Lampung.co – Siapa yang tak pernah demam? Sepertinya semua orang di dunia ini pernah merasakan demam yang disebabkan oleh berbagai faktor. Demam biasanya menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sedang lemah. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut terkait penyakit demam, maka Anda bisa menyimak pembahasan berikut ini.
Pengertian
Demam adalah suatu kondisi di mana suhu tubuh meningkat hingga melebihi 38℃. Suhu tubuh yang meningkat tersebut merupakan cara sistem kekebalan tubuh dalam memerangi virus atau infeksi. Namun, demam di atas suhu 41℃ dapat menyebabkan berbagai perubahan metabolisme, fisiologis dan akhirnya kerusakan susunan saraf pusat (NPD Agustini, 2017).
Penyakit ini umum terjadi di kalangan masyarakat, apalagi saat sedang musim penghujan ataupun pancaroba. Yang memiliki faktor risiko lebih tinggi untuk terkena demam adalah anak-anak, sebab sistem kekebalan tubuhnya masih tergolong lemah.
Apa yang menyebabkan Demam?
Penyebab demam begitu bervariasi, tetapi secara ilmiahnya penyebab demam adalah karena terdapat suatu virus, bakteri, ataupun infeksi dari dalam tubuh. Berikut beberapa penyebab dari demam.
Imunisasi
Demam bisa disebabkan karena seseorang telah selesai mendapatkan vaksin pertusis. Yang mana jika kekebalan tubuhnya lemah akan mengalami demam.
Infeksi Virus dan Bakteri
Infeksi virus dan bakteri juga bisa menyebabkan seseorang mengalami demam.Beberapa infeksi virus serta bakteri tersebut antara lain COVID-19, meningitis, cacar air, tifus, disentri, dan infeksi saluran kemih.
Penyakit yang Lebih Serius
Demam juga bisa megindikasikan bahwa seorang penderitanya juga memiliki penyakit yang lebih serius dan kompleks. Misalnya adalah penyakit arthritis dan hipertiroidisme, bahkan kanker.
Gejala dan Ciri-ciri Demam
Gejala dari demam sangatlah mudah dikenali dan sudah umum di kalangan masyarakat. Beberapa gejala yang akan dialami seseorang yang terkena demam, antara lain:
- Suhu tubuh yang tinggi yakni lebih dari 38 derajat Celcius.
- Sakit kepala disertai batuk dan pilek.
- Tubuh menggigil, berkeringat dingin, dan lemas.
- Kehilangan nafsu makan ataupun diare.
- Tenggorokan terasa sakit dan dehidrasi.
- Jantung berdebar lebih dari biasanya.
Nah, demam yang dialami tak kunjung menurun, maka Anda harus memperhatikan gejala lain yang menandakan bahwa demam lebih parah. Segera periksakan diri ke dokter atau IGD jika Anda memiliki beberapa gejala di bawah ini:
- Sakit kepala yang tidak kunjung reda.
- Leher rasanya sangat kaku
- Muntah terus menerus
- Sesak napas atau nyeri dada
- Penurunan kesadaran hingga kejang
Cara Mengobati Demam
Jika Anda terkena demam, maka Anda bisa mengobatinya secara mandiri di rumah. Namun, jika demam tersebut berkelanjutan hingga waktu lama, maka sebaiknya segera diperiksakan ke dokter. Berikut cara-cara untuk mengobati demam:
- Minum banyak air putih untuk mengatasi dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh.
- Istirahat yang cukup sehingga bisa lekas pulih dengan pola tidur yang dijaga.
- Gunakan pakaian yang ringan sehingga lebih nyaman.
- Kompres menggunakan air hangat di area keningnya agar demam yang dimiliki lekas membaik.
- Minum obat secara teratur dan jangan lupa untuk memeriksakan diri ke dokter.
Pencegahan Demam
Apabila tidak ingin terkena demam, maka ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk melakukan pencegahan demam tersebut, yakni:
- Jaga kebersihan baik untuk kebersihan personal ataupun kebersihan di lingkungan sekitar. Mulai dari cuci tangan yang bersih di berbagai kebutuhan
- Hindari menyentuh mulut, hidung, hingga mata karena virus dan bakteri bisa masuk ke dalam tubuh.
- Tutup mulut ataupun hidung saat seseorang akan batuk.
- Jangan berbagai cangkir, gelas, serta peralatan makan dengan orang lain.
- Gunakan masker saat bepergian ke luar rumah agar terhindar dari virus yang menular tersebut.
Demikian pembahasan informasi mengenai demam, mulai dari pengertian, jenis-jenis, penyebab, gejala, cara mengobati, hingga pencegahan. Demam merupakan penyakit umum yang biasa terjadi jika musim tak menentu. Namun, jika demam terjadi dalam waktu yang sangat lama disertai penyakit lain, maka Anda harus memeriksakannya ke dokter.
