fbpx
Connect with us

Kesehatan

Stunting adalah Ancaman Generasi Masa Depan

Stunting adalah masalah serius yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Dampaknya tidak hanya terbatas pada tingkat fisik, tetapi juga mempengaruhi kognisi dan kesehatan anak.

Loading

Published

on

Stunting
Ilustrasi Stunting | Foto: Ist.

Lampung dot co – Kesehatan | Stunting, atau pertumbuhan terhambat, adalah masalah serius yang dihadapi oleh banyak negara di seluruh dunia. Stunting terjadi ketika anak tidak mencapai tinggi badan yang sesuai dengan usianya akibat kekurangan gizi dan nutrisi yang mencukupi selama periode pertumbuhan yang kritis.

Dampaknya tidak hanya terbatas pada masalah fisik, tetapi juga berdampak buruk pada perkembangan kognitif dan sosial anak. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi faktor penyebab stunting, dampaknya yang luas, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda.

Penyebab Stunting adalah diantaranya sebagai berikut

Masalah kesehatan yang satu ini memiliki beragam penyebab yang kompleks dan saling terkait. Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap stunting meliputi:

Gizi Buruk

Kurangnya asupan nutrisi penting, seperti protein, zat besi, vitamin A, dan zinc, dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Kurangnya pola makan seimbang dan kekurangan nutrisi pada ibu hamil juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin.

Infeksi dan Penyakit

Infeksi saluran pernapasan atas yang berulang, diare kronis, dan penyakit menular lainnya dapat mengganggu penyerapan nutrisi dalam tubuh anak, sehingga mempengaruhi pertumbuhannya.

Sanitasi dan Kebersihan yang Buruk

Akses terbatas terhadap air bersih, sanitasi yang buruk, dan praktik kebersihan yang tidak memadai meningkatkan risiko infeksi dan penyakit, yang dapat mengganggu pertumbuhan anak.

Kemiskinan dan Ketidaksetaraan

Kemiskinan adalah faktor utama yang berhubungan dengan stunting. Ketidaksetaraan sosial-ekonomi dapat mempengaruhi akses terhadap makanan bergizi, perawatan kesehatan, dan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak.

Dampak Stunting

Stunting memiliki dampak jangka panjang yang signifikan, baik secara individu maupun masyarakat. Beberapa dampaknya antara lain:

Gangguan Pertumbuhan Fisik

Anak-anak yang mengalami stunting biasanya memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari rekan-rekan sebaya mereka. Hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan kualitas hidup mereka.

Gangguan Kognitif

Stunting dapat berdampak negatif pada perkembangan otak anak, menghambat kemampuan kognitif, konsentrasi, dan daya ingat mereka. Ini dapat mempengaruhi prestasi akademik dan kemampuan belajar di masa depan.

Penurunan Produktivitas

Stunting dapat berdampak negatif pada produktivitas di kemudian hari. Anak-anak yang mengalami masalah ini memiliki kemungkinan lebih rendah untuk mencapai potensi penuh mereka dalam hal prestasi akademik, karier, dan kontribusi ekonomi. Ini menghambat pertumbuhan sosial dan ekonomi suatu negara secara keseluruhan.

Gangguan Kesehatan

Anak-anak yang mengalami stunting cenderung rentan terhadap penyakit infeksi, karena sistem kekebalan tubuh mereka melemah akibat kekurangan nutrisi. Mereka juga memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap gangguan metabolik, seperti diabetes dan penyakit jantung, di kemudian hari.

Strategi Mengatasi Stunting

Mengatasi stunting memerlukan pendekatan yang komprehensif melalui upaya pencegahan, intervensi, dan perbaikan lingkungan. Berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan:

Peningkatan Gizi

Mengedepankan akses terhadap makanan bergizi dan mempromosikan pola makan yang seimbang, khususnya pada ibu hamil, bayi, dan anak-anak. Program pemberian makanan tambahan, suplemen gizi, dan pendidikan gizi bagi ibu dan keluarga sangat penting.

