Alasan Terumbu Karang di Indonesia Mulai Mengkhawatirkan

Tim Redaksi

Lampung.co – Salah satu keindahan sekaligus keunggulan yang dimiliki oleh alam Indonesia adalah keindahan terumbu karangnya. Bahkan keindahan terumbu karang di Indonesia juga sudah diakui oleh dunia. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya wisatawan luar negeri yang sengaja datang ke Indonesia guna melihat kecantikan terumbu karangnya. Hal yang tidak bisa didapatkan di sana.

Bahkan perlu diketahui bahwa jumlah seluruh terumbu karang yang ada di dunia maka Indonesia menyumbangkan 18 persennya. Tidak berhenti sampai di situ saja karena ternyata terumbu karang yang ada di Indonesia juga menjadi tempat hidup dari 2.200 spesies ikan dan 197 hewan endemik yang cukup langka. Jadi Anda tidak perlu ragu lagi akan keindahan terumbu karang ini.

Bahkan baru-baru ini Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI melakukan riset untuk mengetahui kondisi dari terumbu karang di Indonesia. Riset ini sendiri dilakukan sebagai langkah awal untuk melakukan konservasi. Namun ternyata hasil dari penelitian menegaskan bahwa kondisi terumbu karang sudah berada di tahap mulai mengkhawatirkan.

Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa kondisi terumbu karang yang masih benar-benar terjaga adalah di Papua dan Wakatobi saja. Dalam arti kata lain, sisa terumbu karang di berbagai daerah di Indonesia cukup mengkhawatirkan. Kebanyakan terumbu karang  sudah rusak atau tercemar berbagai limbah terutama limbah seperti plastik.

Hal ini seperti yang diungkapkan langsung oleh peneliti dari Pusat Oseanograf yaitu Dr. Dirhamsyah, “Berdasarkan studi kami, 5 kota dengan sampah plastik terbesar adalah Padang, Makassar, Manado, Bitung dan juga Ambon,” jelasnya. Tentunya ungkapan tersebut semakin menegaskan bahwa mesti dilakukan langkah cepat dalam mengatasi masalah yang satu ini.

Selain itu, pastinya ada beberapa alasan yang membuat keindahan terumbu karang di Indonesia mulai menghilang bahkan rusak. Alasan pertamanya adalah karena masih banyak orang yang menganggap bahwa laut adalah tempat sampah yang paling mudah dijangkau. Anggapan tersebutlah yang kemudian membuat banyak orang membuang sampah di laut.

Kondisi tersebut pastinya secara tidak langsung akan merusak kondisi lautan terutama kondisi terumbu karangnya. Jadi penting sekali bagi setiap orang untuk menjaga kondisi terumbu karang ini dengan tidak membuang sampah secara sembarangan. Soalnya keberlangsungan makhluk hidup dan juga terumbu karang sangat dipengaruhi oleh kebersihan dari laut itu sendiri.

Alasan berikutnya yang membuat terumbu karang makin mengkhawatirkan adalah proses menangkap ikan para nelayan yang sembarangan. Soalnya tidak bias dipungkiri bahwa sekarang ini banyak nelayan yang sudah meninggalkan cara tradisional untuk menangkap ikan. Mereka sudah memulai menggunakan cara yang modern untuk mendapatkan ikan lebih cepat.

Masalahnya cara menangkap ikan yang dipilih tersebut tergolong berbahaya dan dapat dipastikan merusak terumbu karang yang ada di laut. Cara tersebut mulai dari menggunakan bom ikan, menggunakan zat kimia hingga menggunakan jaring pengeruk. Kombinasi tersebutlah yang kemudian membuat kondisi laut semakin memprihatinkan dan dipastikan merusaknya.

Alasan terakhirnya adalah karena banyaknya orang yang menyelam ke laut dan memetik terumbu karang sebagai bentuk cenderamata. Hal ini pastinya bukan hanya merusak terumbu karang, tapi juga mengurangi jumlahnya secara signifikan. Jadi penting sekali untuk tidak mengambil terumbu karang yang ada di laut dengan alasan apapun yang dimiliki.

Padahal dengan menjaga keindahan terumbu karang di Indonesia maka akan memberikan dampak positif. Salah satu yang paling utama adalah keberlangsungan biota laut dan stok ikan yang melimpah. Apabila hal ini dapat terjaga maka kesejahteraan para nelayan yang hidup mengandalkan laut pastinya akan lebih mampu terjaga dengan baik.

Tim Redaksi

Tim Redaksi media online Lampung.co menerbitkan berita-berita khusus, termasuk berita advertorial. Hubungi tim redaksi melalui email redaksi@lampung.co

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer