Lampung.co – Dalam rangka memperingati Hari Aksara Internasional (HAI), pegiat literasi Lampung menggelar Motor Pustaka Gemilang 2018. Salah satu rangkaian acara kegiatan tersebut adalah lomba menulis aksara Lampung.
Kegiatan Motor Pustaka Gemilang 2018 ini terdorong atas keprihatinan akan semakin berkurangnya keinginan masyarakat untuk menggunakan aksara Lampung atau dikenal juga dengan Had Lampung.
Hal tersebut seperti yang dikeluhkan Sugeng Hariyono selaku pegiat literasi Motor Pustaka saat ditemui Cendana News di Desa Pasuruan, Penengahan Lampung Selatan, Jum’at (8/9/2018).
“Aksara Lampung menjadi salah satu aksara yang mulai jarang dikenal generasi muda,” keluhnya.
Menurut Sugeng, lomba penulisan aksara Lampung dengan metode hapalan tersebut di antaranya menuliskan aksara tersebut bagi siswa kelas 4, 5, 6.
“Lomba menulis Had Lampung atau aksara Lampung tersebut menjadi cara untuk kembali mengenal aksara yang dimiliki oleh masyarakat Lampung,” ujarnya.
Melalui kegiatan Hari Aksara Internasional atau dikenal dengan hari literasi internasional, Sugeng mengajak anak sejak usia dini mencintai aksara Lampung sebagai salah satu aksara warisan budaya.
“Kecintaan pada aksara, salah satu warisan budaya Lampung yang dikenal dengan Had Lampung bahkan masih tergolong rendah,” imbuhnya.
Penulisan aksara Lampung juga, Sugeng melanjutkan, masih terbatas pada penulisan sejumlah nama jalan atau tempat penting di instansi resmi pemerintah.
Dia berharap, melalui kegiatan lomba penulisan aksara Lampung tersebut, generasi muda akan melihat pentingnya untuk mencintai aksara sekaligus melestarikan kearifan lokal.
“Lomba penulisan aksara Lampung ini sekaligus melestarikan kearifan lokal. Sebab saat ini aksara Lampung hanya dikenal dalam pelajaran di sekolah yang masih mengajarkan muatan lokal bahasa Lampung,” pungkasnya. (*)
