fbpx
Connect with us

Pesisir Barat

Arinal-Nunik Mohon Restu Warga Pesibar

Published

on

Arinal Nunik

Lampung.co – Bakal Calon Gubernur (Balongub) Lampung Arinal Djunaidi – Nunik sapa warga Pesisir Barat (Pesibar) dan melepas ribuan peserta jalan sehat berhadiah. Arinal-Nunik tiba di Lapangan Kijang, Jukung, Pesisir Tengah, sekitar pukul 7.00, disambut yel yel lagu siapa yang punya, peserta Jalan Sehat, dipandu Mc dari atas Panggung. “Selamat pagi, apa kabar,” sapa Nunik, dihadapan warga Pesisir Barat.

Lalu disambung, Arinal Djunaidi, yang mengatakan pagi ini untuk kedua kali dirinya di Pesisir Barat. pertama siraman Rohani, kara cerdas berpikir agamais, hari ini jalan sehat, agar badan sehat dan pikiran sehat. “Terimakasih pada bu Nunik, insya allah kami menjadi salah satu Calon Gubernur (Cagub) Lampung,” kata Arinal, didampingi Wakil Bupati Pesisir Barat, Erlina, Ketua PKB, Ketua Golkar Bandarlampung meminta restu kepada masyarakat yang hadir.

“Saya ke sini datang untuk menyapa dari dekat, agar dapat di kenal, bukan hanya di gambar. Kami adalah akan menjadi pelayan rakyat. Kami datang mengajak Dewi Persik, dan berbagai hadiah untuk warga Pesisir Barat,” kata Arinal.

Nunik menambahkan kehadiran hari ini adalah wujud mimpi dirinya ingin ke Pesisir Barat. “Saya Bupati Lampung Timur, masih singgel, dan akan maju mewakili perempuan, perempuan pilih perempuan, bungkus di Pilgub, untuk Lampung lebih baik,” katanya.

Jalan sehat, adalah untuk kesehatan, tambah Nunik. “Warga Krui, harus sehat, dan diberkahi allah, sehat jasmani dan sehat kantong. Mohon doa restu, nyalon untuk kebaikan,” kata Nunik.

Wakil Bupati Pesisir Barat, Erlina dalam bahasa Lampung Pesisir mengucapkan terimakasih kepada Arinal dengan sapaan pak Gubernur Lampung. “Mudah mudah silahturahmi ini menjadi baik,” katanya.

Arinal dan Nunik adalah kandidat yang akan maju Pilgub. “Jadi mudah mudahan tanda kemenangan nanti di 2018, di mulai dari dan demi Pesisir Barat,” kata Erlina, yang minta warganya mendukung Arinal dan Nunik.

Sementara Riana Arinal, yang juga menyapa peserta jalan sehat, yang mengatakan dia adalah orang Krui, dan mengajak warga Krui untuk mendukung sang suami, agar perhatian lebih di Pesisir Barat. “Ayah saya orang Pasar Mulya, H. Yusuf Aktifa. Matri suntik zaman Belanda, dukung suami yang gagah, bu Nunik yang cantik,” kata Riana, yang juga mengajak para ibu ibu untuk tetap sehat, demi rumah tangga yang baik, dan anak anak jauh dari Narkoba.

Sementara, beberapa warga meenyatakan kesiapannya mendukung Arinal – Nunik. Mereka berharap Arinal dan Nunik menang di Pilkada Lampung bisa membangkitkan dan meningkatkan potensi dan kekayaan alam di wilayah Kabupaten Pesisir Barat harus dimaksimalkan oleh pemerintah Provinsi Lampung. “Ada potensi emas di Melaya daerah pugung lemong ini harus diberdayakan karena ini kekayaan daerah kami,” kata Arya (29) Warga Pugung Tampak Kabupaten Pesiisir Barat kepada Tim Media Jaringan Arinal Berkarya (JAYA) di lapangan Kijang, Kampung Serah, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Minggu (24/12/2017).

