Cara Mengobati TBC Paru Berdasarkan Penggolongan Obat

Tim Redaksi

Lampung.co – Tuberkulosis atau TBC merupakan sebuah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri mikobakterium tuberkulosa. Jika Anda terkena bakteri ini maka memerlukan waktu yang lama untuk mengobatinya hingga sembuh. Cara mengobati TBC paru berdasarkan penggolongan obat primer dan sekunder yang bisa dilakukan dari anak-anak hingga orang tua.

Obat untuk penyakit TBC digolongkan atas dua kelompok yaitu:

1. Berbagai Macam Obat primer yang Digunakan

Obat primer yang digunakan untuk TBC paru adalah INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid. Cara kerja obat INH ini menunjukkan efektifitas yang tinggi karena adanya toksisitas yang dapat ditolerir. Bahkan sebagian besar penderita dapat disembuhkan menggunakan obat-obat primer ini. Selain itu INH merupakan obat yang cukup murah.

Kedua, obat rifampisin yang memiliki dosis harian maksimal dengan menggunakan 600 mg yang dicukup-cukupkan. Di mana rifampisin merupakan obat yang harus diikutsertakan dalam setiap regimen pengobatan, kecuali jika terjadi kontraindikasi pada pendeita.

Ketiga, obat Pirazinamid ini memiliki dosis harian maksimal dengan 2 gram per harinya. Dalam 2 minggu konsumsi dosisnya menjadi 4 gram. Lanjut ke usia 3 minggu dengan dosis yang dikonsumsi sebanyak 600 gram. Obat pirazinamis ini memiliki sifat bakterisida yang hanya aktif terhadap kuman intrasel yang membelah diri secara aktif dan juga mycobacterium tuberculosis.

Keempat, cara mengobati TBC adalah dengan meminum obat etambatol yang diminum sekali dengan dosis 2,5 gram dari minggu pertama hingga minggu ke tiga. Etambatol dikonsumsi jika Anda sebagai penderita diduga mengalami resistensi.

Kelima, streptomisin yang diminum dengan dosis 1 gram selama 1 minggu. Jalan minggu ke 2 dan minggu 3 dosis akan menjadi 1,5 gram. Obat streptomisin juga sama dengan etambatol yang diberikan jika terjadinya resistensi.

2. Berbagai Macam Obat Sekunder yang Digunakan

Obat sekunder yang sering digunakan untuk TBC paru adalah Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin dan Kanamisin. Ada pun langkah-langkah pengobatan yang dapat dilakukan dibagi lagi sesuai dengan usia.

Pertama, kategori 1 : 2HRZE/4H3R3 pada Orang Dewasa. Kategori ini diberikan kepada penderita baru TBC Paru BTA positif dan penderita TBC ekstra paru (TBC di luar paru-paru) berat.

Pertama, tahap intensif yaitu cara mengobati TBC, di mana selama 2 bulan si pasien harus mengonsumsi obat INH, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol setiap hari. Kedua, tahap lanjutan yaitu selama 4 bulan selanjutnya pasien mengonsumsi obat INH dan rifampisin sebanyak tiga kali dalam seminggu. Kedua, pengobatan TBC jangka pendek selama 6 atau 9 bulan pada anak-anak.

Terdiri dari dua pertama yaitu 2HR/7H2R2 merupakan pengobatan yang selama 2 bulan pertama mengonsumsi obat INH+Rifampisin. Lalu ada pula yang mengonsumsi INH +Rifampisin+etambutol jika diduga terjadinya resistensi terhadap INH yang diminum setiap hari atau 2 kali seminggu selama 7 bulan.

Kedua, 2HRZ/4H2R2 merupakan pengobatan yang selama 2 bulan pertama mengonsumsi obat INH+Rifampisin+Pirazinami yang diminum secara rutin setiap hari. Kemudian selama 4 bulan mengonsumsi INH+Rifampisin ditambahkan etambutol bila diduga mengalami resistensi terhadap INH.

Bagaimanakah Gejala Terjadinya Penyakit TBC Paru?

Gejala sistemik secara umum penyakit terjadinya penyakit tuberkulosa yaitu pertama, terjadinya demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung lama yang terjadi pada malam hari disertai keringat malam. Mungkin gejala ini masih terkesan umum dan masih agak sulit untuk menerka penyakit apa yang sebanarnya dialami oleh penderita.

Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul. Kedua, menurunnya nafsu makan dan berimbas pada menurunnya berat badan. Ketiga, terjadinya batuk lebih dari 3 minggu. Keempat, terjadinya kondisi tubuh yang tidak enak dan lemah.

Gejala di atas masih terkesan umum bukan? Untuk itu, Anda memang sangat disarankan untuk menemui dokter dan berkonsultasi jika Anda atau keluarga Anda mengalami gejala penyakit serupa di atas.

Anda bisa melakukan berbagai cara mengobati TBC untuk segera menjadi sehat dan jauh dari kuman bakteri penyebab TBC. Hanya saja, sebelum menjadi penderita dan sibuk mengobati penyakit TBC, maka sebaiknya Anda mencegah dan menjauhi diri dari kuman bakteri penyebab terjadinya TBC. Salah satunya dengan pola hidup sehat setiap harinya dengan berolahraga.

Tim Redaksi

Tim Redaksi media online Lampung.co menerbitkan berita-berita khusus, termasuk berita advertorial. Hubungi tim redaksi melalui email redaksi@lampung.co

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer