Lampung dot co – Kabar Lampung | Hasil pengumuman ujian kompetensi pada seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Pemprov Lampung yang dirilis BKD Lampung pada Senin (5/6/2023) tak nampak ada jabatan Kepala Dinas ESDM.
Dihimpun dari berbagai sumber, sejak bulan Juli 2020 Dinas ESDM mengalami kekosongan jabatan. Padahal telah empat kali dilaksanakan lelang jabatan, namun hingga kini Kadis ESDM masih dijabat oleh Pelaksana tugas (Plt).
Terkait hal itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memilih bungkam. “Udah dulu cukup dulu,” kata dia saat ditanya awak media apakah jabatan Kadis ESDM akan dilantik atau tidak, dipetik dari RILISID Lampung, Selasa (6/6/2023).
Kondisi ini menjadi sorotan Wakil Rakyat Provinsi Lampung. Anggota DPRD Lampung Komisi I, Watoni Noerdin mengatakan kekosongan jabatan itu sangat menganggu sistem pemerintahan.
Oleh karena itu, pihaknya berencana akan memanggil Sekdaprov Fahrizal Darminto dan Inspektur Freddy untuk mempertanyakan alasan jabatan kepala Dinas ESDM tidak diisi dan kosong cukup lama.
“Menurut saya ini pelanggaran. Iya kalau mencari orang yang tepat untuk mengisi jabatan tersebut mau sampai kapan. Terbukti sudah empat kali diadakan lelang namun hasilnya nihil,” kata dia dikutip dari trabas.co, Selasa (6/6/2023).
Diketahui, Pada Senin (5/6/2023) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lampung telah merilis hasil tes tertulis dan wawancara dari 25 pejabat yang mengikuti seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama.
Terdapat 7 jabatan yang dilelang, yakni KaBiro Perekonomian, Kadispora, Kadis Perkebunan, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Perpustakaan, Kadis Energi dan SDM, dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah.
Dari 7 posisi yang dilelang tersebut, ternyata jabatan Kadis ESDM terancam tak akan sampai pada pelantikan. Pasalnya dari 3 peserta, ada 1 orang yang tidak masuk dalam peringkat.Hal ini menjadi penghalang pelantikan pejabat.
Sebab dalam syarat pengajuan calon, harus terdapat minimal 3 nama yang diusulkan dari peringkat 1 sampai 3. Sementara di daftar nama calon Kadis ESDM Lampung hanya ada peringkat 1 dan 2 saja.
Sebelumnya, pada lelang jabatan tahun 2020 dari hasil uji kompetensi saat itu meski sudah ada pemenang tetapi tidak dilantik. Tahun 2021 kembali diadakan lelang jabatan, namun kurang pelamar.
Kemudian, di tahun 2022 sudah ada tiga nama dinyatakan lulus hasil ujian kompetensi penulisan esai/pokok-pokok pikiran dalam makalah dan penilaian makalah/wawancara. Tetapi anehnya tidak juga dilantik. (*)
