fbpx
Connect with us

Kesehatan

Efek Menopause Sebabkan Gangguan Pada Sistem Tubuh Wanita

Published

on

Efek Menopause

Lampung.co – Menopause merupakan salah satu fase hidup yang tak bisa dihindari oleh seorang wanita. Kaum wanita umumnya mengalami menopause, pada rentang usia rata-rata 50 tahun. Jika seorang wanita telah mengalami menopause, sudah dipastikan bahwa akan terjadi ketidakseimbangan pada sistem tubuhnya selama ini. Berikut adalah beberapa efek menopause yang akan dirasakan oleh para wanita.

1. Anda Tak Akan Lagi Mengalami Menstruasi
Jika Anda sudah memasuki masa menopause, maka bisa dipastikan bahwa Anda tak akan lagi mengalami menstruasi. Menstruasi merupakan proses alami tubuh, saat meluruhkan sel telur yang tak dibuahi oleh sperma di setiap bulannya. Namun, ketika Anda sudah menopause, tak akan ada lagi sel telur yang tersisa di indung telur. Efeknya tentu saja adalah menstruasi takkan datang lagi.

2. Frekuensi Buang Air Kecil yang Meningkat
Memasuki masa menopause, Anda biasanya akan menyadari bahwa frekuensi buang air kecil Anda meningkat dibanding biasanya. Hal ini dikarenakan menurunnya kadar hormon estrogen dalam tubuh. Seperti yang Anda ketahui bahwa hormon ini berkaitan langsung dengan sistem reproduksi. Saat ovulasi tak lagi terjadi, maka produksi hormon estrogen dalam tubuh pun otomatis berkurang.

3. Suasana Hati yang Tak Lagi Stabil dan Fluktuatif
Sama halnya seperti saat Anda datang bulan, menopause dapat membuat suasana hati Anda menjadi sangat tak stabil. Anda yang biasanya selalu santai, tiba-tiba saja menjadi moody. Suasana hati Anda bisa tiba-tiba saja berubah, dari merasa senang menjadi muram, tanpa alasan yang tak begitu jelas. Bahkan, Anda menjadi mudah merasa jengkel, saat berinteraksi dengan orang lain.

4. Kenyamanan Tidur Anda Menjadi Terganggu
Efek menopause selanjutnya adalah Anda sulit untuk mendapatkan tidur yang nyaman. Kondisi ini salah satunya disebabkan karena berkurangnya hormon estrogen, yang berpengaruh dalam mengatur waktu tidur. Akibatnya, Anda jadi sulit untuk tidur dengan nyenyak, terutama sekali di malam hari. Jadi, tak mengherankan jika kebanyakan wanita menopause mengalami insomnia.

5. Meningkatnya Suhu Tubuh dengan Tiba-Tiba
Berkurangnya jumlah hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh karena menopause, sangat mempengaruhi sistem endokrin dalam tubuh. Akibatnya, suhu tubuh Anda bisa tiba-tiba saja melonjak drastis. Tubuh jadi terasa panas dan produksi keringat pun bertambah. Anda bisa mengalami kondisi ini baik saat siang maupun malam, selama beberapa detik atau bahkan menit.

6. Kekeringan Pada Bagian Intim
Bagian intim wanita memiliki cairan atau lendir khusus di dalamnya, yang berfungsi untuk menjaga kelembapan daerah sensitif tersebut. Saat memasuki masa menopause, maka jumlah cairan di dalamnya pun berkurang. Akibatnya, bagian intim menjadi kering dan rentan mengalami iritasi. Bagian intim terutama sekali akan cenderung terasa sakit Anda sedang berhubungan intim.

7. Berkurangnya Kepadatan Tulang
Menopause dapat menyebabkan berkurangnya kepadatan tulang tubuh Anda. Akibatnya, risiko patah tulang pada wanita yang mengalami menopause pun menjadi lebih tinggi. Wanita yang mengalami menopause pun juga berisiko tinggi mengalami osteoporosis. Selain itu, sakit pada persendian tulang juga makin meningkat frekuensi terjadinya, setelah menopause Anda alami.

Itulah tadi 7 efek menopause yang sangat wajib diketahui oleh para wanita. Kondisi ini merupakan hal lumrah dan dialami oleh semua wanita di muka bumi. Dengan mengetahui bagaimana nantinya tubuh Anda berubah setelah menopause, Anda pun jadi tak terlalu canggung saat menghadapinya. Anda pun juga bisa menyiapkan diri untuk menjalani perubahan yang cukup besar pada diri Anda ini.

Loading

Hairun Nisa merupakan salah satu penulis untuk media online Lampung.co yang menulis artikel topik kesehatan termasuk kecantikan serta yang relevan dengan keahliannya.

Penyakit

Insomnia: Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasi

Insomnia menyebabkan pengidapnya tidak memiliki waktu tidur yang cukup. Akibatnya kondisi fisik dan emosi pengidapnya menjadi tidak stabil dan aktivitasnya menjadi terganggu.

Loading

Published

on

Insomnia
Ilustrasi Insomnia | Foto: Ist.

Lampung dot co – Kesehatan | Keadaan ketika seseorang mengalami kesulitan untuk tidur disebut dengan insomnia. Kondisi ini menyebabkan pengidapnya tidak memiliki waktu tidur yang cukup. Akibatnya kondisi fisik dan emosi pengidapnya menjadi tidak stabil dan aktivitasnya menjadi terganggu.

Gejala

Sejatinya waktu tidur normal setiap individu bisa berbeda tergantung usia dan gaya hidup. Namun, rata-rata untuk orang dewasa sekitar 7-8 jam setiap hari. Sedangkan untuk insomnia, gejala-gejala paling umumnya adalah sebagai berikut.

Sulit Tidur dan Tidak Merasakan Kantuk

Ciri-ciri utama insomnia adalah sulit tidur di malam hari. Bahkan, penderitanya bisa tidak mengalami rasa kantuk sama sekali. Mungkin bagi sebagian orang, mereka bisa mendapatkan waktu tidur ketika siang hari, namun bagi penderita insomnia tetap tidak bisa tidur siang walaupun tubuh terasa lelah.

Selain sulit tidur, gejala insomnia lainnya adalah terbangun di malam atau dini hari dan tidak bisa tidur kembali. Intensitas tidur menjadi sangat kecil dan tidak berkualitas. Hal ini menjadikan tubuh dan otak tidak beristirahat dengan cukup.

Merasa Lelah dan Menjadi Emosional dan Sulit Konsentrasi

Akibat sulit tidur, tubuh dan otak tidak mendapatkan waktu beristirahat yang berefek terhadap emosi dan kesehatan tubuh seseorang. Tubuh menjadi lemah dan lelah serta emosinya menjadi susah terkendali dan sulit berkonsentrasi.

Penyebab Insomnia

Penyebab insomnia biasanya didasarkan pada jenis insomnia. Terdapat dua jenis insomnia, yaitu insomnia akut dan insomnia kronis. Insomnia akut jika gangguan ini terjadi dalam jangka pendek, sedangkan insomnia kronis terjadi hingga jangka panjang. Berikut penyebab insomnia:

Insomnia Akut

Insomnia akut biasanya disebabkan karena stress, trauma, terjadi perubahan tempat atau kebiasaan tidur, mengalami mabuk, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu. Penyebab ini muncul mendadak tanpa disertai penyakit tertentu.

Insomnia Kronis

Sedangkan, untuk insomnia kronis biasanya merupakan efek dari suatu penyakit tertentu, seperti nyeri kronis, masalah psikologis, diabetes, kanker, atau kardiovaskular. Insomnia yang kronis bisa berlangsung paling tidak 3 bulan.

Penyebab lain

Jadwal Kerja

Berpergian dan jadwal kerja juga bisa menyebabkan insomnia. Hal ini disebabkan ritme sirkadian Anda bertindak sebagai jam internal, memandu hal-hal seperti siklus tidur-bangun hingga metabolisme tubuh. Mengganggu ritme sirkadian tubuh Anda dapat menyebabkan insomnia, seperti jet lag akibat bepergian.

Tidur Tidak Teratur

Penyebab lainnya adalah kebiasan tidur yang buruk. Kebiasaan buruk ini meliputi jadwal tidur yang tidak teratur, lingkungan tidur yang tidak nyaman, aktivitas memakai gawai sebelum tidur dapat mengganggu siklus tidur Anda.

Pola Makanan

Mengonsumsi makanan ringan sebelum makan sebenarnya hal yang wajar dan boleh dilakukan, namun jika makan terlalu banyak dapat menyebabkan rasa tidak nyaman saat berbaring. Banyak orang yang juga merasa mulas, aliran balik asam dari lambung ke kerongkongan setelah makan yang mungkin membuat Anda tetap terjaga.

Cara Mengatasi Insomnia

Pengobatan insomnia biasanya tergantung dengan penyebab yang mendasari dan kondisi pasien. Dokter biasanya akan mencari tahu apa yang menjadi penyebabnya, jika gangguan tidur akibat pola hidup yang tidak sehat, maka dokter akan menyarankan untuk memperbaikinya.

Jika belum sembuh, dokter akan memberikan psikoterapi atau konseling hingga pemberian obat insomnia. Sejatinya, insomnia bisa dicegah dengan melakukan beberapa cara sederhana. Contohnya menghindari makan dan minum sebelum tidur, membatasi konsumsi minuman berkafein/alkohol, mengurangi pemakaian gawai sebelum tidur.

Pola hidup sehat juga bisa dilakukan untuk mencegah insomnia. Seperti meluangkan waktu untuk relaksasi, mengonsumsi makanan sehat termasuk mengatur pola makan, menciptakan kamar tidur yang nyaman, usahakan tidur dan bangun di jam yang sama, dan menghindari overthinking.

Loading

Continue Reading

Penyakit

Ciri-ciri dan Cara Mengobati Infeksi Saluran Pernapasan

Ada banyak sekali faktor yang menyebabkan terjadinya masalah pernapasan seperti Infeksi Saluran Pernapasan. Masalah ini bisa berlangsung berhari-hari jika tidak segera ditangani.

Loading

Published

on

Infeksi Saluran Pernapasan
Ilustrasi Infeksi Saluran Pernapasan | Foto: Ist.

Lampung dot co – Kesehatan | Saluran pernapasan yang mengalami masalah akan membuat Anda kesusahan untuk beraktivitas karena merasa tidak nyaman. Ada banyak sekali faktor yang menyebabkan terjadinya masalah pernapasan seperti Infeksi Saluran Pernapasan. Masalah ini bisa berlangsung berhari-hari jika tidak segera ditangani.

Apa Itu Infeksi Saluran Pernapasan

Infeksi saluran pernapasan adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan karena bakteri atau virus. Dari lokasi terjadinya, infeksi saluran pernapasan terbagi dua yaitu bagian atas merupakan infeksi yang terjadi di sinus, tenggorokan, dan rongga hidung. Selain itu bagian bawah merupakan infeksi yang terjadi di bagian jalan pernapasan dan paru-paru.

Infeksi yang terjadi di sinus, tenggorokan, dan rongga hidung penyakitnya sinusitis, pilek, tonsillitis, dan laringitis. Sementara infeksi yang terjadi di bagian jalan pernapasan dan paru-paru penyakitnya yaitu pneumonia, bronkitis, dan bronkiolitis.

Penyebab

Virus atau bakteri yang menyebabkan infeksi terjadi di bagian atas pernapasan adalah Influenza dan Parainfluenza, Respiratory Syncytial Virus (RSV), Streptococcus grup A, Pertusis, Rhinoviruses, Epstein-Barr Virus (EBV), dan Diphtheria.

Virus atau bakteri yang menyebabkan infeksi terjadi di bagian bawah pernapasan adalah Influenza A, Streptococcus pneumoniae, H. influenza, Klebsiella pneumoniae, human metapneumovirus (hMPV), Respiratory Syncytial Virus (RSV), Varicella-Zoster Virus (VZV), Enterobacter, Staphylococcus aureus, dan bakteri anaerob.

Gejala atau Ciri-ciri Infeksi Saluran Pernapasan

  1. Batuk dan pilek
  2. Hidung tersumbat dan bersin-bersin.
  3. Nyeri otot dan tenggorokan
  4. Nyeri kepala dan demam
  5. Sesak napas
  6. Susah makan, rewel, dan susah tidur pada anak-anak

Cara Mengobati Infeksi Saluran Pernapasan

Pengobatan di Rumah

Lakukan istirahat yang cukup. Upayakan untuk mandi dengan air hangat dan mengonsumsi makanan yang hangat. Sebaiknya menghindari paparan udara dingin. Selain itu pengobatan dari rumah bisa dengan berkumur menggunakan air garam.

Menggunakan Obat-obatan

Obat infeksi saluran pernapasan yaitu paracetamol atau ibuprofen. Obat ini diberikan untuk mengurangi gejala demam dan nyeri. Antibiotik diberikan jika penyebab batuk adalah bakteri. Obat Antihistamin manfaatnya untuk mengurangi lendir dari hidung dan mengurangi rasa gatal di tenggorokan.

Anda akan diberikan obat antitusif dengan gejala batuk. Jika gejala hidung tersumbat obat yang diberikan adalah Dekongestan. Obat Kortikosteroid untuk infeksi pernasapan yang sudah mengalami peradangan dan pembengkakkan di bagian pipa bronkus.

Perawatan di Rumah Sakit

Pengobatan infeksi saluran pernapasan jika kondisinya sudah sering sesak napas dan syok harus melakukan perawatan di rumah sakit. Gejala ini termasuk berat dan memerlukan penangan khusus.

Operasi

Tindakan operasi perlu dilakukan untuk pengobatan infeksi saluran pernapasan seperti sinusitis dengan kondisi parah. Selain itu juga dilakukan operasi jika mengalami penyumbatan jalan napas dan adanya kumpulan nanah di bagian abses belakang tenggorokan.

Pencegahan

  1. Konsumsi makanan sehat dan bernutrisi usahakan olahan sendiri agar terjamin kebersihannya
  2. Olahraga teratur dengan waktu yang terjadwal
  3. Menjauh dari sumber asap rokok dan berhenti merokok
  4. Mengatasi stres dengan baik agar tidak mengganggu kondisi kesehatan
  5. Waspada dengan si penderita agar tidak tertular salah satunya menggunakan masker
  6. Menjaga kebersihan dengan rajin cuci tangan menggunakan sabun di air mengalir
  7. Bagi anak-anak sudah melakukan vaksinasi untuk menjaga daya tahan tubuhnya

Penutup

Anda bisa mengalami penyakit ini dengan berbagai faktor penyebab dan gejalanya bisa terjadi salah satu tidak harus semua. Jika mengalami penyakit ini akan dilakukan pemeriksaan fisik dan dilakukan pemeriksaan penunjang jika mengalami batuk yang beradahak. Jangan pernah ragu untuk melakukan pemeriksaan jika dirasa sudah sangat mengganggu aktivitas.

Loading

Continue Reading

Penyakit

Hipotensi: Penyebab, Pencegahan dan Cara Mengobati

Hipotensi bukanlah penyakit yang sepele karena bisa menyebabkan Anda mengalami komplikasi yang risikonya membuat tubuh kekurangan oksigen.

Loading

Published

on

Hipotensi
Ilustrasi Hipotensi | Foto: Ist.

Lampung dot co – Kesehatan | Hipotensi adalah sebuah kondisi kesehatan yang perlu adanya diagnosis oleh dokter dari gejala dan riwayat kesehatan yang dialami. Diagnosis akan jelas setelah dilakukannya pemeriksaan fisik dan tekanan darah. Berikut ini gejala, penyebab, dan cara mengobati hipotensi yang penting sekali diketahui.

Pengertian

Hipotensi merupakan sebuah penyakit yang berhubungan dengan kondisi tekanan darah yang hasil pengukurannya kurang dari 90/60 mmHg. Penyakit ini bisa diderita siapa saja tanpa perlu adanya riwayat karena banyak sekali faktor penyebabnya.

Apa Penyebab Hipotensi?

Ibu Hamil

Ibu hamil dapat mengalami hipotensi disebabkan karena perkembangan sirkulasi darah dalam tubuh ibu hamil. Makanya ibu hamil sering sekali mengalami pusing atau lemas. Apalagi saat hamil kadar hormon di dalam darah juga tidak stabil, sehingga mempengaruhi kondisi tekanan darah.

Dehidrasi

Dehidrasi juga dapat menyebabkan penyakit yang satu ini karena tubuh mengalami kekurangan cairan yang berpengaruh terhadap volume darah.

Penyakit dan Infeksi

Hipotensi juga bisa disebabkan karena adanya penyakit di dalam tubuh di antaranya adalah penyakit jantung. Infeksi yang dialami juga bisa mempengaruhi sirkulasi darah dan akhirnya membuat tekanan darah menurun.

Kekurangan Nutrisi

Penyakit ini juga ternyata bisa terjadi saat tubuh mengalami kekurangan nutrisi. Khususnya vitamin B12 dan asam folat yang bahkan bisa menyebabkan Anda menderita anemia.

Pendarahan

Penyebab lain dari hipotensi karena mengalami pendarahan besar yang mengakibatkan volume dan aliran darah ke berbagai jaringan tubuh menurun.

Kelebihan Konsumsi Karbohidrat

Ternyata Anda juga bisa mengalami hipotensi jika berlebihan mengonsumsi karbohidrat. Dampaknya membuat timbul bendungan darah di dalam pembuluh darah yang ada di lambung dan usus.

Gejala

  1. Pusing dan lemas
  2. Mual dan muntah
  3. Pandangan kabur
  4. Linglung atau sulit berkonsentrasi
  5. Tubuh terasa tidak stabil dan sesak napas
  6. Kehilangan kesadaran

Cara Mengobati Hipotensi

Mengubah Gaya Hidup

Cara mengobati hipotensi dengan mengubah gaya hidup terlebih dahulu dimulai dengan pola makan menjadi lebih sehat. Mengurangi aktivitas gaya hidup yang tidak sehat. Sebisanya mengurangi makan-makanan siap saji.

Cairan Tubuh Terpenuhi

Dalam proses pengobatan penyakit yang berbahaya ini juga penting untuk memenuhi cairan tubuh. Cairan akan meningkatkan volume darah dan sekaligus mencegah dehidrasi.

Olahraga Rutin

Penting untuk melakukan olahraga agar bisa meningkatkan tekanan darah. Olahraga yang mudah saja seperti berjalan kaki di pagi hari. Olahraga membantu menjaga kebugaran tubuh dan tekanan darah bisa stabil. Cukup tiga puluh menit tapi rutin dua kali seminggu.

Konsumsi Obat Hipotensi Sesuai Anjuran Dokter

Pengobatan hipotensi juga dilakukan dengan mengurangi dosis obat yang menjadi penyebabnya. Dokter juga akan memberikan obat-obatan yang membantu menjaga tekanan darah agar normal.

Beberapa kondisi pengobatannya memerlukan infus atau bahkan transfusi darah. Setelah itu juga akan diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi yang dapat menyebabkan penyakit ini.

Cara Mencegah Hipotensi

  1. Kurangi kafein dan hentikan alkohol
  2. Makan dalam porsi kecil
  3. Posisi kepala lebih tinggi saat tidur
  4. Tidak berada di satu posisi dalam waktu lama seperti berdiri atau duduk
  5. Hindari mengangkat beban berat
  6. Tingkatkan sodium yang akan menaikkan tekanan darah
  7. Istirahat yang cukup dan kurangi begadang

Penutup

Hipotensi bukanlah penyakit yang sepele karena bisa menyebabkan Anda mengalami komplikasi yang risikonya membuat tubuh kekurangan oksigen. Dampaknya bisa mengganggu organ otak dan jantung. Segeralah mengunjungi dokter untuk pemeriksaan jika Anda sampai kehilangan kesadaran saat hipotermi atau mengalami keringat dingin dan sesak napas.

Loading

Continue Reading

Banyak Dibaca