Lampung.co – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya menemukan tujuh dari 27 produk kemasan ikan sarden makarel mengandung cacing parasit. Tujuh produk kemasan yang disita ini diproduksi oleh CV Pasific Harvest Muncar, Banyuwangi.
Produk tersebut adalah GAGA MD 543910055083 Ikan Makaarel Saus Tomat Cabe. Sarden yang diduga terdapat cacing parasit tersebut di produksi pada April tahun 2017, menggunakan ikan makarel impor dari Cina dan Jepang.
Adanya cacing parasit itu diduga dari ikan impor tersebut yang kemudian diproduksi.
“Informasi yang kita dapat diduga ada cacing parasit. Kita masih bingung darimana ini. Dari meeting yang saya ikuti, kemungkinan penyebabnya adalah berasal dari ikan makarel yang di-import,” kata Manager Produksi PT Pasific Harvest, Ronny Fajar Laksana, Minggu (1/4/2018).
Menurut Ronny, pihaknya selalu menandai hasil produksi setiap prosesnya. Sehingga mudah diketahui produksi yang diduga bercacung parasit.
“Setiap pengolahan ada batch semacam nomor produksi dan dalam satu batch sekitar 700 hingga 2.500 kaleng ukuran 425 gram,” jelas Ronny, seperti dilansir detikcom.
Ronny menjelaskan, ikan impor yang akan diproduksi menjadi sarden harus melalui standart uji termasuk penelitian apakah mengandung parasit atau tidak.
Ikan tersebut juga sebelumnya dikarantina oleh otoritas badan karantina ikan. Ada juga penelitian nilai sensori yang menunjukkan tidak ada tanda-tanda pembusukan pada ikan.
“Jika semua sudah oke baru kita proses. Ikan beku kita cairkan terlebih dahulu. Kita terapkan standart yang cukup tinggi saat pengolahan karena ini makanan kaleng dan beresiko tinggi,” jelas Ronny.
PT Pasific Harvest sudah mengekspor ikan sarden kalengan sejak tahun 2010 untuk wilayah Afrika, Eropa Timur, Asia Tenggara dan negara di Timur Tengah.
“Hampir 60 persen produk yang kami produksi adalah untuk kebutuhan luar negeri,” pungkas Ronny. (*/rus)
