Campak: Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati (Komprehensif)

Tim Redaksi

Lampung.co – Campak merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang sangat menular. Penyakit ini ditandai dengan ruam kulit pada semua tubuh dan tanda-tanda yang mirip dengan gejala flu. Bukan hanya diderita anak-anak, orang dewasa juga bisa mengalami campak. Simak artikel ini dengan lengkap supaya bisa mengetahui macam tanda-tanda penyakit ini serta cara mencegahnya.

Apa Itu Campak?

Pengertian campak adalah penyakit bersumber dari virus yang menyebabkan ruam merah di seluruh tubuh. Campak merupakan penyakit menular yang dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada anak kecil. Campak juga dikenal sebagai rubella. Virus yang menyebabkannya adalah paramyxovirus.

Gejala biasanya muncul pada penderita sekitar 1 sampai 2 minggu setelah terpapar virus campak. Vaksinasi adalah pencegahan utama dari penyakit ini. Di sisi lain, campak paling sering menyerang anak-anak dan bisa menunjukkan penyakit yang cukup fatal.

Campak tergolong penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kecacatan atau kematian yang diakibatkan dari komplikasi. Pneumonia, otitis media dan encephalitis merupakan komplikasi dari penyakit campak (A Meronica, 2018).

Penyebab Campak

Penyebab campak utamanya adalah virus paramyxovirus. Campak merupakan penyakit yang hampir selalu disebabkan dari penularan. Penularan umumnya melalui tetesan air liur atau droplet saat penderitanya bersin atau batuk.

Siapa pun yang menghirup tetesan air liur tersebut beresiko terkena campak. Virus campak sendiri dapat bertahan selama beberapa jam dan dengan mudah menempel pada benda. Jika seseorang menyentuh benda yang terkontaminasi. Kemungkinan besar orang yang berinteraksi langsung dengan barang kontaminasi akan terinfeksi.

Selain paparan virus menular, ada beberapa faktor lain seperti:

  1. Belum mendapatkan vaksin MMR/campak
  2. Kurang asupan vitamin A
  3. Bepergian ke daerah wabah campak

Gejala

Gejala campak di awal infeksi biasanya batuk berkelanjutan, demam tinggi, pilek, dan kemerahan pada kulit. Pada anak-anak, bintik-bintik merah kecil dengan pusat biru dan putih dapat muncul di mulut sebelum ruam dimulai. Ruam muncul 3 sampai 5 hari setelah gejala pertama muncul.

Urutan munculnya bintik-bintik ini ada di belakang telinga, di sekitar kepala, dan di leher. Seiring waktu, ruam menyebar ke seluruh tubuh. Gejala lanjutan lainnya yaitu:

  1. Mata merah dan sensitif pada cahaya
  2. Batuk kering, pilek, dan sakit tenggorokan
  3. Letih dan lemas
  4. Demam tinggi
  5. Nyeri
  6. Kehilangan nafsu makan
  7. Diare
  8. Bercak kecil di sekitar tubuh

Cara Mengobati Campak

Terdapat cara mengobati campak yang bisa Anda lakukan. Campak bisa sembuh dalam beberapa hari tanpa pengobatan. Namun, Anda bisa minum pereda nyeri, minum banyak air, dan banyak istirahat untuk membantu meringankan gejala. Penderita campak dapat mengonsumsi suplemen vitamin A sesuai kebutuhan atau sesuai petunjuk dokter.

Campak dapat dicegah dengan pemberian vaksin campak diikuti dengan vaksin kombinasi campak – gondong – rubella (MMR). Imunisasi harus dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh dokter. Penderita campak disarankan untuk tetap tinggal di rumah sampai gejalanya mereda untuk mencegah penyebaran penyakit.

Pencegahan

Campak dapat dicegah dengan pemberian vaksin MMR diikuti dengan vaksin kombinasi campak – gondong – rubella (MMR). Imunisasi harus dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh dokter. Penderita campak disarankan untuk tetap tinggal di rumah sampai gejalanya mereda untuk mencegah penyebaran penyakit.

Vaksin MMR diberikan dalam dua dosis. Dosis pertama diberikan saat bayi berusia 15 bulan, dan dosis vaksin MMR berikutnya diberikan saat anak berusia 5-6 tahun atau sebelum anak masuk sekolah dasar. Vaksin ini memainkan peran penting dalam mencegah campak.

Jika Anda atau anak Anda menunjukkan salah satu tanda dan gejala campak, segera bawa ke dokter untuk mengetahui penyebabnya. Meski bisa sembuh sendiri, penanganan profesional akan memberikan perawatan dan obat yang tepat. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai pemberian vaksin apabila belum melakukannya.

Tim Redaksi

Tim Redaksi media online Lampung.co menerbitkan berita-berita khusus, termasuk berita advertorial. Hubungi tim redaksi melalui email redaksi@lampung.co

Tags

Related Post

Ads - Before Footer