Perawatan Kesehatan yang Holistik

Memberikan akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan yang mencakup imunisasi, pemeriksaan rutin, perawatan kesehatan ibu dan anak, serta pengobatan penyakit infeksi yang umum terjadi.

Perbaikan Sanitasi dan Kebersihan

Meningkatkan akses terhadap air bersih, sanitasi yang layak, dan praktik kebersihan yang baik. Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun, sanitasi toilet yang memadai, dan pengelolaan limbah yang aman.

Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat

Mengadakan kampanye pendidikan dan kesadaran untuk meningkatkan pemahaman tentang stunting, nutrisi, kesehatan, dan praktik yang mendukung pertumbuhan anak. Mempromosikan perubahan perilaku dan budaya terkait gizi dan kesehatan dalam masyarakat.

Pendekatan Multisektoral

Kolaborasi antara sektor kesehatan, pendidikan, pertanian, dan ekonomi untuk mengatasi akar permasalahan stunting secara holistik. Melibatkan pemerintah, organisasi non-pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta dalam upaya bersama.

Penutup

Stunting adalah masalah serius yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Dampaknya tidak hanya terbatas pada tingkat fisik, tetapi juga mempengaruhi kognisi dan kesehatan anak. Mengatasi stunting membutuhkan komitmen dan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga internasional. Denganmenerapkan strategi pencegahan dan intervensi yang holistik, kita dapat mengatasi stunting dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda.

Penting untuk mengedepankan upaya pencegahan dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi dan pola makan yang seimbang sejak awal kehamilan. Pendidikan gizi bagi ibu hamil dan keluarga harus menjadi bagian integral dari program kesehatan masyarakat. Selain itu, memastikan akses yang mudah terhadap makanan bergizi yang terjangkau adalah langkah penting dalam mengatasi stunting. Program pemberian makanan tambahan dan suplemen gizi kepada anak-anak yang rentan juga harus diperluas.

Perbaikan dalam sektor kesehatan sangat penting untuk mengatasi stunting. Layanan kesehatan yang holistik, termasuk perawatan kesehatan ibu dan anak, vaksinasi, dan perawatan penyakit infeksi, harus tersedia dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Program pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak serta penanganan dini terhadap masalah gizi dan pertumbuhan yang teridentifikasi juga penting dalam mengurangi angka stunting.

Selain itu, perbaikan sanitasi dan kebersihan juga menjadi faktor penting. Meningkatkan akses terhadap air bersih, sanitasi yang layak, dan praktik kebersihan yang baik akan membantu mengurangi risiko infeksi dan penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan anak. Edukasi masyarakat tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun, sanitasi toilet yang baik, dan pengelolaan limbah yang aman juga perlu ditingkatkan.

Pendidikan dan kesadaran masyarakat memainkan peran kunci dalam mengatasi stunting. Kampanye yang berfokus pada pemahaman tentang pentingnya gizi, kesehatan, dan praktik yang mendukung pertumbuhan anak harus disebarkan di semua tingkatan masyarakat. Peningkatan kesadaran tentang stunting dan dampaknya yang serius dapat mendorong perubahan perilaku dan budaya terkait gizi dan kesehatan.

Pendekatan multisektoral adalah langkah penting dalam mengatasi stunting. Kolaborasi antara sektor kesehatan, pendidikan, pertanian, dan ekonomi akan memperkuat upaya dalam menghadapi masalah ini. Pemerintah, organisasi non-pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk mengintegrasikan program dan sumber daya yang tersedia guna mencapai hasil yang optimal.

Dalam menghadapi tantangan stunting, perlu diingat bahwa setiap anak berhak mendapatkan kesempatan yang adil dan setara untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, kita dapat mengatasi stunting dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda, di mana mereka dapat mencapai potensi penuh mereka dan berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan.

