Erosi Tanah Subur, Masalah Lingkungan yang Dianggap Sepele

Tim Redaksi

Lampung.co – Sejatinya, erosi adalah adalah peristiwa pindahnya tanah atau sedimen ataupun batuan ke tempat lain yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti angin, air, ataupun gelombang. Erosi tanah subur seringkali dianggap biasa dan sepele oleh banyak pihak. Padahal, ini termasuk ancaman lingkungan dan dampaknya juga buruk bagi masyarakat.

Laporan dari PBB
Erosi yang disebabkan cara yang tak alamiah alias karena campur tangan manusia sekarang ini tahapnya juga sudah memprihatinkan. Campur tangan manusia itu seperti adanya monokultur, pembabatan hutan, pembetonan lahan dan juga perubahan tata guna lahan. Hal inilah yang menjadi penyebab utama erosi tanah subur yang angkanya parah.

Menurut laporan PBB, setiap tahunnya setidaknya bumi kehilangan 12 juta hektar lahan pertanian subur menjadi gurun dan sejenisnya akibat terjadinya erosi ini. Oleh sebab itulah, sudah sejak lama PBB juga menyerukan berbagai metode yang bisa dilakukan untuk mengerem laju erosi tanah subur.

Apa Saja Dampak Buruk Terjadinya Erosi?
Dampak buruk dari erosi ini cukup banyak. Untuk tanah asalnya misalnya, terjadi penurunan produktivitas di lahan tersebut. Itu dikarenakan erosi menyebabkan kesuburan tanah akibat hanyutnya partikel atau mineral di dalam tanah sehingga menjadikannya tanah yang sulit untuk bercocok tanam.

Selain itu, hasil panen juga menurun dan biaya penggunaan pupuk juga jadi lebih besar. Dampak lainnya adalah terjadinya penurunan kemampuan tanah dalam menyerap air dan ini bsa mengakibatkan limpahan air di permukaan tanah yang lebih rendah alias banjir. Masih banyak lagi akibat erosi yang terjadi di tempat asalnya.

Dampak itu adalah terjadinya perubahan struktur tanah, profil tanah dan lahan yang menjadi tandus. Sedangkan untuk area yang menjadi tempat berujungnya erosi itu, bisa terjadi pendangkalan waduk dan sungai. Selain itu, juga bisa ada tertimbunnya bangunan atau lahan pertanian karena erosi yang banyak dan terus menerus.

Dampak lainnya adalah kualitas air yang menurun dan menghambat lancarnya transportasi air. Tentu saja, dampak nyata yang bisa dilihat dari erosi tanah ini adalah rusaknya ekosistem air dikarenakan air yang menjadi lebih keruh.

Lalu, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Untuk mengatasi masalah lingkungan berupa erosi tanah subur ini, bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya saja, dengan mengatur sistem drainase yang baik untuk mengatur sirkulasi air. Hal ini berguna untuk memaksimalkan tingkah kesuburan tanah. Cara lain yang bisa dilakukan adalah buat pembatas alami dari batas air yang paling tinggi hingga bawah.

Anda juga bisa mengatasinya dengan cara menerapkan sistem contur farming atau menanam tanaman sesuai dengan garis kontur tanahnya. Cara ini bisa membantu akar tanaman untuk menahan air lebih banyak. Membuat kegiatan tanam dengan sistem teras demi teras juga bisa dilakukan untuk mengurangi masalah erosi tanah subur ini.

Selain itu, Anda juga bisa membuat dinding batu atau tanggung yang membujur pada kemiringan lahan. Hal ini berguna untuk membantu mencegah hanyutnya tanah ke tempat yang lebih rendah. Selain itu, tanah yang tertahan di tanggul ini juga bisa menjadi habitat yang subur bagi tanaman sehingga bisa dimanfaatkan untuk pertanian yang lebih baik.

Meski dampak erosi tanah subur tidak terlalu terlihat seperti dampak pemanasan global, bukan berarti Anda bisa menganggap sepele masalah lingkungan ini. Kehilangan tanah yang subur adalah ancaman yang besar untuk kelangsungan hidup manusia. Tanaman akan sulit tumbuh dan produktivitasnya juga menurun. Selain itu, banjir juga bisa terjadi di mana-mana.

Tim Redaksi

Tim Redaksi media online Lampung.co menerbitkan berita-berita khusus, termasuk berita advertorial. Hubungi tim redaksi melalui email redaksi@lampung.co

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer