fbpx
Connect with us

Pesisir Barat

Ini Dia Serba Serbi Jalan Sehat Bersama Arinal dan Nunik di Pesisir Barat

Published

on

Chusnunia Chalim

Lampung.co – Peserta jalan sehat bersama Arinal Djunaidi rupanya tak sabaran ingin melihat sosok pemilik goyang gergaji Dewi Perssik untuk manggung di Lapangan Kijang, Kampung Serat, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Minggu (24/12/2017).

Seperti yang diungkapkan Nadia Siffa (17) yang sengaja datang untuk melihat istri dari Angga yang kebetulan orang asli Kalianda Lampung Selatan itu. “Tujuannya kesini jalan sehat ya mau lihat Dewi Perssik. Dia salah satu idola saya,” ujar pelajar SMA 1 Pesisir Barat itu dengan semangat.

Nadia yang datang dengan sejumlah rekan SMA nya itu sudah sejak pagi buta hanya untuk melihat aksi Depe panggilan akrab Dewi Perssik. Senada dengan Nadia, Tia salah satu temannya juga memang sangat ingin berjumpa dengan mantan istri Saiful Jamil tersebut. “Kalau bisa mau foto dong dengan Dewi Perssik. Boleh gak yahh,” seloroh Tia sembari malu-malu.

Selain ingin melihat aksi Depe, Tia juga mengaku ingin mengikuti jalan sehat bersama Arinal Djunaidi. “Biar sehat ya ikut jalan sehat sekalian lihat goyang Depe,” kata Tia.

Harapan Tia pun terkabul, Dewi Perssik tak hanya berhasil ‘hipnotis’ dirinya, tetapi juga ribuan peserta Jalan Sehat yang digelar Bakal Calon Gubernur (Balongub) Lampung periode 2019-2024 Arinal Djunaidi di Lapangan Kijang Pekon Seray Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat pada Minggu (24/12/2017) pagi.

Tak butuh waktu lama, mantan isteri pedangdut Saiful Jamil ini langsung menyapa, menyalami dan menghibur ribuan warga yang memadati lapangan Kijang Pekon Seray. Lewat tembang pembuka Indah Pada Waktunya, disusul Goyang Dumang, Jaran Goyang, Juragan Empang dan lagu lainnya, artis serba bisa ini mampu mengajak ribuan peserta jalan sehat bernyanyi, berjoget dan bergoyang mengikuti irama lagu beritme tinggi.

Di sela aksi panggungnya, artis yang terkenal lewat ‘Goyang Gergaji’ ini menitipkan pesan pada Arinal Djunaidi untuk menjadi pemimpin yang amanah dan dicintai rakyatnya. “Semoga Bapak Arinal menjadi pemimpin yang bisa membawa Lampung lebih baik lagi. Serta menjadi pemimpin yang Tulus Melayani Rakyat’,” ucap De-Pe panggilan akrab Dewi Perssik.

Sementara, dalam pernyataanya, Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim menegaskan hubungan dirinya dengan Ketua Partai Golkar Lampung Arinal Djunaidi sejauh ini sangat baik dan tidak pernah bermasalah.

Selanjutnya terkait pencalonannya mendampingi Arinal Djunaidi sebagai Calon Gubernur Lampung periode 2019 – 2024, mbak Nunik sapaan akrab Chusnunia Chalim menegaskan bahwa dirinya siap menjadi orang nomor dua di Bumi Lampung.

Menurut Nunik, Arinal merupakan sosok yang di kenal baik, merakyat dan bersahaja. Dan yang paling penting adalah antara dirinya dengan Ketua Partai Golkar Lampung tersebut baik dan memiliki kemistri tersendiri. “Saya pilih pak Arinal karena kami selama ini berhubungan baik dan memiliki kemistri,” tegas Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim Minggu ( 24/12/2017).

Menurut Nunik, semua calon yang saat ini mencalonkan diri sebagai Calon Guburnur Lampung dinilai baik dan memiliki program yang sama dengan harapan Provinsi Lampung lebih baik. Dan ia menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat siapa yang akan di pilih dan dipercaya memimpin Lampung kedepan. Dan ia optimis masyarakat dapat memenangkan pilkada yang akan digelar Juni 2018 mendatang.

Arinal Djunaidi-Nunik pun mengajak warga berkreasi sesuai kemajuan jaman. Arinal minta warga kumpulkan lagu lagu kreasi Lampung, untuk direkam, kemudian disiarkan keluar daerah hingga dunia. “Rekam lagu lagu khas Lampung, dan kreasi, saya akan bantu biayanya, kita kasi ke artis artis, biar kalo ke Lampung mereka bisa nyanyi Lampung,” kata Arinal, saat berada di Panggung Jalan Sehat, bersama Dewi Persik, Tata Aghata, dan Dea D Akademi3.

Selain itu, Arinal juga berjanji akan membangun cetak sawah baru ribuan hektar di Pesisir Barat, berikut aliran irigasinya, agar meningkatkan keaejahteraan petani sawah. “Saya akan bangun cetak sawah baru, dan aliran irigasi, sehingga petani padi meningkat hasilnya,” katanya.

Arinal juga janji akan bangun objek wisata Tanjung Setia yang menjadi objek wisata pantai dengan ombak terpanjang ketiga di dunia. “Tanjung setia terbaik ke tiga dunia, kita akan bangun bangun Tanjung Setia, dengan potensi gaet gaet anak anak muda di Pesisir Barat,” tandasnya.

Nunik Bicara Potensi Pariwisata Lampung di Pesisir Barat

Pariwisata di Lampung sudah menjadi salah satu sektor ekonomi penting di Lampung. Karena dengan kekayaan objek wisata yang ada di 15 Kabupaten Kota, dapat menjadi penopang ekonomi masyarakat dan daetah. Apalagi, sejak tahun 2011, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit, secara nasional, dan Lampung harus merebut bagian itu.

Bupati Lampung Timur, Chusnunia Chalim, alias Nunik, didampingi Wakil Bupati Pesisir Barat Erlina mengatakan bahwa, setiap tahun jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Lampung mengalami peningkatan, terutama di Pesisir Barat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, sebelas provinsi yang paling sering dikunjungi oleh para turis adalah Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Banten dan Sumatera Barat.

“Lampung masuk bagian pintu Gerbang Sumatera Selatan, Turis di Pesisir Barat dan tidak kalah dengn keindahan objek wisata yang ada di daerah lain,” kata Nunik, yang telah dideklarasikan sebagai Wakil Gubernur berpasangan dengan Arinal Djunaidi.

Wakil Bupati Pesisir Barat Erlina, menambahkan Pariwisata telah bergerak menjadi sebuah industri yang digerakkan oleh pasar. Hal ini menghadirkan dan mempromosikan pertumbuhan potensial dan menarik perhatian para investor dan Pemerintah.

“Setiap tahun tercatat 15 ribu wisatawan manca negara datang ke Pesisir Barat. Sebagai daerah yang baru dua tahun devinitif, dengan potensi dominan Pariwisata, adalah menjadi prioritas pembangunan wisata,” kata Erlina, yang mendampingi Arinal-Nunik di acara Jalan Sehat Berhadiah menyapa warga Pesisir Barat, Minggu (24/12/2017).

Menurut Erlina, secara Internarional, pemberian kesuksesan dari FDI masuk kedalam ASEAN, penambahan volume perdagangan negara, serta ikatan dan komitmen yang lebih besar dari suatu negara di dalam pasar bebas dan liberal.
“Kita majukan pariwisata, dengan kombibasi wisata kearipan lokal. Dari Lemong-Ngambut adalah wisata, wilayah Bengkunat untuk tambak udang,” kata Erlina.

Saat ini, kata Erlina, masih butuh waktu, dan penguatan inspstruktur, karena wisata surving manca negara. “Bu Nunik dengan programnya sebagai wakil Gubernur, akan bantu wujudkan itu. Kita juga ada 11 titik wisata yang belum di eksplor. Kita gunakan wisata tageline ayo ke krui. Kita dan wisata daerah kita adalah bagian dari itu, termasuk peran Lampung, khususnya Pesisir Barat, dengan sport solving, dan objek wisata lain, hutan, air terjun, dan pesona wisata,” katanya.