Loading

Hairun Nisa merupakan salah satu penulis untuk media online Lampung.co yang menulis artikel topik kesehatan termasuk kecantikan serta yang relevan dengan keahliannya.

Penyakit

Ketombe: Penyebab dan Cara Menghilangkan

Dikenal dengan nama lain, yaitu dandruff, ketombe merupakan serpihan kulit kepala yang mengelupas dan berwarna putih atau kuning.

Loading

Published

on

Ketombe
Ilustrasi Ketombe | Foto: Ist.

Lampung dot co – Kesehatan | Siapa yang pernah mengalami ketombe? Hampir semua orang pernah mengalami masalah ketombe. Masalah yang terjadi pada rambut ini sering membuat orang yang mengalami ketombe menjadi tidak percaya diri. Lantas, apa penyebab dan cara mengobati ketombe? Simak informasi selengkapnya di bawah ini.

Pengertian

Dikenal dengan nama lain, yaitu dandruff, ketombe merupakan serpihan kulit kepala yang mengelupas dan berwarna putih atau kuning. Ketombe bisa terjadi kepada siapa saja yang mengalami masalah kulit kepala kering.

Penyebab Ketombe

Ketombe disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari kulit kepala kering, berminyak, hingga infeksi jamur. Umumnya pemicu ketombe adalah masalah di kulit kepala itu sendiri. Berikut beberapa kondisi pemicu ketombe.

Dalam jurnal berjudul Hubungan Pemakaian Jilbab Terhadap Kejadian Ketombe Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah, I Primawati (2021) meenyebut ada beberapa faktor yang mempengaruhi angka kejadian ketombe seperti peningkatan produksi sebum, pertumbuhan jamur P.ovale yang berlebihan, kerentanan individu, stress dan lingkungan (kelembaban dan suhu).

Infeksi Jamur

Salah satu jamur penyebab ketombe adalah jamur Malassezia Sp. Jamur ini akan tumbuh pesat dalam kondisi kulit kepala yang terlalu berminyak. Malassezia hidup dengan menghasilkan asam oleat tak tersaturasi dan mengakibatkan peradangan. Akibatnya, banyak sel kulit mati yang mengelupas dan menjadi ketombe.

Dermatitis Seboroik

Penyebab yang paling sering menyebabkan ketombe adalah dermatitis seboroik. Penyakit ini menyebabkan kulit kepala mengalami peradangan. Peradangan ini menyebar ke bagian lain dan mengakibatkan konsentrasi kelenjar sebaceous tinggi dan kulit kepala menjadi sangat berminyak.

Penyebab dermatitis ini adalah stress atau gangguan hormon bahkan bisa menyebar hingga leher, wajah, bagian belakang telinga, dan alis. Ketombe akibat dermatitis ini berwarna putih kekuningan.

Psoriasis

Kondisi kulit kronis dimana kekebalan tubuh mulai menyerang jaringan kulit yang sehat disebut dengan psoriasis. Kondisi ini menyebabkan pertumbuhan sel-sel baru lebih cepat sebelum kulit yang lama mengelupas. Hasilnya adalah bercak bersisik di kulit kepala yang menjadi ketombe.

Penumpukan Kotoran

Penumpukan kotoran di kulit kepala juga bisa menjadi penyebab ketombe. Penumpukan ini bisa terjadi jika Anda tidak rajin keramas. Penggunaan produk hair styling berlebih juga bisa menjadi pemicunya. Kotoran ini akan menumpuk dan menyatu dengan sel kulit mati menjadi ketombe putih.

Gejala

Selain serpihan putih dari kulit kepala? Ada gejala lain yang menyertai ketombe. Gejala ini bisa berbeda tergantung dengan penyebabnya. Bagi penderita ketombe akibat dermatitis seboroik, kulit kepala berminyak, kemerahan akibat iritasi.

