Lampung.co – DPR RI angkat bicara terkait putusnya Jalan Lintas Barat (Jalinbar) di Pekon Mandiri Sejati Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) yang beberapa waktu lalu hampir memakan korban jiwa akibat terseret ombak.
Henry Yosodiningrat, legislator yang merupakan putra daerah Pesisir Barat menyayangkan tindakan pasif pemerintah Kabupaten Pesisir Barat menyikapi ambrolnya Jalinbar di Pekon Mandiri Sejati.
“Kondisi jalan ambrol tersebut tidak menjadi perhatian bupati, artinya sensitifitas pemimpin Pesisir Barat lemah,” ujar Henry, Sabtu (28/7/2018).
Hal ini, lanjutnya, berdampak pada pembangunan di Pesisir Barat terutama bidang ekonomi menjadi lamban yang berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Henry, tingginya biaya transportasi dari Pesisir Barat melalui jalan lintas tengah akan menyebabkan turunnya harga hasil bumi.
“Kondisi jalan ambrol itu juga akan berpengaruh dengan rendahnya harga hasil bumi yang dihasilkan warga Pesisir Barat,” terang Ketua GRANAT ini.
Sementara, pemerintah Kabupaten Pesisir Barat mengklaim sudah melakukan gerak cepat dalam menyikapi insiden jalan rusak tersebut.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Teddy Jatmiko mengatakan Bupati Pesibar langsung memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bertindak cepat.
“OPD berkoordinasi dengan Polres Lampung Barat (Lambar) bertindak cepat dengan menyiagakan alat berat dilokasi guna antisipasi jalan darurat dan mengatur lalu lintas ditempat kejadian” ujar Teddy, Sabtu (28/7/2018) dalam keterangan tertulis.
Pada dasarnya, kata dia, Pemkab Pesibar terus mendesak agar pembangunan jembatan permanen dapat dilaksanakan secepatnya.
“Mengingat putusnya jalan nasional itu berefek terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat khususnya masyarakat Pesibar,” pungkas Teddy. (*/doy)
