Lampung.co – Rumah Zakat Lampung menyalurkan bantuan dari hasil penggalangan dana melalui sharinghappiness.org kepada Adida, yang terdiagnosa menderita cerebral palsy (pengecilan otak), epilepsi dan gangguan paru-paru, Kamis (12/4/2018).
Adida adalah anak dari pasangan Adios Riadi (35) dan Afrida (28), warga Dusun Cukuh Betung, Pekon Sukabanjar, Kecamatan Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
Menurut Afrida kepada tim Rumah Zakat, setelah menjalani pengobatan dan perawatan di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) Februari lalu, dokter menyatakan bahwa Adida tidak bisa ditangani lagi untuk sembuh.
“Sebab penyakit yang dideritanya di bagian otak dan tidak bisa dioperasi. Dokter menyarankan untuk dirawat di rumah dan melakukan berobat jalan secara rutin,” ujarnya, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Lampung.co.
Saat ini, Adida hanya dirawat di rumah oleh kedua orang tuanya sambil berobat jalan setiap dua pekan sekali di Rumah Sakit Umum Daerah Tanggamus, untuk melakukan fisioteraphy dan mengganti selang sebagai alat masuk makanan ke dalam lambungnya.
“Seharusnya kami membawa Adida ke Rumah Sakit setiap empat hari sekali untuk ganti selang. Tapi karena ongkosnya mahal, jadi kami bawa setiap dua pekan sekali saja, sekalian melakukan fisioteraphy,” ungkap Afrida.
Keseharian Afrida hanya di rumah untuk merawat Adida. Suaminya sesekali bekerja sebagai buruh kebun milik tetangganya dengan penghasilan yang sangat kecil, jika dibandingkan dengan kebutuhan mereka saat ini.
Untuk sekali berobat jalan, mereka membutuhkan biaya sekitar Rp 100 ribu,sebagai biaya transportasi menggunakan jasa ojek sepeda motor.
Belum lagi kebutuhan susu Adida yang dikonsumsi setiap tiga jam sekali, ditambah jus buah sebagai kebutuhan gizinya, serta kebutuhan hidup lainnya.
“Alhamdulillah, kami mengucapkan terimakasih kepada Rumah Zakat dan para donatur yang telah membantu kami,” tutur Afrida dengan haru. (Red)