Rambut rontok, iritasi kulit kepala dan ketombe dengan serpihan cukup besar bisanya ketombe yang disebabkan oleh penumpukan kotoran. Jika kulit kepala bercak bersisik, serpihan ketombe tebal dan gatal ringan di kepala itu bisa terjadi akibat Anda mengalami psoriasis. Berbeda dengan psoriasis, ketombe disertai rasa gatal yang hebat merupakan tanda dari adanya infeksi jamur.

Pengobatan atau Cara Menghilangkan Ketombe

Walaupun bukan penyakit serius, ketombe perlu diatasi agar bisa menaikkan percaya diri dan menghilangkan rasa gatal pada kulit kepala. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengobati ketombe di rumah.

Keramas menggunakan Sampo Antiketombe

Cara pertama yang bisa Anda lakukan adalah keramas dengan sampo antiketombe yang mengandung zinc pyrithione, ketoconazole, asam salisilat, dan selenium sulfida. Kandungan tersebut bisa mengurangi ketombe dan menghilangkan rasa gatal pada kulit kepala.

Menggunakan Minyak Kelapa

Cara alami menghilangkan ketombe bisa dilakukan dengan menggunakan minyak kelapa murni. Minyak ini berfungsi untuk menghidrasi kulit kepala dan mencegah kulit kepala kering. Cukup oleskan minyak kepala langsung ke kulit kepala dan diamkan beberapa menit. Selanjutnya bilas dengan sampo hingga bersih.

Pencegahan

Pencegahan ketombe bisa dimulai dari perawatan rambut yang baik. Seperti keramas secara teratur bahkan bisa memilih sampo dengan kandungan penangkal ketombe. Anda juga perlu membatasi menggunakan produk penata raambut untuk menghindari iritasi dan membuat kulit kepala Anda lebih berminyak.

Loading

Continue Reading

Penyakit

Kesemutan: Penyebab dan Cara Menghilangkan atau Mengatasi

Jika kesemutan sering kali terjadi bisa menjadi salah satu tanda adanya kerusakan atau gangguan pada sistem saraf.

Loading

Published

on

Kesemutan
Ilustrasi Kesemutan | Foto: Ist.

Lampung dot co – Kesehatan | Hampir semua orang pasti pernah mengalami kesemutan? Terlebih setelah posisi duduk dan tidur yang terlalu lama. Namun, tahukah Anda apa itu sebenarnya kesemutan, penyebab, dan cara mengobatinya? Simak informasi selengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Kesemutan

Parestesia atau yang lebih dikenal dengan kesemutan adalah sebuah gangguan medis berupa sensasi tertusuk-tusuk, tersengat atau mati rasa pada kulit yang datang tiba-tiba dan biasanya terjadi dalam hitungan detik hingga menit saja.

Sering disebut dengan kesemutan karena rasanya mirip dengan digerayangi semut. Gangguan ini bisa terjadi di semua bagian tubuh, terutama tangan dan kaki. Namun, jika kesemutan sering kali terjadi bisa menjadi salah satu tanda adanya kerusakan atau gangguan pada sistem saraf.

Jenis-jenis

Biasanya kesemutan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu kesemutan sementara dan kesemutan berkepanjangan. Perbedaan ini didasari dengan durasi kesemutan.

Kesemutan Sementara

Kesemutan sementara hanya berlangsung dalam waktu yang relatif sebentar. Adanya tekanan pada saraf bagian tubuh atau terhambatnya sirkulasi darah dalam waktu yang cukup lama yang menyebabkan kesemutan ini. Contohnya menekuk kaki terlalu lama atau bagian tubuh yang tertindih. Tidak perlu melakukan tindakan medis untuk kesemutan sementara.

Kesemutan Berkepanjangan

Berbeda dengan kesemutan sementara, datangnya sensasi kesemutan yang berkepanjangan relatif sering kali terjadi dan dalam waktu yang lama. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pemeriksaan medis bagi kesemutan ini karena bisa menjadi tanda dari suatu penyakit.

Penyebab Kesemutan

Kesemutan bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Untuk kesemutan sementara akibat terhambatnya sirkulasi darah atau adanya tekanan pada saraf dan kesemutan berkepanjangan bisa akibat dari suatu penyakit, seperti diabetes, kekurangan vitamin B12, penyakit autoimun, infeksi atau gangguan ginjal.

Bagi Anda yang mengalami kesemutan di bagian kaki dan tangan serta berkepanjangan perlu waspada karena hal itu bisa menjadi tanda Anda mengalami diabetes. Selain diabetes, itu juga bisa menjadi tanda penyakit gagal ginjal, saraf terjepit, atau kekurangan hormon tiroid.

Pola hidup tidak sehat seperti mengonsumsi alkohol berlebihan juga bisa menjadi pemicu kesemutan. Hal ini terjadi karena orang yang meminum alkohol akan kekurangan tiamin yang bisa menyebabkan gangguan neuropati perifer.

Selain tangan dan kaki, kesemutan juga bisa terjadi di kepala. Walaupun jarang terjadi, namun pada beberapa kasus, kesemutan di kepala bisa menjadi tanda penyakit sinusitis, hipertensi, epilepsi, dan tumor otak.

Gejala

Kesemutan bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, tetapi acap kali terjadi di bagian tangan dan kaki. Bisanya bagian tubuh yang mengalami kesemutan akan merasakan mati rasa, lemah, sensasi tertusuk jarum, rasa terbakar atau dingin.

Jika gejala tersebut berlangsung lama, maka bagian tubuh yang kesemutan bisa menjadi kaku, bahkan kesemutan di kaki bisa menyebabkan seseorang susah berjalan. Gejala lain juga bisa menyertai kesemutan, seperti bagi penderita diabetes, bisa mengalami kesemutan yang menjalar dari telapak kaki ke tungkai atau dari tangan ke lengan.

Cara Mengobati atau Cara Menghilangkan Kesemutan

Kesemutan sementara akan hilang dengan sendirinya ketika tekanan atau sirkulasi darah sudah kembali normal. Hal ini bisa terjadi jika Anda mengubah posisi tubuh, seperti meluruskan kaki jika terlalu lama duduk.

Bagi kesemutan yang serius perlu konsultasi lebih ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menyebabkan sumber penyebabnya yang selanjutnya akan diberikan treatment atau obat sesuai dengan solusi penyakitnya

Pencegahan

Untuk mencegah kesemutan, maka Anda perlu menghindari gerakan berulang yang bisa menekan saraf. Lakukan istirahat secara berkala jika melakukan gerakan secara berulang. Pastikan bagian tubuh tidak melakukan gerakan diam dalam satu posisi yang terlalu lama.

Loading

Continue Reading

Penyakit

Keputihan: Penyebab, Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya

keputihan merupakan cairan yang alami dikeluarkan untuk menjaga vagina agar tetap bersih dan lembap, sekaligus untuk melindungi dari infeksi.

Loading

Published

on

Keputihan
Ilustrasi Keputihan (vaginal discharge) | Foto: Ist.

Lampung dot co – Kesehatan | Keputihan merupakan masalah pada wanita yang sering sekali terjadi. Keputihan ada yang terasa gatal atau biasa saja. Semua tergantung apakah keputihan yang dialami masih normal atau sudah bermasalah. Berikut ini penyebab, cara mengobati, dan pencegahan keputihan yang perlu dilakukan.

Pengertian

Keputihan adalah keluarnya cairan atau lendir dari bagian vagina dan leher rahim. Keputihan yang aman tanpa bau tidak menjadi masalah. Karena keputihan merupakan cairan yang alami dikeluarkan untuk menjaga vagina agar tetap bersih dan lembap, sekaligus untuk melindungi dari infeksi.

Penyebab Keputihan Abnormal

Tidak Menjaga Kebersihan Vagina

Kebersihan area vagina sangat penting dijaga agar terhindar dari berbagai penyakit yang berhubungan dengan kelamin termasuk keputihan abnormal. Keputihan yang gatal dan berbau busuk. Kebersihan vagina juga harus dijaga dengan menggunakan pakaian dalam yang menyerap keringat dan tidak mudah lembap agar tidak menimbulkan tumbuhnya jamur. Jaga juga kebersihan vagina dengan membilas vagina dari arah anus ke depan.

Pola Hidup yang Tidak Sehat

Pola hidup tidak sehat salah satunya dari makanan yang dikonsumsi. Jika perempuan sebaiknya mengurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula pada jenis kemasan. Gula bisa membuat bakteri di vagina berkembang dengan subur, akhirnya membuat keputihan terasa gatal dan bau.

Adanya Penyakit Tertentu

Adanya penyakit yang berhubungan dengan vagina. Jika Anda sudah mengetahuinya maka bisa diberikan obat sesuai dengan keadaan. Tetapi jika Anda belum mengetahuinya bisa melakukan pemeriksaan apakah keputihan yang dialami hanya hal biasa pengaruh hormon atau ada penyebab lainnya. Contoh penyakitnya yaitu kanker serviks atau misalnya infeksi menular seksual.

Menggunakan KB

Penggunaan KB juga sering menjadi penyebab munculnya keputihan. Anda yang mengalami ini bisa berkonsultasi lagi kenapa setelah menggunakan KB jadi keputihan. Jika KB tersebut tidak cocok bisa dilakukan penghentian saja di periode selanjutnya dan diganti dengan KB jenis lain.

Gejala dan Ciri-ciri Keputihan

Keputihan Normal

  1. Berwarna putih atau bening
  2. Tidak ada bau atau baunya tidak menyengat
  3. Adanya bercak kuning di celana dalam

Keputihan Abnormal

  1. Cairan keputihan yang keluar lebih banyak
  2. Keputihan berwarna dan berbau
  3. Mengalami gatal di area sekitar vagina
  4. Terasa nyeri di panggul
  5. Saat buang air kecil juga terasa nyeri

Cara Mengatasi Keputihan

  1. Menjaga Kebersihan
    Keputihan normal tidak pengobatannya cukup dengan menjaga kebersihan vagina dan mencucinya dengan bersih.
  2. Antibiotik
    Keputihan abnormal pengobatannya dengan menggunakan antibiotik yang fungsinya untuk menghilangkan bakteri penyebab keputihan. Antibiotik ada bentuk pil atau krim oles yang bisa disesuaikan dengan kondisi keputihannya.
  3. Antijamur
    Antijamur juga menjadi cara pengobatan keputihan yang akan mengatasi infeksi jamur sebagai penyebabnya. Obatnya hanya bisa diresepkan oleh dokter.

Pencegahan

  1. Hindari penggunaan produk pembersih vagina yang mengandung pewangi karena bisa membunuh bakteri baik di vagina. Fungsi bakterinya untuk melindungi vagina dari infeksi.
  2. Segera mengganti pakaian dalam jika terasa basah atau lembap karena bisa menyebabkan tumbuhnya bakteri.
  3. Rutin mengganti pembalut agar tidak berisiko terinfeksi kuman dan bakteri.
  4. Gunakan kondom saat berhubungan jika keputihan sedang banyak keluarnya.
  5. Lakukan pemeriksaan kesehatan vagina minimal satu tahun sekali untuk jaga-jaga.

Jika keputihan sudah mengganggu aktivitas Anda, segeralah untuk melakukan pemeriksaan agar penyebabnya bisa segera terdeteksi. Upaya pengobatan juga akan menjadi lebih mudah jika sudah dilakukan pemeriksaan.

Loading

Continue Reading

Banyak Dibaca