Menurut Arya, pembangunan di Pesisir Barat harus dipercepat, karena selama kurang lebih dua tahun berjalan, potensi kekayaan alam tidak di eksplorasi secara maksimal. “Dari jenis batu, pasir dan emas semua ada di sini,” kata dia.

Dirinya pun mengaku siap memenangkan pasangan Arinal daa Nunik untuk bertarung dalam pemilihan gubernur Lampung 2018 mendatang. Dasar dukungan ini dikarenakan sosok Arinal sudah sangat melekat pada diri Arya. “Saya siap memenangkan pak Arinal Djunaidi dan Ibu Chusnunia Chalim dalam Pilgub Lampung. Kami menunggu sambutan atas dukungan kami,” imbuh Arya.

Untuk itu dirinya mendoakan Arinal dan Chusnunia Chalim bisa memimpin Provinsi Lampung lima tahun mendatang. “Mudah-mudahan jika kedua menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur bisa membangun Provinsi Lampung bisa membuat Lampung sejajar dengan Provinsi lainnnya,” tandas Arya. (Rls)

Tim Redaksi media online Lampung.co menerbitkan berita-berita khusus, termasuk berita advertorial. Hubungi tim redaksi melalui email redaksi@lampung.co atau WhatsApp 0811-790-1188

Berita

Nelayan yang Hilang di Pesisir Barat Ditemukan Meninggal Dunia, Ini Penjelasan BPBD

Hermansyah menjelaskan kronologi kejadian berawal pada Minggu (8/7/2023) sekitar pukul 06.00 WIB, Hafis Usman pergi ke laut untuk memancing ikan dengan menggunakan perahu ketek.

Published

on

Jenazah
Ilustrasi Jenazah | Foto: Ist.

Lampung dot co – Pesisir Barat | Tim SAR Gabungan akhirnya menemukan seorang nelayan, Hafis Usman yang hilang terseret arus ombak saat sedang mencari ikan di perairan Way Jambu, Pesisir Selatan, Pesisir Barat, Lampung.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Barat Hermansyah mengatakan, korban nelayan yang hilang beberapa lalu itu ditemukan hari ini, Senin (10/7/2023) sekitar pukul 11.40 WIB dalam kondisi meninggal dunia.

Dia menjelaskan bahwa korban tersebut ditemukan terdampar di pinggir pantai, tepatnya di Pekon (Desa) Sukarame, Pesisir Selatan, Pesisir Barat, Lampung. “Ditemukan sudah tergeletak di pinggir pantai Pekon Sukarame, kemungkinan terseret arus,” kata dia.

Kronologis nelayan terseret arus ombak di Pesisir Barat

Dikutip dari JPNN.com, Hermansyah menjelaskan kronologi kejadian berawal pada Minggu (8/7/2023) sekitar pukul 06.00 WIB, Hafis Usman pergi ke laut untuk memancing ikan dengan menggunakan perahu ketek.

“Kejadian bermula sekitar pukul 06.00 WIB ketika korban mencari ikan di laut dibantu saksi yang adalah paman korban M Zairi dan Muslimin, mendorong perahu dari daratan menuju ke tengah laut,” ujarnya.

Kemudian, lanjut dia, korban berhasil melewati ombak pertama. Namun, ombak kedua terlihat cukup besar menerjang perahu. Korban pun loncat hingga perahu terbalik.

“Setelah loncat dari perahu, korban tidak terlihat lagi, sedangkan perahunya ke pinggir pantai terdorong ombak,” tandas Hermansyah. (*)

Continue Reading

Berita

DPRD Pesibar : Terapkan Lagi Komunikasi Berbahasa Lampung di Kantor

Ali Yudiem menyayangkan generasi muda hingga pejabat di lingkungan pemerintahan Kabupaten Pesisir Barat saat ini banyak yang enggan berkomunikasi menggunakan Bahasa Lampung.

Published

on

Ali Yudiem
Anggota DPRD Pesisir Barat, Ali Yudiem | Foto: Ist.

