fbpx
Connect with us

Pesisir Barat

PKB Pesibar Bergerak, Konsolidasi Pemenangan Arinal-Nunik

Published

on

Arinal Nunik

Lampung.co – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pesisir Barat melakukan konsolidasi pemenangan Arjuna (Arinal-Chusnunia) di sebuah kedai kopi di Wayserdak, Pesisir Barat, Sabtu (23/12/2017), pukul 21.30 WIB.

Ketua Golkar Lampung Arinal Djunaidi dan Chusnunia Chalim (Bupati Lampung Timur), merupakan bakal calon Gubernur Lampung pada pemilihan gubernur 2018 mendatang. Pertemuan dipimpin Ketua PKB Pesisir Barat Erlina yang juga wakil bupati setempat. Dalam suasana santai, mereka juga berdialog dengan Arinal Djunaidi dan rombongan partainya.

Selain konsolidasi, pertemuan itu berlangsung terkait dengan program sosialisasi Arjuna sebagai pasangan bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur Lampung di Pesisir Barat melalui jalan sehat yang digelar besok pagi, Minggu (24/12/17).

Hadir dalam pertemuan itu, para pengurus teras PKB Pesisir Barat. Yaitu, Bendahara Awaludin, Sekjen Jaini Santoso, Wakil Bendahara Eka Nopianti, Wakil Ketua Zuhri Carmen dan Hdayatullah, Wakil Sekretaris Beni Pransiskus, Wakil Sekretaris Mariadi dan Bendahar ansor. Sampai dengan sekitar pukul 24.00, pertemuan masih berlangsung.

Selain itu, Nuniek pastikan temani Arinal jalan sehat di Pesibar. Pemilik nama lengkap Chusnunia Chalim ini direncanakan menemani Arinal Djunaidi jalan sehat diKabupaten Pesibar, Provinsi Lampung, Minggu pagi (24/12/2017). Malam sebelum jalan sehat, keduanya bermalam di Lamban Yoso Diningrat.

Bupati Lampung Timur itu berangkat dari Kabupaten Lampung Timur, Jumat siang (23/12/2017). Setelah paginya, Nuniek menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di kabupatennya. Keduanya tampil pertama kali sosialisasi sebagai pasangan calon kepala daerah di Lapangan Kijang, Pekon Seray. Mereka menghadirkan Dewi Persik dan Tata Aghata.

Mantan Sekdaprov Lampung itu juga membawa sejumlah hadiah yang akan diberikan kepada warga yang memenangkan undian kupon jalan sehat berupa paket umroh untuk dua orang, empat sepeda motor, 10 sepeda gunung, delapan handphone android, 15 TV LED, 20 uang tunai masing masing Rp1 juta, 20 unit rice cooker.

Ketua Jaringan Arinal Berkarya (JAYA) H. Himawan Ali Imron mengatakan kupon bisa didapatkan dari koran, posko panitia di Lapangan Serai, Pasar Pagi, Pesisir Tengah, Krui dan di Pantai Labuhan Jukung, samping GSG Selalaw. Kupon jalan sehat gratis,” kata anggota DPRD Lampung itu.

Yang paling penting, kata wakil rakyat dari daerah pemilihan Kabupaten Lampung Timur itu, masyarakat dapat mengenal lebih dekat calon pemimpinnya yang berlatarbelakang anak petani dan sarjana pertanian, Arinal Djunaidi. Bagi masyarakat yang tak sempat mengambil kupon, panitia menyediakannya pas Hari H., Minggu pagi besok. (Rls)

Tim Redaksi media online Lampung.co menerbitkan berita-berita khusus, termasuk berita advertorial. Hubungi tim redaksi melalui email redaksi@lampung.co atau WhatsApp 0811-790-1188

Berita

Nelayan yang Hilang di Pesisir Barat Ditemukan Meninggal Dunia, Ini Penjelasan BPBD

Hermansyah menjelaskan kronologi kejadian berawal pada Minggu (8/7/2023) sekitar pukul 06.00 WIB, Hafis Usman pergi ke laut untuk memancing ikan dengan menggunakan perahu ketek.

Published

on

Jenazah
Ilustrasi Jenazah | Foto: Ist.

Lampung dot co – Pesisir Barat | Tim SAR Gabungan akhirnya menemukan seorang nelayan, Hafis Usman yang hilang terseret arus ombak saat sedang mencari ikan di perairan Way Jambu, Pesisir Selatan, Pesisir Barat, Lampung.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Barat Hermansyah mengatakan, korban nelayan yang hilang beberapa lalu itu ditemukan hari ini, Senin (10/7/2023) sekitar pukul 11.40 WIB dalam kondisi meninggal dunia.

Dia menjelaskan bahwa korban tersebut ditemukan terdampar di pinggir pantai, tepatnya di Pekon (Desa) Sukarame, Pesisir Selatan, Pesisir Barat, Lampung. “Ditemukan sudah tergeletak di pinggir pantai Pekon Sukarame, kemungkinan terseret arus,” kata dia.

Kronologis nelayan terseret arus ombak di Pesisir Barat

Dikutip dari JPNN.com, Hermansyah menjelaskan kronologi kejadian berawal pada Minggu (8/7/2023) sekitar pukul 06.00 WIB, Hafis Usman pergi ke laut untuk memancing ikan dengan menggunakan perahu ketek.

“Kejadian bermula sekitar pukul 06.00 WIB ketika korban mencari ikan di laut dibantu saksi yang adalah paman korban M Zairi dan Muslimin, mendorong perahu dari daratan menuju ke tengah laut,” ujarnya.

Kemudian, lanjut dia, korban berhasil melewati ombak pertama. Namun, ombak kedua terlihat cukup besar menerjang perahu. Korban pun loncat hingga perahu terbalik.

“Setelah loncat dari perahu, korban tidak terlihat lagi, sedangkan perahunya ke pinggir pantai terdorong ombak,” tandas Hermansyah. (*)

Continue Reading

Berita

DPRD Pesibar : Terapkan Lagi Komunikasi Berbahasa Lampung di Kantor

Ali Yudiem menyayangkan generasi muda hingga pejabat di lingkungan pemerintahan Kabupaten Pesisir Barat saat ini banyak yang enggan berkomunikasi menggunakan Bahasa Lampung.

Published

on

Ali Yudiem
Anggota DPRD Pesisir Barat, Ali Yudiem | Foto: Ist.

Lampung dot coPesisir Barat | Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi meminta pemerintah kabupaten untuk kembali menerapkan aturan berbahasa Lampung bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di kantor.

Menurut Wakil Ketua DPRD Pesisir Barat, Ali Yudiem, menerapkan komunikasi dengan bahasa Lampung di lingkungan kerja merupakan upaya menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah Lampung. Apalagi aturan itu pernah diterapkan beberapa tahun lalu.

“Waktu lima tahun yang lalu, Bapak Bupati pernah mewajibkan para pegawai untuk berkomunikasi dalam Bahasa Lampung setiap hari Kamis. Namun saat ini, sepertinya kebijakan tersebut tidak lagi diterapkan,” kata dia dikutip dari Lampost.co, Kamis (22/6/2023).

Dia menekankan bahwa momen peringatan 10 tahun berdirinya Kabupaten Pesisir Barat seharusnya menjadi refleksi evaluasi, termasuk dalam penerapan penggunaan Bahasa Lampung sebagai bahasa lokal di lingkungan pemerintahan.

“Ini merupakan salah satu aspek budaya kita yang mundur saat Kabupaten Pesisir Barat berusia 10 tahun. Siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas hal ini? Tugas pemerintah daerah saat ini adalah menjaga dan memperkuat budaya kita,” ujar Ali.

Terkait penggunaan bahasa daerah ini, dia menyayangkan generasi muda hingga pejabat di lingkungan pemerintahan Kabupaten Pesisir Barat saat ini banyak yang enggan berkomunikasi menggunakan Bahasa Lampung.

“Ironisnya, terkadang orang-orang kita sendiri, bahkan yang menjabat sebagai kepala di instansi pemerintah, tidak memberikan contoh kepada bawahan mereka,” ucap Wakil Ketua II DPRD Pesibar itu menyayangkan.

Untuk itu, Ali berharap aturan pemakaian Bahasa Lampung itu dapat diterapkan kembali di Pesisir Barat. Sebab itu jadi salah satu upaya melestarikan bahasa dan budaya, serta merangkul keberagaman yang ada di Indonesia dalam semangat Bhineka Tunggal Ika.

“Juga dengan tetap menjunjung tinggi etika budaya lokal dan berpikir secara global. Jika orang Lampung sendiri enggan menggunakan Bahasa Lampung, maka budaya dan bahasa yang ada di Pesisir Barat akan hilang dengan sendirinya,” tandasnya. (*)

Continue Reading

Berita

Pesisir Barat Diguncang Gempa 4.8 M, Dirasakan Hingga Talang Padang

Lalu di Pekon Seray, Gunung Kemala dan Pesisir Tengah dengan Skala Intensitas II – III MMI. Sementara di Talang Padang, Gisting dan Semaka Kabupaten Tanggamus juga dirasakan dengan Skala Intensitas II MMI.

Published

on

Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi | Foto: Ist.

Lampung dot coPesisir Barat | Gempa bumi tektonik dengan kekuatan 4.8 magnitudo mengguncang wilayah Pesisirbarat, Lampung dan sekitarnya pada Senin (12/6/2023) pukul 16:08:40 WIB.

Hasil analisa BMKG pusat gempa bumi ini di titik koordinat 5.84 LS dan 104.07 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 73 km Tenggara Pesisir Barat, Lampung pada kedalaman 39 km.

Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto mengatakan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Hartanto menjelaskan, dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Bengkunat dengan Skala Intensitas III – IV MMI.

Lalu di Pekon Seray, Gunung Kemala dan Pesisir Tengah dengan Skala Intensitas II – III MMI. Sementara di Talang Padang, Gisting dan Semaka Kabupaten Tanggamus juga dirasakan dengan Skala Intensitas II MMI.

“Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut,” kata dia dalam keterangan resmi.

Dia menambahkan, hingga pukul 16:31 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (*)

Continue Reading

Banyak Dibaca