Permentan No. 10 Tahun 2022 Beratkan Petani Singkong

Tim Redaksi

Lampung.co – Pasca dicabutnya subsidi pupuk untuk komoditas singkong oleh pemerintah, penghasilan petani menurun. Ditambah lagi kenaikkan harga BBM, nasib petani singkong di Provinsi Lampung semakin tidak menentu.

Ketua DPW Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Provinsi Lampung, Rizani mengatakan, penghasilan petani singkong semakin merosot lantaran biaya perawatan yang tinggi karena harga obat dan pupuk melambung.

Dia sangat menyesalkan atas terbitnya Peraturan Mentri Pertanian No. 10 tahun 2022, yang menyatakan pupuk bersubsidi hanya untuk padi, Jagung dan Kedelai.

“Tentu sebagai petani singkong mengusulkan tanaman singkong yang menjadi salah satu komoditi unggulan di provinsi Lampung dapat masuk di Peraturan tersebut,” kata dia Saat menghadiri Festival Pangan Nasional di Jakarta, Sabtu (5/11/2022) lalu.

Rizani menambahkan, adanya aturan tersebut membuat biaya untuk perawatan singkong melambung, dengan demikian sangat memberatkan petani. Belum lagi masalah harga singkong saat ini juga tidak menentu.

“Kami berharap pemerintah pusat bisa mengambil langkah cepat sebelum petani singkong tambah terpuruk,” ujarnya dalam acara yang digelar oleh Gatra Media Group di Hotel Sarinah itu.

Singkong Komoditas Unggulan di Lampung Tengah

Singkong merupakan salah satu komoditas unggulan di Lampung Tengah. Oleh karenanya Bupati Musa Ahmad meminta seluruh Stakeholder dan dinas terkait untuk memperhatikan harga singkong dan jagung.

“Satgas pangan (Pemkab Lamteng) supaya difungsikan, pantau harga singkong dan petani, jangan sampai membebani petani dan pengusaha,” kata dia, Senin (07/11/2022).

Hal itu disampaikannya saat menggelar coffee morning yang diisi dengan kegiatan diskusi bersama perusahaan singkong dan Apdesi terkait persoalan harga, produksi serta distribusi singkong dan jagung.

Bupati menambahkan, upaya lain yang dilakukan untuk kemajuan dunia usaha yakni, dengan memperbaiki infrastruktur. (*)

Tim Redaksi

Tim Redaksi media online Lampung.co menerbitkan berita-berita khusus, termasuk berita advertorial. Hubungi tim redaksi melalui email redaksi@lampung.co

Related Post

Ads - Before Footer