Lampung dot coPesisir Barat | Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi meminta pemerintah kabupaten untuk kembali menerapkan aturan berbahasa Lampung bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di kantor.

Menurut Wakil Ketua DPRD Pesisir Barat, Ali Yudiem, menerapkan komunikasi dengan bahasa Lampung di lingkungan kerja merupakan upaya menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah Lampung. Apalagi aturan itu pernah diterapkan beberapa tahun lalu.

“Waktu lima tahun yang lalu, Bapak Bupati pernah mewajibkan para pegawai untuk berkomunikasi dalam Bahasa Lampung setiap hari Kamis. Namun saat ini, sepertinya kebijakan tersebut tidak lagi diterapkan,” kata dia dikutip dari Lampost.co, Kamis (22/6/2023).

Dia menekankan bahwa momen peringatan 10 tahun berdirinya Kabupaten Pesisir Barat seharusnya menjadi refleksi evaluasi, termasuk dalam penerapan penggunaan Bahasa Lampung sebagai bahasa lokal di lingkungan pemerintahan.

“Ini merupakan salah satu aspek budaya kita yang mundur saat Kabupaten Pesisir Barat berusia 10 tahun. Siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas hal ini? Tugas pemerintah daerah saat ini adalah menjaga dan memperkuat budaya kita,” ujar Ali.

Terkait penggunaan bahasa daerah ini, dia menyayangkan generasi muda hingga pejabat di lingkungan pemerintahan Kabupaten Pesisir Barat saat ini banyak yang enggan berkomunikasi menggunakan Bahasa Lampung.

“Ironisnya, terkadang orang-orang kita sendiri, bahkan yang menjabat sebagai kepala di instansi pemerintah, tidak memberikan contoh kepada bawahan mereka,” ucap Wakil Ketua II DPRD Pesibar itu menyayangkan.

Untuk itu, Ali berharap aturan pemakaian Bahasa Lampung itu dapat diterapkan kembali di Pesisir Barat. Sebab itu jadi salah satu upaya melestarikan bahasa dan budaya, serta merangkul keberagaman yang ada di Indonesia dalam semangat Bhineka Tunggal Ika.

“Juga dengan tetap menjunjung tinggi etika budaya lokal dan berpikir secara global. Jika orang Lampung sendiri enggan menggunakan Bahasa Lampung, maka budaya dan bahasa yang ada di Pesisir Barat akan hilang dengan sendirinya,” tandasnya. (*)

Continue Reading

Berita

Pesisir Barat Diguncang Gempa 4.8 M, Dirasakan Hingga Talang Padang

Lalu di Pekon Seray, Gunung Kemala dan Pesisir Tengah dengan Skala Intensitas II – III MMI. Sementara di Talang Padang, Gisting dan Semaka Kabupaten Tanggamus juga dirasakan dengan Skala Intensitas II MMI.

Published

on

Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi | Foto: Ist.

Lampung dot coPesisir Barat | Gempa bumi tektonik dengan kekuatan 4.8 magnitudo mengguncang wilayah Pesisirbarat, Lampung dan sekitarnya pada Senin (12/6/2023) pukul 16:08:40 WIB.

Hasil analisa BMKG pusat gempa bumi ini di titik koordinat 5.84 LS dan 104.07 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 73 km Tenggara Pesisir Barat, Lampung pada kedalaman 39 km.

Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto mengatakan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Hartanto menjelaskan, dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Bengkunat dengan Skala Intensitas III – IV MMI.

Lalu di Pekon Seray, Gunung Kemala dan Pesisir Tengah dengan Skala Intensitas II – III MMI. Sementara di Talang Padang, Gisting dan Semaka Kabupaten Tanggamus juga dirasakan dengan Skala Intensitas II MMI.

“Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut,” kata dia dalam keterangan resmi.

Dia menambahkan, hingga pukul 16:31 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (*)

Continue Reading

Banyak Dibaca