fbpx
Connect with us

Mesuji

Khamami: 40 Desa di Mesuji Belum Teraliri Listrik

Published

on

Khamami

Lampung.co – Sebanyak 40 desa yang ada di Kabupaten Mesuji belum teraliri listrik. Hal tersebut diakui oleh Bupati Mesuji Khamami usai menghadiri Acara Penandatanganan MoU dan Diskusi Panel dengan tema Peran PLN dalam percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan guna meningkatkan iklim investasi di Ballroom Hotel Novotel Bandarlampung, Selasa (31/10/2017).

“Di mesuji ada 40 desa yang belum taraliri listrik. Atau sekitar 38.700 KK di 40 desa itu yang belum teraliri listrik,” kata Khamami.

Namun, ia menargetkan, pada 17 Agustus 2018 ke-40 desa tersebut sudah teraliri listrik semua. “Dan di Tahun 2018 kita tengah canangkan kalau Mesuji bakal terang benderang. Karena semua gardu listrik sudah siap semua,” harapnya.

Dengan adanya MoU ini, lanjutnya, merupakan suatu kegembiraan bagi pemerintah daerah Mesuji. Karena, masih kata dia, hal ini akan membawa dampak kemajuan industri di Mesuji. “Kita sudah banyak investor yang ingin berinvestasi di Mesuji. Dan kita sudah siapkan 50 hektar lebih untuk kawasan industri di Mesuji,” jelasnya. (Sandi)

Tim Redaksi media online Lampung.co menerbitkan berita-berita khusus, termasuk berita advertorial. Hubungi tim redaksi melalui email redaksi@lampung.co atau WhatsApp 0811-790-1188

Berita

Budhi Condrowati Reses di Mesuji, Masalah Jalan Masih Jadi Keluhan Masyarakat

“Nanti segala keluhan ini diharapkan jadi pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten Mesuji untuk menjalankan tugas dan fungsi dalam melayani masyarakat,”

Published

on

Budhi Condrowati Reses di Mesuji
Budhi Condrowati Reses di Mesuji | Foto: Ist.

Lampung dot coMesuji | Anggota DPRD Provinsi Lampung, Budhi Condrowati menggandeng Pegiat Petani Milenial, Dwinan Rahmandi menggelar reses di Margo Mulyo, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, Sabtu (10/6/2023).

Dalam reses tersebut masyarakat menyampaikan sejumlah aspirasi ke Condrowati. Diantaranya infrastruktur jalan, kelangkaan pupuk, harga karet yang turun serta hasil pertanian yang tidak maksimal.

Tidak hanya itu masyarakat juga meminta rehab gedung kantor desa dan pembangunan rumah ibadah. Pada kesempatan itu, dia berjanji akan memperjuangkan apa yang dikeluhkan masyarakat.

“Nanti segala keluhan ini diharapkan jadi pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten Mesuji untuk menjalankan tugas dan fungsi dalam melayani masyarakat,” kata Condrowati.

Secara khusus, Condrowati terkejut dengan antusiasme masyarakat akan reses ini. Bahkan dirinya mengaku kagum dengan semangat masyarakat dalam menyampaikan aspirasi.

“Saya merasa makin terpacu rasa semangat untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat kalau melihat seperti ini,” ujar anggota Komisi V DPRD Lampung ini.

Untuk itu Condrowati meminta masyarakat untuk bersabar akan realisasi dari aspirasi masyarakat. “Saya minta masyarakat bersabar akan segala aspirasi ini, karena ini semua butuh waktu untuk mewujudkannya,” tandas Condrowati. (*)

Continue Reading

Berita

Oknum TA P3MD Mesuji Diduga Jadi Suplier Barang di Desa

TA P3MD wajib tunduk dan mematuhi Etika Profesi. Tentunya terdapat sanksi atau hukuman bagi yang melakukan pelanggaran.

Published

on

P3MD Kemendesa
Ilustrasi Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi | Foto: Ist.

