Nama Pakaian Adat Lampung Saibatin dan Pepadun

Tim Redaksi

Lampung.co – Pakaian adat menjadi salah satu identitas dan kebanggan bagi suatu daerah. Tak terkecuali juga pakaian adat Lampung yang dibanggakan oleh masyarakat Lampung khususnya suku Lampung. Ada dua macam pakaian adat di Lampung yang dikenal secara luas yakni Pakaian adat Saibatin dan Pepadun.

Msyarakat adat Lampung Sibatin atau yang juga disebut dengan Pesisir adalah mereka yang tinggal di daerah pesisir Lampung. Saibatin mendiami daerah pesisir Lampung yang membentang dari timur, selatan, hingga barat. Wilayah persebaran Suku Saibatin mencakup Lampung Timur, Lampung Selatan, Bandar Lampung, Pesawaran, Tanggamus, dan Lampung Barat serta Pesisir Barat.

Sedangkan untuk masyarakat adat Lampung Pepadun mendiami daerah pedalaman atau daerah dataran tinggi Lampung. Berdasarkan sejarah perkembangannya, masyarakat Pepadun awalnya berkembang di daerah Abung, Way Kanan, dan Way Seputih (Pubian).

Untuk pakaian adat, ada perbeadaan antara pakaian adat Saibatain dan pakaian adat Pepadun. Perbedaan yang paling terlihat adalah pada warna pakaian. Pakaian adat Lampung Pepaduan didominasi warna putih, sedangkan untuk pakaian adat Lampung Saibatin didominasi oleh warna merah. Siger yang dikenakan oleh pengantin wanita Saibatin berbeda dengan pengantin wanita Pepadun, dengan lekukan tajam berjumlah tujuh buah juga menjadi salah satu pembeda yang mencolok.

Tujuh pucuk ini melambangkan tujuh adog, adalah suttan, raja jukuan/depati,radin, batin, minak, mas dan kimas. Selain itu, terdapat juga yang dinamakan awan gemisir (awan gemisikh) yang perkirakan digunakan sebagai bagian dari budaya arak-arakan adat, diantaranya seperti acara pernikahan. Itulah dua perbedaan yang paling mencolok, selaian itu kedua jenis pakaian ini terlihat serupa atau mirip.

Pakaian adat Lampung Saibatin dan Pepadun ini diginakan saat pernikahan. Mempelai pria menggunakan pakaian yang lebih simpel dibangingkan wanita. Berikut ini adalah pakaian adat yang digunakan saat pernikahan.

1. Pakaian Adat Lampung Pria

Berupa lengan panjang berwarna putih, celana panjang hitam. Sarung tumpal, sesapuran dan khika akhir. Pakaian ini dilengkapi dengan beragam aksesoris, pernik perhiasan. Setidaknya terdapat delapan perhiasan yang umumnya dikenakan oleh pengantin laki-laki diantaranya:

  • Kalung Papan Jajar: Berupa tiga lempengan siger kecil/perahu yang disusun dengan ukuran yang berbeda. Makna dari kalung ini yakni simbol kehidupan baru yang akan mereka jalani serta dilanjutkan secara turun temurun ke anak cucu mereka.
  • Kalung Buah Jukum: Berupa rangkaian miniatur buah jukum sebagai simbol do’a supaya mereka segera mendapat keturunan.
  • Selempeng Pinang: kalung panjang yang berupa gantungan menyerupai buah atau seperti bunga.
  • Ikat Pinggang: ikat pinggang ini dilengkapi dengan terapang (keris) yang merupakan senjata tradisonal khas Lampung.
  • Gelang Burung: gelang pipih dilengkapi dengan aksesoris berbentuk burung garuda terbang.
  • Gelang Kano: gelang ini dikenakan pada lengan kiri dan kanan di bawah gelang burung.
  • Gelang Bibit: yakni sebuah gelang yang dipakaikan di bawah gelang Kano. Gelang ini melambangkan do’a yang maknanya hampir sama atau bahkan sama dengan kalung buah jukum yaitu agar segera mendapat keturunan.

2. Pakaian Adat Lampung Wanita

Pakaian pengantin wanita tidak jauh berbeda dengan pakaian pengantin laki-laki. Sarung tapis, sesapuran hingga khikhat akhir juga terdapat dalam pakaian pengantin wanita. Namun yang membedakan adalah tambahan pakaian atau aksesoris yang menambah nilai eksotis pakaian wanita ini. Beberapa aksesoris yaitu selappai, katu tapi dewa sano dan bebe.

Selappai merupakan baju yang tidak memiliki lengan dan memiliki hiasan rumbai ringgit pada bagian tepi bawahnya. Bebe merupakan sulaman benang dari satin yang menyerupai bunga teratai yang mengambang. Sedangkan kati tapis dewa sano merupakan rumpai ringgit yang terbuat dari kain tapis jung jarat. Ada beberapa aksesoris tambahan yang digunakan oleh pengantin. Berikut adalah beberapa aksesoris yang digunakan oleh pengantin wanita.

  • Siger: siger atau dalam bahas Indonesia disebut mahkota yang terbuat dari emas. Siger merupakan mahkota khas yang sering digunakan oleh pengantin wanita.
  • Seraja bulan: mahkota kecil yang terlerak diatas siger.
  • Subang: perhiasan yang digantungkan di ujung daun telinga. Biasanya berbentuk buah kenari yang terbuat dari emas.
  • Perhiasan dada dan leher: perhiasan yang dikenakan di dada dan leher berupa kalung ringgit, kalung jukum dan kalung papanjajar.
  • Perhiasan pinggan dan lengan: perhiasan yang dikenakan dipinggang berupa selempang pinang yang digantungkan dari bahu ke punggan dan sebuah ikat pinggang dari kain beludru berwarna merah dengan hiasan kelopak bunga dari kuningan. Sedangkan perhiasan lengan berupa gelang kano, gelang burung, gelang duri dan gelang bibit yang memilik makna sama dengan aksesoris laki-laki.

Itulah informasi terkait nama pakaian adat Lampung Saibatin dan Pepadun, semoga bisa menjadi referensi anda.

Tim Redaksi

Tim Redaksi media online Lampung.co menerbitkan berita-berita khusus, termasuk berita advertorial. Hubungi tim redaksi melalui email redaksi@lampung.co

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer