Sistem Pengelolaan Sampah Modern Untuk Atasi Pemanasan Global

Tim Redaksi

Lampung.co – Terdapat sekitar 150 juta ton sampah plastik yang berada di lautan. Berat dari sampah itu setara dengan 25 juta gajah berukuran besar. Sampah yang dibiarkan begitu saja, secara tidak langsung akan mengakibatkan suhu bumi semakin memanas. Alasan ini membuat pihak yang masih peduli pada lingkungan hidup, berinisiatif menciptakan teknologi sistem pengelolaan sampah modern untuk menangani sampah yang semakin menggunung.

1. SeaBin
Sesuai dengan namanya, SeaBin merupakan teknologi yang berusaha mengurangi jumlah sampah yang berserakan di permukaan laut. SeaBin diinisiasi oleh dua orang peselancar yang berasal dari Australia. Dilansir dari HuffPost, SeaBin berfungsi untuk menyedot sampah dan tumpahan minyak yang berserakan di permukaan laut.

SeaBin merupakan alat sederhana berupa ember yang dilengkapi dengan pompa dan sistem penyaringan air. Alat ini didesain untuk bisa menyedot sampah yang terdapat di sekitar dermaga atau pangkalan kapal. Dilengkapi dengan sistem pembeda air dengan minyak, membuat alat ini menyedot minyak dari laut dan mengalirkan air bersih dari sisi lain pompanya.

Sebagaimana dilansir dari situs pengembang SeaBin, alat ini tak hanya menyedot sampah berukuran besar saja. SeaBin juga bisa menyedot microplastic dan microfiber dengan mudah. Walau masih berbentuk prototype, namun SeaBin sudah dipasang di beberapa dermaga di penjuru dunia. San Diego dan Finlandia merupakan dua tempat yang sudah merasakan manfaat SeaBin.

2. Mesin Pengubah Sampah Menjadi Minyak
Untuk menjaga lingkungan hidup, sebuah perusahaan daur ulang menciptakan teknologi sistem pengelolaan sampah baru yang bisa mengubah sampah plastik menjadi minyak. Perusahaan yang bernama Recycling Technologies ini menggunakan mesin daur ulang pirolisis yang berukuran seluas lapangan tenis. Sampah yang akan didaur ulang berupa produk serta pembungkus yang terbuat dari plastik.

Mesin daur ulang pirolisis ini mulai diuji cobakan di salah satu tempat pembuangan sampah di bagian barat London. Sampah yang telah dikumpulkan, akan dipanaskan hingga meleleh dengan suhu mencapai 500 derajat celsius. Uap air yang muncul saat proses tersebut kemudian didinginkan. Setelahnya, uap diolah jadi bahan bakar yang bisa dijual pada perusahaan petrokimia.

3. Mesin DIY, Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Bernilai Jual
Pada tahun 2017, jumlah sampah plastik diperkirakan hampir mencapai 311 juta ton. Namun jumlah yang didaur ulang bahkan tidak mencapai 10%. Berangkat dari fakta ini, seorang desainer Belanda bernama Dave Hakkens, mengembangkan mesin pendaur ulang sampah sederhana. Mesin ini akan mendaur ulang sampah plastik menjadi produk yang berdaya guna dan berdaya jual.

Ada empat macam mesin yang dikembangkan oleh Precious Plastic, komunitas yang didirikan Dave Hakkens untuk menangani polusi plastik. Mesin yang pertama adalah shredder machine yang berfungsi untuk menghancurkan sampah plastik menjadi serpihan kecil. Ukuran serpihan yang dihasilkan bisa ditentukan dengan mengganti ukuran penyaring yang berada dalam mesin.

Mesin yang kedua merupakan extrusion machine. Dalam proses ini, serpihan plastik akan dimasukkan ke dalam mesin berbentuk corong dan kemudian mengubahnya menjadi tali-tali plastik. Injection machine merupakan mesin pengolah plastik yang ketiga. Mesin ini bekerja dengan cara memanaskan serpihan plastik dan kemudian memasukkannya dalam sebuah cetakan.

Terakhir, ada compression machine yang berbentuk seperti oven. Mesin yang ini cocok untuk memanaskan dan mencetak sampah plastik yang berukuran besar. Dave Hakkens menyebutkan, semua mesin ini diciptakan dari benda yang ada di lingkungan sekitar. Jadi, Anda pun bisa membuatnya sendiri dengan melihat panduan yang tersedia di situs pengembang mesin ini.

Jika terus dibiarkan, maka jumlah sampah yang ada di muka bumi ini akan terus bertambah dan mencemari lingkungan hidup. Jumlah sampah bahkan diperkirakan para ahli akan lebih banyak, dibandingkan dengan jumlah ikan di lautan pada 30 tahun mendatang. Anda tentu tak ingin bumi lebih banyak dipenuhi oleh sampah, dibandingkan dengan jumlah manusianya sendiri juga bukan?

Tim Redaksi

Tim Redaksi media online Lampung.co menerbitkan berita-berita khusus, termasuk berita advertorial. Hubungi tim redaksi melalui email redaksi@lampung.co

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer