Kesehatan
Gejala dan Cara Mengobati Telinga Berair yang Paling Efektif
Cara mengobati telinga berair tidak bisa dilakukan hanya dengan membersihkannya dengan kapas atau cutton bud. Bahkan, kemungkinan besar bisa semakin parah jika tidak tahu cara penggunaannya.
87,021 kali dilihat, 1 kali dilihat hari ini

Lampung.co – Telinga berair sebenarnya kondisi yang wajar dan normal. Tapi, jika berlebihan, hal ini menjadi indikasi negative. Cara mengobati telinga berair tidak bisa dilakukan hanya dengan membersihkannya dengan kapas atau cutton bud. Bahkan, kemungkinan besar bisa semakin parah jika tidak tahu cara penggunaannya.
Lagipula, cutton bud memang tidak cocok untuk telinga, melainkan untuk membersihkan kotoran di mata dan pusar. Nah, berbicara tentang telinga berair, jelas Anda tidak bisa menyepelekannya jika tidak ingin aktivitas Anda terganggu. Lantas, bagaimana sebenarnya gejala awal dan cara mengobati telinga yang berair ini? Langsung saja simak ulasan berikut.
1. Demam Ringan sampai Berat
Gejala pertama sebelum munculnya cairan dari telinga yaitu demam yang biasanya disertai dengan sakit kepala. Demam yang datang biasanya efek dari respon tubuh karena sistem imun sedang berusaha melawan kuman yang menyerang. Gejala yang satu ini memang terkesan umum dan mungkin Anda akan sedikit susah dalam membedakannya. Anda tentu harus punya kepekaan yang lebih untuk mendeteksinya.
Anda bisa mengobati demam ini secara alami dan aman dengan bumbu dapur seperti bawang putih dan bawang merah. Kedua bumbu dapur ini sudah tidak diragukan lagi dalam mengatasi berbagai masalah pada alat pendengaran, tidak terkecuali telinga berair. Sifat antibiotik keduanya mampu menangani kuman dari luar tubuh. Cara mengobati telinga berair dengan bawang putih ini cukup mudah dan praktis.
Pertama, siapkan 3 buah bawang putih, cuci, lalu tumbuk dan ambil ekstraknya. Kemudian, gunakan pipet tetes untuk memasukkan 3 tetes ke dalam telinga. Setelah 5 menit, bersihkan dan keringkan telinga.
Aplikasikan cara pengobatan ini 2 kali sehari tiap pagi dan menjelang tidur. Jika sudah sembuh, Anda bisa menghentikan pengobatan ini. Cara yang sama bisa Anda gunakan pada bumbu dapur lainnya, yaitu bawang merah.
2. Menurunnya Kualitas Pendengaran
Gejala telinga berair berikutnya adalah menurunnya kualitas pendengaran. Cara mengobati telinga berair yang ditandai dengan bagian dalam telinga seperti terasa penuh oleh kotoran, gatal, dan panas. Sementara rasa nyeri akan muncul di dalam rongganya bahkan bisa sampai terjadi pembengkakan.
Cara mengobati telinga berair yang ditandai dengan gejala ini bisa dengan obat tetes yang banyak beredar di apotek dengan berbagai mereknya. Hal terpenting saat menggunakan obat ttees ini terletak pada cara pengaplikasiannya. Pertama, hangatkan terlebih dahulu botol obat tetes tersebut dengan menggenggamnya selama beberapa menit.
Kemudian, kocok pelan dan miringkan botolnya. Pastikan agar posisi telinga Anda yang berair tersebut tetap stabil, tegak lurus dengan langit-langit kamar. Caranya, pegangi telinga Anda, lalu teteskan sesuai takaran. Usahakan agar telinga Anda tetap dalam posisi tersebut selama beberapa detik.
Obat untuk telinga berair yang bisa Anda temukan di apotek yaitu Otopraf, Otozambon, Otopain, dan lainnya. Selain itu, sebaiknya hindari tempat-tempat yang bisa memperparah pendengaran Anda. Misalnya, fasilitas umum yang dikunjungi banyak orang atau konser musik. Bahkan, sebaiknya Anda istirahat di rumah sampai telinga berair ini sembuh.
3. Nyeri di Bagian Rongga Telinga
Alat pendengaran yang berair juga bisa mengindikasikan robeknya gendang telinga dan bisa mempengaruhi hidung dan telinga. Karena, alat pendengaran berhubungan langsung dengan alat penciuman dan pencernaan ini (THT).
Gangguan telinga seperti infeksi sekalipun, bisa diobati dengan kunyit. Oleh karena itu, bumbu dapur ini sangat efektif saat Anda gunakan untuk mengobati telinga berair dan sakit yang biasanya timbul di bagian rongga alat pendengaran ini.
Cara membuat ramuannya akan lebih efektif dan manjur jika Anda mencampurkan kunyit ini dengan daun anggrek. Langkah pertama, cuci lalu kupas kunyit dan daun anggrek sampai bersih. Selanjutnya, tumbuk dan campur dengan air. Setelah disaring, gunakan airnya sebagai pembersih telinga. Teteskan ke dalam telinga yang berair dan rutin diaplikasikan tiap hari.
Cara mengobati telinga berair juga bisa dilakukan dengan obat herbal yang mengandung teripang atau gamat yang berwarna emas. Hewan yang memiliki nama lain mentimun laut ini efektif mengobati telinga berair dengan cepat, tepat, dan dijamin tidak menimbulkan efek samping. Bahkan katanya, kemungkinan untuk kambuh laginya pun sangat kecil.
87,022 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini

Penyakit
Diare: Penyebab, Gejala, Penyembuhan dan Pencegahan
Di Indonesia, diare merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi, terutama pada bayi. Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama penyebab kesakitan dan kematian terutama pada balita
8,444 kali dilihat, 351 kali dilihat hari ini

Lampung.co – Gangguan pencernaan yang ditandai dengan buang air besar encer sebanyak lebih dari tiga kali dalam sehari disebut diare. Selain encer, feses yang keluar mungkin terlihat lembek atau berair. Ada banyak kondisi yang dapat menyebabkan diare, mulai dari infeksi bakteri, efek obat, hingga gangguan pencernaan. Diare akibat gangguan pencernaan biasanya terjadi bersamaan dengan kondisi lain.
Pengertian
Pengertian diare adalah penyakit yang menyebabkan penderitanya mengalami buang air besar yang encer dengan frekuensi berkali-kali dalam satu waktu. Diare umumnya terjadi akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit. Di Indonesia, diare merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi, terutama pada bayi. Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama penyebab kesakitan dan kematian terutama pada balita (Dyah Ragil WL, 2017).
Diare biasanya tidak berlangsung lebih dari 14 hari (diare akut). Namun, dalam beberapa kasus, diare berlangsung lebih dari 14 hari dan ini sudah di tahap kronis. Diare umumnya tidak berbahaya dan sembuh dengan sendirinya. Jika tidak membaik atau memburuk dalam waktu lama, penderita dapat menyebabkan komplikasi yang fatal jika tidak ditangani dengan benar.
Penyebab Diare
Penyebab diare adalah masuknya bakteri ke organ pencernaan. Penyebab lain sangat beragam dan terkadang pemicu pastinya tidak diketahui. Namun, kebanyakan orang terserang diare karena infeksi bakteri karena mengonsumsi makanan yang tidak steril atau terkontaminasi. Akibatnya, pasien mengalami gejala seperti sakit perut, mual, dan buang air kecil setelah konsumsi.
Jenis-jenis
Ada beberapa jenis berdasarkan tingkat keparahan diare, yaitu:
- Diare akut: diare muncul tiba-tiba selama 3-7 hari dengan gejala mencret jangka pendek.
- Diare persisten: diare yang berlangsung lebih dari 2 minggu namun tidak lebih dari 4 minggu.
- Diare kronis: diare bisa berlangsung sampai 4 minggu dan berkembang secara perlahan.
Gejala Diare
Gejala diare cenderung bervariasi. Namun ada beberapa yang umum, yaitu:
- Mulas
- Tidak nafsu makan
- Sulit menahan buang air besar
- Lemas, pusing, dan terkadang kulit kering
Seseorang dikatakan mengalami diare bila frekuensi buang air besar lebih sering dari biasanya. Jika Anda mengalami diare, Anda mungkin juga mengalami gejala pada feses, seperti:
- Feses encer atau berdarah
- Feses keluar dalam jumlah banyak meski sudah berkali-kali buang air
- Terkadang feses seperti air
Penyembuhan atau Obat Diare
Terdapat cara mengobati diare yang bisa Anda lakukan bahkan bisa diobati di rumah. Salah satu tujuan pengobatan adalah untuk mengganti cairan yang hilang akibat buang air besar berlebihan. Minum banyak air agar terhindar dari dehidrasi.
Anda juga bisa minum larutan oralit atau larutan elektrolit yang dijual bebas di apotek. Cairan ini sering digunakan sebagai pertolongan pertama untuk masalah diare. Elektrolit mengisi tubuh dengan glukosa, garam dan mineral penting lainnya yang hilang karena dehidrasi.
Ini adalah solusi rehidrasi yang aman untuk anak-anak dan orang tua. Anak-anak dengan diare juga membutuhkan pengawasan orang tua karena mereka rentan mengalami dehidrasi berat. Beri anak Anda pertolongan pertama diare dengan minum oralit dan pantau ketidaknyamanan yang dia alami.
Pencegahan Diare
Untuk mencegah diare, disarankan agar selalu memperhatikan kebersihan diri dan kebersihan makanan. Ingatlah untuk mencuci buah dan sayuran, tidak memakan makanan mentah atau air mentah, pastikan memasak makanan atau air sampai mendidih, dan mencuci tangan dengan bersih. Ini untuk menghindari bakteri yang bisa masuk ke dalam organ pencernaan.
Diare biasanya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya. Karena ada resiko memburuk dapat menyebabkan komplikasi yang fatal, lebih baik segera ke dokter saat gejala berlangsung lama. Jika tidak ditangani dengan baik, dikhawatirkan penderitanya mengalami dehidrasi parah.
8,445 kali dilihat, 352 kali dilihat hari ini
Penyakit
Diabetes: Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan
Diabetes terjadi ketika tubuh seseorang tidak dapat lagi menyerap gula (glukosa) ke dalam selnya dan menggunakannya untuk energi.
11,845 kali dilihat, 350 kali dilihat hari ini

Lampung.co – Diabetes adalah penyakit karena tingginya kadar gula darah. Glukosa, sumber energi utama untuk sel-sel dalam tubuh manusia dan ada dalam tubuh. Namun, pada penderita diabetes, glukosa tidak dapat digunakan oleh tubuh. Berikut akan dijelaskan mengenai diabetes.
Apa yang dimaksud dengan diabetes?
Pengertian diabetes atau kencing manis adalah penyakit kronis jangka panjang yang ditandai dengan peningkatan kadar gula (glukosa) darah di atas normal. Diabetes terjadi ketika tubuh seseorang tidak dapat lagi menyerap gula (glukosa) ke dalam selnya dan menggunakannya untuk energi. Kondisi ini akhirnya berujung pada penumpukan gula berlebih di aliran darah tubuh.
Terdapat dua jenis diabetes, diabetes tipe 1 dan tipe 2. Hormon insulin mengontrol kadar gula darah, dimana hormon tersebut diproduksi oleh pankreas. Namun, pada penderita diabetes, pankreas tidak dapat memproduksi insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh. Sel-sel tubuh tidak bisa menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi energi tanpa insulin.
Penyebab Diabetes
Penyebab diabetes yang paling umum adalah keturunan. Selain itu, diabetes disebabkan oleh kegagalan fungsi tubuh karena tidak mampu menyerap gula darah ke dalam sel. Karenanya, glukosa pun menumpuk di dalam darah. Pada tipe 1, kondisi ini disebabkan oleh sistem imunitas tubuh.
Biasanya daya tahan tubuh menyerang virus dan bakteri berbahaya lainnya, malah menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil insulin. Atau jika sudah parah, Anda tidak dapat memproduksinya sama sekali. Kadar gula malah menumpuk di dalam darah. Pada diabetes tipe 2, tubuh secara normal dapat memproduksi insulin tetapi tidak menggunakan insulin secara normal. Resistensi insulin adalah sebutan kondisi ini.
Jenis-jenis
Ada 2 jenis diabetes, yaitu:
Diabetes Tipe 1
Diabetes dengan jenis penyakit autoimun, artinya sistem kekebalan tubuh menyerang dirinya sendiri. Dalam keadaan ini, tubuh tidak bisa memproduksi insulin secara total.
2. Diabetes Tipe 2
Pada diabetes tipe ini, tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau sel-sel tubuh pada diabetes tipe 2 tidak merespon insulin secara normal. Diabetes tipe 2 adalah bentuk paling umum dari diabetes dengan penderita sebanyak kurang lebih 90-95%.
Gejala Diabetes
Diabetes tipe 1 dapat berkembang pesat selama berminggu-minggu atau berhari-hari. Dalam kasus diabetes tipe 2, di sisi lain, gejala diabetes sangat samar sehingga banyak orang yang terkena tidak tahu bahwa mereka telah menderita diabetes selama bertahun-tahun. Namun ada beberapa tanda sebagai berikut:
- Sangat haus atau sangat lapar
- Sering buang air kecil dan paling sering di malam hari
- Penglihatan kabur
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Massa otot menurun
- Kandungan keton dalam urin
- Luka yang tidak kunjung sembuh
- Kerentanan terhadap infeksi
Pengobatan
Terdapat cara mengobati diabetes yang bisa dilakukan. Terapi insulin merupakan salah satu perawatan penderita diabetes baik tipe 1 maupun tipe 2. Terdapat pula obat-obatan diabetes yang bisa Anda peroleh dari dokter. Anda juga harus berolahraga dengan rutin dan mengubah pola hidup sehat agar diabetes dapat terkontrol.
Pencegahan Diabetes
Meski faktor risiko diabetes tidak bisa dihindari, seperti riwayat keluarga, ada faktor risiko lain yang bisa dicegah sejak dini dengan menerapkan pola hidup sehat. Jaga berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan yang rendah lemak. Makan buah, sayur, dan makanan berserat tinggi lainnya.
Jika Anda memiliki beberapa gejala diabetes dan gejala ini tidak membaik, segera temui dokter. Tujuannya adalah untuk mendeteksi diabetes pada tahap awal dan memungkinkan pengobatan dini. Semakin cepat pengobatan dimulai, semakin rendah risiko komplikasi diabetes.
11,846 kali dilihat, 351 kali dilihat hari ini
Penyakit
Depresi: Penyebab, Gejala atau Ciri-ciri dan Cara Mengobati
Apabila tidak ada penanganan yang tepat untuk mengatasi depresi yang diderita bahkan dibiarkan begitu saja, hal ini akan mengakibatkan penurunan produktivitas kerja.
12,767 kali dilihat, 350 kali dilihat hari ini

Lampung.co – Suatu kondisi di mana seseorang merasa sedih yang begitu mendalam serta kehilangan minat terhadap berbagai hal-hal yang disukai disebut depresi. Setiap orang bisa saja mengalami kondisi gangguan mental ini.
Maka dari itu, Anda harus mengenali penyebab, gejala, hingga cara mengobati depresi dengan penanganan yang tepat. Simak informasi mengenai depresi berikut ini:
Apa yang dimaksud dengan Depresi?
Depresi adalah gangguan mental yang umumnya ditandai dengan perasaan depresi, kehilangan minat atau kesenangan, penurunan energi, perasaan bersalah atau rendah diri, sulit tidur atau nafsu makan berkurang, perasaan kelelahan dan kurang konsentrasi (K Dianovinina, 2018). Seseorang bisa dinyatakan mengalami gangguan depresi jika merasa sedih selama lebih dari dua minggu disertai perasaan bahwa dirinya tidak berharga dan putus harapan.
Apabila tidak ada penanganan yang tepat untuk mengatasi depresi yang diderita bahkan dibiarkan begitu saja, hal ini akan mengakibatkan penurunan produktivitas kerja. Selain itu, akan muncul gangguan hubungan sosial di mana Anda tidak ingin berinteraksi dengan siapapun. Hingga yang paling parah adalah timbulnya keinginan untuk bunuh diri.
Penyebab Depresi
Depresi disebabkan oleh beberapa faktor dan lebih sering dialami oleh orang dewasa. Berikut beberapa faktor pemicu depresi antara lain:
1. Peristiwa Traumatis
Penyebab depresi yang paling umum adalah karena penderita pernah mengalami suatu kejadian atau peristiwa traumatis. Peristiwa traumatis tersebut akan terus membekas dalam ingatan dan membuat perasaan menjadi sedih.
2. Tekanan Batin
Tekanan batin juga menjadi faktor utama yang membuat banyak orang mengalami depresi. Hal ini biasanya disebabkan oleh berbagai permasalahan yang menimpanya seperti masalah keuangan, rumah tangga, percintaan, dan lain sebagainya.
3. Pola Pikir yang Salah
Faktor lainnya adalah pola pikir yang salah terhadap diri sendiri, mulai dari sering menyalahkan diri hingga menganggap dirinya tidak berharga.
Gejala atau Ciri-ciri Depresi
Seseorang yang mengalami depresi akan menunjukkan beberapa tanda-tanda baik secara fisik ataupun psikologi. Berikut beberapa gejala depresi yang harus Anda ketahui:
1. Gejala Psikologis
- Selalu memiliki rasa cemas dan khawatir yang berlebihan
- Emosi penderita depresi yang tidak stabil dan tidak terkontrol
- Selalu merasa bersalah, rendah diri, tidak berharga, hingga putus asa
- Mudah marah ataupun menangis
- Sulit berpikir, konsentrasi, dan mengambil keputusan
- Tidak memiliki motivasi untuk melakukan apapun
- Muncul pemikiran untuk menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri
2. Gejala Fisik
- Selalu merasa kelelahan dan tidak memiliki tenaga
- Perubahan siklus haid pada wanita
- Gerakan tubuh dan bicaranya yang lebih lambat dari biasanya
- Perubahan berat badan dan selera makan
- Gangguan tidur
- Kehilangan gairah seksual
Cara Mengobati
Depresi sangatlah berat bagi para penderitanya, untuk meningkatkan kualitas hidup penderita depresi, maka bisa melakukan pengobatan. Berikut beberapa cara yang tepat.
1. Psikoterapi
Untuk kasus depresi ringan sampai berat, maka bisa menjalankan psikoterapi. Jenis-jenis terapinya antara lain CBT, PST, IPT, dan terapi psikodinamis.
2. Obat-Obatan
Cara pengobatan yang paling banyak digunakan oleh penderita depresi adalah dengan menggunakan obat antidepresan. Agar sembuh, maka pasien dianjurkan untuk meminum obat-obatan selama 6 bulan.
3. Terapi Stimulasi Otak
Terapi ini digunakan jika kondisinya tidak membaik setelah mengonsumsi obatnya. Ada beberapa jenis yakni ECT dan TMS.
Pencegahan Depresi
Untuk mencegah agar Anda tidak mengalami depresi, maka ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, yaitu:
- Buatlah hidup lebih santai, jangan terlalu overthinking
- Jaga kesehatan, mulai dari pola makan, olahraga, hiingga pola tidur
- Lakukan kegiatan positif dan bermanfaat
Itulah informasi mengenai depresi meliputi pengertian, jenis-jenis, penyebab, gejala, cara mengobati, hingga pencegahannya. Namun, Anda tidak boleh melakukan diagnosis sendiri, sebab jika salah diagnosis sangatlah berbahaya. Hal ini akan mengakibatkan salah konsumsi obat serta permasalahan lainnya. Maka dari itu, segera ke ahli jika merasakan gejala depresi.
12,768 kali dilihat, 351 kali dilihat hari ini
-
Berita2 hari ago
Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini
-
Berita2 hari ago
Harga Emas Hari Ini, Lengkap 0,5 Gram hingga 1 Kg
-
Gadget4 hari ago
Pilihan Gadget Murah dengan RAM Besar, Harga Cuma 1-2 Jutaan
-
Berita5 hari ago
Jadwal Sholat di Bandar Lampung Hari Ini
-
Oto4 hari ago
Ulasan Lengkap Jenis-jenis Kerusakan Mobil yang Ditanggung Asuransi
You must be logged in to post a comment Login