Lampung.co – Oknum Tenaga Ahli (TA) Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) di Kabupaten Mesuji, Lampung diduga menjadi suplier dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa. Oknum TA P3MD itu disebut menyuplai seragam untuk pencegahan Covid-19.

Selain itu juga menyuplai seragam Suistanable Development Goals (SDGs) Desa yang tersebar di seluruh Desa di wilayah Kecamatan Simpang Pematang, Kecamatan Panca Jaya, Kecamatan Mesuji, Kecamatan Mesuji Timur dan Kecamatan Rawa Jitu Utara.

Hal itu diungkapkan oleh satu Kepala Desa yang mengeluhkan kualitas baju seragam karena tidak sesuai dengan anggaran. “Padahal dengan pagu yang ada itu, mestinya kualitas baju seragam sudah sangat bagus,” kata sumber yang enggan disebutkan namanya ini kepada wartawan.

Terlepas dari kualitas barang yang tidak sesuai dengan anggaran, TA P3MD jelas dilarang menjadi suplier bahan dan alat, termasuk menunjuk salah satu suplier atau berfungsi sebagai perantara karena melanggar etika pendamping profesional.

Etika Pendamping Profesional itu sendir tertuang dalam Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Pembinaan Dan Pengendalian Tenaga Pendamping Profesional Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Dalam SOP tersebut terdapat 19 Etika Pendamping Profesional. Pada poin 8 jelas tertulis Pendamping Profesional tidak bertindak sebagai suplier bahan dan alat, menunjuk salah satu suplier atau berfungsi sebagai perantara.

TA P3MD yang merupakan bagian dari Pendamping Profesional Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi wajib tunduk dan mematuhi Etika Profesi tersebut. Tentunya terdapat sanksi atau hukuman bagi yang melakukan pelanggaran. (red)

Continue Reading

Berita

ACT Lampung Dampingi Pengobatan Balita asal Mesuji Penderita Komplikasi

Published

on

ACT Lampung
ACT Lampung Dampingi Pengobatan Balita asal Mesuji Penderita Komplikasi | Foto: Ist.

Lampung.co – Supatmi Warga Adi Luhur RT 04/01 Kecamatan Panca Jaya Mesuji, Lampung hampir setahun berjuang untuk biaya pengobatan anaknya Norra Adeva yang masih berusia satu tahun.

Sejak lahir, Norra divonis menderita Sindrom Rubella Bawaan. Selain itu Ia juga mengalami kelainan flek hitam di paru-paru, kelainan mata dan jantung.

Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi karena tak bisa menyusu akibat kesehatan ibunya yang memprihatinkan saat mengandung.

Selama ini, Nora terpaksa minum susu formula. Balita sekecil Norra pun harus memakai kacamata tebal karena kataraknya.

Merespon hal tersebut Lembaga Kemanusiaan ACT Lampung melalui program Mobile Sosial Rescue (MSR) mendampingi pengobatan dan memberikan bantuan dana untuk kehidupan sehari-hari.

Kepala Cabang ACT Lampung Dian Eka Darma Wahyuni, mengatakan, pendampingan pengobatan telah dilakukan sejak empat bulan.

Untuk mendapatkan penanganan intensif, lanjutnya, bocah malang itu dirujuk ke salah satu rumah sakit di Kota Bandung.

“Saat ini juga sedang proses pemasangan alat bantu dengar dan pemenuhan gizi,” jelasnya, Kamis (26/12/2019).

Dian menambahkan, sikap kooperatif pihak keluarga dalam penanganan pendampingan pengobatan memudahkan pihak relawan untuk mengambil keputusan jenis dan lokasi pengobatan.

“Norra Adeva masih punya masa depan yang baik sehingga langkah-langkah pengobatan medis perlu dilakukan. Terima kasih kepada donatur dan semua pihak yang mendukung program tersebut,” tutupnya. (her)

Continue Reading

Banyak Dibaca