuron atau sel-sel saraf yang merupakan bagian dari sistem saraf yang menggunakan impuls listrik dalam menghantarkan rangsangan. Pada seseorang terkena epilepsi dan kejang, impuls listrik dihasilkan secara berlebihan dan menyebabkan perilaku atau gerakan tubuh yang tak terkontrol.

Penyebab Epilepsi

Epilepsi dapat terjadi pada siapa saja dan usia kapan saja tanpa terkecuali. Namun, umumnya kondisi ayani sudah terjadi sejak masa kanak-kanak dan berisiko berlanjut ke fase dewasa. Epilepsi terbagi menjadi dua berdasarkan penyebab terjadinya, yaitu:

Epilepsi idiopatik (epilepsi primer)

Jenis epilepsi di mana penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa ahli menduga bahwa kondisi ayan jenis ini disebabkan oleh faktor genetik yang dapat diturunkan.

Epilepsi simptomatik (epilepsi sekunder)

Jenis epilepsi yang penyebabnya sudah bisa diketahui secara medis yakni kerusakan struktural di otak. Beberapa penyebabnya termasuk luka berat di bagian kepala, tumor, stroke, maupun infeksi otak.

Adapun faktor yang berpotensi meningkatkan risiko terjadinya epilepsi, antara lain:

  1. Usia anak-anak dan lansia
  2. Anggota keluarga ada yang menderita epilepsi
  3. Cedera pada kepala berat
  4. Stroke dan penyakit pembuluh darah yang dapat menyebabkan kerusakan otak
  5. Demensia
  6. Infeksi otak dan peradangan pada otak atau sumsum tulang belakang
  7. Riwayat kejang di masa kecil akibat demam tinggi

Gejala atau Ciri-ciri Epilepsi

Gejala utama yang paling mencolok dari epilepsi yang dapat Anda lihat pertama kali yaitu kejang. Akan tetapi, bentuk kejang berupa kaku dan lemas secara cepat dan tiba-tiba, terkaget-kaget, atau seperti terdiam dan kemudian terjatuh.Seringnya gejala kejang terjadi berulang kali pada penderita. Berikut penjelasan detail mengenai kejang pada penderita ayan.

Kejang parsial dimana otak yang mengalami gangguan hanya sebagian

  1. Parsial simpel yang menyebabkan pengidapnya tidak sampai kehilangan kesadaran
  2. Kejang parsial kompleks yang mempengaruhi kesadaran pengidapnya, sehingga membuatnya terlihat seperti bingung atau setengah sadar kemudian kehilangan kesadaran

Kejang umum terjadi di sekujur tubuh dan berpengaruhi pada bagian otak secara keseluruhan, biasanya disertai dengan:

  1. Mata yang terbuka saat kejang
  2. Terkadang disertai suara atau teriakan saat mengalami kejang
  3. Mengompol
  4. Sulit bernapas untuk beberapa saat, badan pucat atau bahkan membiru
  5. Pada beberapa kasus, disertai dengan keadaan tak sadarkan diri

Pengobatan Epilepsi yang Tepat

Secara umum belum ditemukannya metode dan obat untuk menyembuhkan epilepsi. Namun, jika terjadi maka ada obat sebagai penahan gejala epilepsi agar pengidap dapat melakukan aktivitas dengan normal. Obat tersebut harus rutin diminum dan pemberiannya dipastikan sesuai jam yang dianjurkan dokter agar bekerja dengan efektif. Pengidap epilepsi perlu ditangani dengan cepat dan tepat agar menghindari terjadinya situasi yang berujung fatal.

Sementara itu, untuk penanganan kegawatan saat kambuh kejang bisa dilakukan dengan cara berikut:

  1. Posisi tubuh dimiringkan agar saluran napas akan berjalan dengan baik
  2. Baju yang terlalu ketat dibuka sedikit agar badan lebih leluasa dan tidak sesak
  3. Berikan alas kepala
  4. Masukkan obat melalui dubur setelah 3 menit penderita mengalami kejang. Apabila dalam waktu 5 menit tidak membaik, maka pemberian obat bisa diulang sebanyak 2 kali dan langsung Anda larikan ke rumah sakit terdekat.

Pencegahan

Untuk pencegahan epilepsi kambuh, Anda bisa minum obat pemberian dokter dengan rutin. Selain itu, terapkan juga pola hidup yang sehat, misalnya olahraga secara teratur, tidak mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Diet khusus juga dapat Anda lakukan bila diperlukan sesuai anjuran dokter.

Walaupun tidak menular, epilepsi harus ditangani dengan cepat dan tepat agar keadaan penderita tetap aman. Setelah membaca artikel di atas, tentunya Anda sudah memiliki pemahaman tentang pengertian epilepsi dan cara mengatasinya. Yuk, siaga epilepsi untuk hidup lebih produktif dan sehat!

Tim Redaksi

Tim Redaksi media online Lampung.co menerbitkan berita-berita khusus, termasuk berita advertorial. Hubungi tim redaksi melalui email redaksi@lampung.co

Tags

Related Post

Ads - Before Footer