Lampung.co -Satu dari tiga korban hilang terbawa hanyut banjir bandang di Pekon (Desa) Bumi Hantatai, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat, Senin (23/4/2018), sekitar pukul 15.30 WIB, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada malam harinya.
“Korban ditemukan sudah tidak bernyawa sekitar pukul 19.30 WIB,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat, Maidar SH, M.Si, Selasa (24/2018).
Korban merupakan anak perempuan berusia dua tahun bernama Anisa Nanda Arifin. Jasadnya langsung dievakuasi ke Puskesmas setempat, untuk sleanjutnya dibawa ke rumah duka.
Anisa ditemukan oleh Tim BPBD, Kepolisian, TNI dan masyarakat. Korban terseret banjir Sungai (Way) Bulok di pekon tersebut.
Tim SAR gabungan bersama masyarakat dan aparat masih mencari dua korban dilaporkan terbawa arus air bah saat terjadi banjir bandang yaitu Aefudin bin Dayat (35), Siti Mardiana binti Daud (25).
Dari informasi yang beredar, pencarian para korban dihentikan pada Senin malam, dan dilanjutkan kembali pada pagi ini. Dua korban lainnya dilaporkan belum ditemukan dan diupayakan pencariannya pada hari ini.
Ketiga korban dilaporkan hilang bersama anggota keluarganya yang lain yaitu Siti Aminah, yang berhasil selamat, saat sedang melintas di Jembatan Way Bulok, Pemangku Bumi Jaya, Pekon Bumi Hantatai, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Lampung Barat, Senin sore.
Ketika melintas di jembatan itu, tiba-tiba air bah datang menerjang mereka. Tiga dari empat orang dari satu keluarga itu terbawa arus. Sedangkan Siti Aminah dapat diselamatkan oleh dua warga setempat.
Selain itu, banjir bandang itu juga mengakibatkan puluhan rumah terendam. Masyarakat yang terdampak sebanyak 60 rumah, melakukan bersih-bersih usai terjadi banjir bandang di wilayah mereka.
Kepala Bidang Pencegahan dan Keselamatan BPBD Lampung, Drs AGP Madiono mengatakan, berdasarkan informasi dari lokasi banjir, sejak Senin menjelang malam, kondisi air mulai surut.
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, PMI, TNI dan Polri sempat melakukan pencarian korban hilang yang menurut data rapid assessment, terdapat tiga orang hilang itu. (*/dbs)
innalilahiwainnailaihirojiun