Ditanya Tentang Pilgub, Nunik: Berkuasa Itu Tidak Penting

Chusnunia Chalim mengaku tidak ada persiapan khusus menghadapi pilgub Lampung mendatang. “Enggak ada hal (persiapan) khusus. Karena saya sudah terbiasa dengan warga, setiap hari saya keliling menemui warga,” kata Nunik sapaan akrab Chusnunia Chalim di sela Jalan Sehat yang digelar Bakal Calon Gubernur (Balongub) Lampung di Lapangan Kijang Pekon Serai Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat pada Minggu (24/12/2017) pagi.

Bupati Lampung Timur ini berujar, ingin berdemokrasi yang baik, alasannya kata dia, menyadari politik ini tidaklah penting namun yang terpenting adalah kemanusiaan. “Untuk berkuasa itu tidak penting. Yang penting kekuasaan untuk apa? Jangan pertontonkan demokrasi yang tidak baik, nanti warga yang menilai, enggak perlu menjelekan,” ucapnya.

Nunik mengaku, maju di pilgub atas dorongan utama, yaitu bercita-cita berbuat yang terbaik untuk perempuan dan anak. Ia menceritakan, sejak awal tahun 2017 sampai saat ini tidak ada niat dirinya maju pilgub. “Namun setelah dorongan kuat. Dan saya tidak bisa berkata tidak, mewakili suara perempuan, bukan saya yang mau mencalonkan. Ini simpul warga, kerinduan warga untuk punya perwakilan perempuan,” beber Nunik.

Wanita berjilbab ini menuturkan, saat dirinya maju di pilkada Lampung Timur beberapa waktu lalu, banyak yang meragukan kepemimpinannya, mampukah perempuan memimpin. “Saya buktikan dengan kerja keras. Saya jaga kesehatan meski istirahat 4 jam, kadang di mobil. Sudah saatnya perempuan menjadi wakil Gubernur Lampung,” ungkapnya. (Rls)

Tim Redaksi media online Lampung.co menerbitkan berita-berita khusus, termasuk berita advertorial. Hubungi tim redaksi melalui email redaksi@lampung.co atau WhatsApp 0811-790-1188

Berita

Nelayan yang Hilang di Pesisir Barat Ditemukan Meninggal Dunia, Ini Penjelasan BPBD

Hermansyah menjelaskan kronologi kejadian berawal pada Minggu (8/7/2023) sekitar pukul 06.00 WIB, Hafis Usman pergi ke laut untuk memancing ikan dengan menggunakan perahu ketek.

Published

on

Jenazah
Ilustrasi Jenazah | Foto: Ist.

Lampung dot co – Pesisir Barat | Tim SAR Gabungan akhirnya menemukan seorang nelayan, Hafis Usman yang hilang terseret arus ombak saat sedang mencari ikan di perairan Way Jambu, Pesisir Selatan, Pesisir Barat, Lampung.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Barat Hermansyah mengatakan, korban nelayan yang hilang beberapa lalu itu ditemukan hari ini, Senin (10/7/2023) sekitar pukul 11.40 WIB dalam kondisi meninggal dunia.

Dia menjelaskan bahwa korban tersebut ditemukan terdampar di pinggir pantai, tepatnya di Pekon (Desa) Sukarame, Pesisir Selatan, Pesisir Barat, Lampung. “Ditemukan sudah tergeletak di pinggir pantai Pekon Sukarame, kemungkinan terseret arus,” kata dia.

Kronologis nelayan terseret arus ombak di Pesisir Barat

Dikutip dari JPNN.com, Hermansyah menjelaskan kronologi kejadian berawal pada Minggu (8/7/2023) sekitar pukul 06.00 WIB, Hafis Usman pergi ke laut untuk memancing ikan dengan menggunakan perahu ketek.

“Kejadian bermula sekitar pukul 06.00 WIB ketika korban mencari ikan di laut dibantu saksi yang adalah paman korban M Zairi dan Muslimin, mendorong perahu dari daratan menuju ke tengah laut,” ujarnya.

Kemudian, lanjut dia, korban berhasil melewati ombak pertama. Namun, ombak kedua terlihat cukup besar menerjang perahu. Korban pun loncat hingga perahu terbalik.

“Setelah loncat dari perahu, korban tidak terlihat lagi, sedangkan perahunya ke pinggir pantai terdorong ombak,” tandas Hermansyah. (*)

Continue Reading

Berita

DPRD Pesibar : Terapkan Lagi Komunikasi Berbahasa Lampung di Kantor

Ali Yudiem menyayangkan generasi muda hingga pejabat di lingkungan pemerintahan Kabupaten Pesisir Barat saat ini banyak yang enggan berkomunikasi menggunakan Bahasa Lampung.

Published

on

Ali Yudiem
Anggota DPRD Pesisir Barat, Ali Yudiem | Foto: Ist.

Lampung dot coPesisir Barat | Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi meminta pemerintah kabupaten untuk kembali menerapkan aturan berbahasa Lampung bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di kantor.

Menurut Wakil Ketua DPRD Pesisir Barat, Ali Yudiem, menerapkan komunikasi dengan bahasa Lampung di lingkungan kerja merupakan upaya menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah Lampung. Apalagi aturan itu pernah diterapkan beberapa tahun lalu.

“Waktu lima tahun yang lalu, Bapak Bupati pernah mewajibkan para pegawai untuk berkomunikasi dalam Bahasa Lampung setiap hari Kamis. Namun saat ini, sepertinya kebijakan tersebut tidak lagi diterapkan,” kata dia dikutip dari Lampost.co, Kamis (22/6/2023).

Dia menekankan bahwa momen peringatan 10 tahun berdirinya Kabupaten Pesisir Barat seharusnya menjadi refleksi evaluasi, termasuk dalam penerapan penggunaan Bahasa Lampung sebagai bahasa lokal di lingkungan pemerintahan.

“Ini merupakan salah satu aspek budaya kita yang mundur saat Kabupaten Pesisir Barat berusia 10 tahun. Siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas hal ini? Tugas pemerintah daerah saat ini adalah menjaga dan memperkuat budaya kita,” ujar Ali.

Terkait penggunaan bahasa daerah ini, dia menyayangkan generasi muda hingga pejabat di lingkungan pemerintahan Kabupaten Pesisir Barat saat ini banyak yang enggan berkomunikasi menggunakan Bahasa Lampung.

“Ironisnya, terkadang orang-orang kita sendiri, bahkan yang menjabat sebagai kepala di instansi pemerintah, tidak memberikan contoh kepada bawahan mereka,” ucap Wakil Ketua II DPRD Pesibar itu menyayangkan.

Untuk itu, Ali berharap aturan pemakaian Bahasa Lampung itu dapat diterapkan kembali di Pesisir Barat. Sebab itu jadi salah satu upaya melestarikan bahasa dan budaya, serta merangkul keberagaman yang ada di Indonesia dalam semangat Bhineka Tunggal Ika.

“Juga dengan tetap menjunjung tinggi etika budaya lokal dan berpikir secara global. Jika orang Lampung sendiri enggan menggunakan Bahasa Lampung, maka budaya dan bahasa yang ada di Pesisir Barat akan hilang dengan sendirinya,” tandasnya. (*)

Continue Reading

Berita

Pesisir Barat Diguncang Gempa 4.8 M, Dirasakan Hingga Talang Padang

Lalu di Pekon Seray, Gunung Kemala dan Pesisir Tengah dengan Skala Intensitas II – III MMI. Sementara di Talang Padang, Gisting dan Semaka Kabupaten Tanggamus juga dirasakan dengan Skala Intensitas II MMI.

Published

on

Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi | Foto: Ist.

Lampung dot coPesisir Barat | Gempa bumi tektonik dengan kekuatan 4.8 magnitudo mengguncang wilayah Pesisirbarat, Lampung dan sekitarnya pada Senin (12/6/2023) pukul 16:08:40 WIB.

Hasil analisa BMKG pusat gempa bumi ini di titik koordinat 5.84 LS dan 104.07 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 73 km Tenggara Pesisir Barat, Lampung pada kedalaman 39 km.

Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto mengatakan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Hartanto menjelaskan, dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Bengkunat dengan Skala Intensitas III – IV MMI.

Lalu di Pekon Seray, Gunung Kemala dan Pesisir Tengah dengan Skala Intensitas II – III MMI. Sementara di Talang Padang, Gisting dan Semaka Kabupaten Tanggamus juga dirasakan dengan Skala Intensitas II MMI.

“Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut,” kata dia dalam keterangan resmi.

Dia menambahkan, hingga pukul 16:31 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (*)

Continue Reading

Banyak Dibaca