Status Gunung Agung Berubah Dari Waspada ke Siaga, Warga Semakin Resah

Tim Redaksi

Lampung.co – Tercatat sejak beberapa hari yang lalu, Gunung Agung yang terletak di Karangasem, Bali, mulai menunjukkan peningkatan ativitas vulkanik. Memberikan ancaman pada warga. Awalnya, status Gunung Agung dinyatakan menempati level II yakni berstatus Waspada.

Selang beberapa hari saja, tepatnya malam kemarin, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa gunung tersebut sudah dapat dikategorikan memiliki ancaman level III yaitu Siaga.

Keresahan warga sekitar pun terlihat jelas. Sebagian dari mereka sudah ramai-ramai mengungsikan diri. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho pun mengatakan bahwa pihak mereka yang telah menerima laporan dari PVMBG akan mengambil langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi kemungkinan terburuk dari meletusnya Gunung Agung.

Di statusnya yang Siaga ini, warga sekitar masih diperbolehkan untuk melakukan serangkaian aktivitas selain aktivitas-aktivitas yang membahayakan jiwa seperti pendakian di sekitar gunung dan disarankan untuk menjauhi area gunung di radius 6 kilometer. Sedangkan wisatawan tentu masih bisa mengunjungi Bali seperti biasanya.

“Masyarakat silakan tetap beraktivitas normal. Wisatawan silakan tetap berkunjung ke Bali. Taati semua rekomedasi dan saran dari pemerintah dan pemda,” turur Sutopo.

Rekomendari ini jelas sangat penting untuk ditaati mengingat kemungkinan akan terjadinya letusan kian hari kian besar. Hal ini dijelaskan sendiri oleh Sutopo.

“Aktivias Gunung Agung teramati semakin meningkat dari kondisi level II dengan terekamnya kegempaan-kegempaan vulkanik yang mengindikasikan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Agung saat ini dalam keadaan tidak stabil sehingga probabilitas untuk terjadi letusan menjadi semakin meningkat,” ucapnya.

Segala pernyataan-pernyataan ini pun semakin diperkuat dengan fakta bahwa Gunung Agung memang telah lumayan lama tidak meletus yaiu sejak tahun 1963. Masyarakat pun sangat diminta untuk tetap tenang namun waspada dan siap akan skenario terburuk letusan sebuah gunung berapi di Bali ini.

Sutopo pun menjelaskan bahwa Badan Geologi mencatat bahwa Gunung Agung pernah meletus pada 12/3/1963 dengan skala VEI 5 dengan tinggi kolom erupsi setinggi 8-10 km di atas puncak gunung serta disertai dengan aliran piroklastik yang menghancurkan beberapa desa di sekitar. Warga pun dipersiapkan untuk kemungkinan serupa. (Eca/detik.com)

Tim Redaksi

Tim Redaksi media online Lampung.co menerbitkan berita-berita khusus, termasuk berita advertorial. Hubungi tim redaksi melalui email redaksi@lampung.co

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer