Polusi Plastik dan Efeknya Bagi Manusia dan Lingkungan

Tim Redaksi

Terkait polusi plastik, tahun 2018 silam, Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia menyebutkan bahwa Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar kedua di dunia.

Lampung.co – Dari data yang dirilis oleh BPS dan INAPLAS, terdapat hingga 64 juta ton sampah plastik setiap tahunnya di Indonesia penyebab polusi plastik. Jika tak segera ditangani, sampah bisa menjelma jadi monster bagi lingkungan dan manusia.

1. Apa yang Dimaksud dengan Polusi Plastik?
Polusi plastik merupakan polusi yang disebabkan karena semakin menggunungnya jumlah sampah yang terbuat dari plastik. Kantong dan botol plastik merupakan dua produk yang dengan sumbangan sampah terbanyak.

Dilansir dari unenvironment.org, hampir 5 triliun kantong plastik digunakan setiap tahunnya dan 1 juta botol air dibeli setiap menitnya di dunia. Para peneliti memperkirakan ada lebih dari 8.3 biliun ton plastik yang diproduksi dari awal tahun 1950-an.

Hanya 9% dari total sampah yang berasal dari plastik yang berhasil didaur ulang. 12% dari jumlahnya dibakar dan 79% sisanya mengotori bumi baik di daratan maupun lautan. Akhir-akhir ini, jenis sampah dari plastik yang banyak ditemukan adalah dalam bentuk puntung rokok.

2. Bagaimana Sampah Mencemari Lautan?
Kebanyakan sampah yang berada di laut dibawa oleh aliran sungai yang bermuara ke sana. Ada sekitar 8 juta ton plastik yang ditemukan di laut di setiap tahunnya. Disebabkan karena ketahanan dan resistensi plastik akan penguraian, maka alam sulit untuk mengurai plastik.

Ukuran sampah plastik hanya akan mengecil seiring berjalannya waktu dan kemudian termakan oleh hewan laut. Plastik yang tersebar di lautan melukai lebih dari 600 spesies hewan laut. Partikel sampah dari plastik yang berukuran kecil, terkadang masuk ke bagian hidung atau organ lain dari hewan laut.

Selain itu, sampah ini juga dianggap sebagai makanan. Alhasil, terjadilah peristiwa seperti ditemukannya sampah sebanyak 40 kilogram dalam perut paus yang terdampar di Filipina.

3. Efek Buruk Polusi Plastik Bagi Anda
Sebenarnya tak hanya sampah dari plastik saja, namun semua jenis sampah yang dibiarkan begitu saja akan mendatangkan efek buruk pada Anda. Banjir merupakan salah satu bencana yang bisa disebabkan karena kebiasaan membuang sampah ke sungai. Jakarta yang merupakan ibu kota negara pun tak luput dari ancaman banjir.

Dirjen Sumber Daya Air Kempupera, Imam Santoso, menyebutkan selain curah hujan tinggi, banjir di ibu kota juga disebabkan kebiasaan buang sampah sembarangan. Sampah yang menumpuk akan membuat kapasitas pintu air dan sungai menurun.

Akibatnya, air tak bisa lagi ditampung dan malah meluap hingga menyebabkan terjadinya banjir. Selain menyebabkan banjir, kebiasaan membuang sampah sembarangan juga memicu munculnya penyakit seperti DBD.

WHO bahkan merilis pernyataan bahwa kurang efektifnya pengelolaan sampah membuatnya menjadi tempat penampungan air hujan. Air yang tertampung pada wadah serta botol plastik bekas, menjadi tempat berkembangbiak yang pas bagi nyamuk penyebab DBD.

Sampah yang terbuat dari plastik juga bisa mencemari air yang Anda konsumsi sehari-hari. Bisphenol A merupakan kandungan kimia dalam botol plastik, yang berpotensi mencemari air yang terkandung dalam tanah, tempat sampah ini mengendap. Pengonsumsian air yang telah tercemar Bisphenol A dalam dosis tinggi, bahkan dapat mengakibatkan infertilitas.

Penggunaan plastik sekali pakai yang masif, merupakan penyebab timbulnya polusi plastik. Belajar dari efek buruk yang ditimbulkan sampah plastik, sekarang telah banyak gerakan yang mendorong pengurangan penggunaan plastik. Anda juga bisa mengikuti tren baik ini, salah satunya dengan beralih menggunakan menggunakan recycle bag saat berbelanja.

Tim Redaksi

Tim Redaksi media online Lampung.co menerbitkan berita-berita khusus, termasuk berita advertorial. Hubungi tim redaksi melalui email redaksi@lampung.co

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer