fbpx
Connect with us

Kesehatan

Cara Mengobati Batuk 100 Hari dengan Ramuan Herbal yang Ampuh

Published

on

Cara Mengobati Batuk 100 Hari

Lampung.co – Anda sakit batuk dan tak kunjung sembuh padahal sudah minum obat? Sudah berapa lama? Jika sakitnya sudah berminggu-minggu, bisa jadi Anda terserang batuk 100 hari atau disebut juga batuk rejan. Anda harus temukan cara mengobati batuk 100 hari secepatnya bila memang mengalami penyakit yang satu ini.

Jika tak segera ditangani, penyakit ini bisa berbahaya dan bahkan menyebabkan kematian. Setidaknya, ada 20% kasus penderita batuk 100 hari di dunia yang berakhir dengan kematian hingga saat ini, lho! Apalagi, penyebaran penyakit ini sangat cepat. Anda tak mau berakhir seperti ini, kan? Untuk itu, Anda harus menemukan cara pengobatan yang tepat secepatnya.

Tak harus dengan cara mendatangi dokter, kok! Terlebih bila dana yang Anda miliki terbatas. Ada berbagai ramuan herbal yang bisa Anda buat sendiri dan dijamin ampuh untuk mengobati penyakit batuk 100 hari yang Anda alami. Ramuan ini sudah dipercaya sejak zaman dulu untuk mengatasinya. Apa saja ramuan tersebut? Cek di sini!

1. Ramuan dari Daun Semanggi
Ramuan herbal pertama yang bisa Anda terapkan untuk membuat obat batuk 100 hari adalah yang terbuat dari daun semanggi. Cara membuatnya cukup simpel. Anda hanya perlu memasak setengah genggam daun semanggi yang masih segar dalam 3 gelas air. Masak hingga air tersebut sampai setengahnya.

Setelah itu, angkat dan dinginkan. Bagi ramuan tersebut secara rata ke tiga gelas takar. Minumlah salah satunya untuk satu hari. Untuk menambah rasa, Anda boleh menambahkan madu atau perasan jeruk nipis. Minum semua secara teratur selama tiga hari berturut-turut. Bila belum ada khasiatnya, Anda bisa mengulanginya kembali.

2. Ramuan dari Daun Waru
Selain daun semanggi, Anda juga bisa memanfaatkan daun waru sebagai cara mengobati batuk 100 hari secara tradisional. Cara membuatnya pun tak sulit. Sediakanlah 6 lembar daun waru yang masih segar. Selain itu, sediakan juga 10 lembar daun jintan. Sediakan juga buah noni satu buah yang sudah matang serta bidara upas setengah jari.

Cara membuatnya, Anda tinggal haluskan semua bahan tersebut dalam blender. Jika sudah, masak dalam air sebanyak 180 cc atau sekitar satu gelas hingga tersisa ¾ saja. Bagi untuk tiga kali minum. Minumlah semua dalam satu hari. Untuk menambah citarasa, Anda bisa menambahkan satu sendok madu dalam takarannya. Minum secara rutin paling tidak 3 hari.

3. Daun Lidah Buaya
Anda juga bisa memanfaatkan daun lidah buaya untuk membuat obat batuk 100 hari herbal yang ampuh. Bahan yang Anda perlukan adalah daun lidah buaya sebanyak 50 gram. Selain itu, tambahkan juga buah noni satu buah yang sudah matang serta gula batu secukupnya. Cara membuatnya, Anda tinggal memotong-motong daun lidah buaya kecil-kecil.

Setelah itu campurkan dengan air 200 cc serta buah noni yang sudah matang. Haluskan semua dengan blender. Masukkan dalam wadah untuk dimasak dan tambahkan gula batu di dalamnya. Masak hingga mendidih dan airnya tersisa ¾ saja. Minum semua dalam satu kali minum. Konsumsi setidaknya 2 kali sehari sampai penyakitnya tuntas, ya!

4. Daun Pegagan
Bahan alami lain yang bisa Anda gunakan untuk membuat ramuan herbal sebagai cara mengobati batuk 100 hari yang ampuh adalah dengan menggunakan daun pegagan. Bahan yang harus Anda persiapkan hanya daun pegagan 15 gram serta kencur sebanyak 10 gram saja. Untuk cara membuatnya, Anda hanya perlu mencincang keduanya secara kasar.

Setelah itu, rebuslah dalam air sebanyak 300 cc hingga mendidih dan airnya hanya tinggal separuhnya. Anda bisa meminum hasil rebusan tersebut untuk sekali. Minum sebanyak 3 kali sehari selama 2 hingga 3 hari untuk hasil yang optimal.

Nah, Anda sudah tahu, kan bagaimana cara mengobati batuk 100 hari yang tepat secara tradisional. Anda bisa memanfaatkan berbagai bahan di sekitar Anda untuk mengobati penyakit yang cukup berbahaya ini. Ingat, Anda harus menemukan cara mengobatinya secepatnya. Sebab, penyakit ini sangat mudah menular dan juga bisa menyebabkan kematian.

Loading

Rodi Ediyansyah merupakan salah satu editor media online Lampung.co yang bertugas mencari, menyunting dan menerbitkan naskah berita atau artikel dari penulis. Kontak rhodoy@lampung.co

Penyakit

Insomnia: Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasi

Insomnia menyebabkan pengidapnya tidak memiliki waktu tidur yang cukup. Akibatnya kondisi fisik dan emosi pengidapnya menjadi tidak stabil dan aktivitasnya menjadi terganggu.

Loading

Published

on

Insomnia
Ilustrasi Insomnia | Foto: Ist.

Lampung dot co – Kesehatan | Keadaan ketika seseorang mengalami kesulitan untuk tidur disebut dengan insomnia. Kondisi ini menyebabkan pengidapnya tidak memiliki waktu tidur yang cukup. Akibatnya kondisi fisik dan emosi pengidapnya menjadi tidak stabil dan aktivitasnya menjadi terganggu.

Gejala

Sejatinya waktu tidur normal setiap individu bisa berbeda tergantung usia dan gaya hidup. Namun, rata-rata untuk orang dewasa sekitar 7-8 jam setiap hari. Sedangkan untuk insomnia, gejala-gejala paling umumnya adalah sebagai berikut.

Sulit Tidur dan Tidak Merasakan Kantuk

Ciri-ciri utama insomnia adalah sulit tidur di malam hari. Bahkan, penderitanya bisa tidak mengalami rasa kantuk sama sekali. Mungkin bagi sebagian orang, mereka bisa mendapatkan waktu tidur ketika siang hari, namun bagi penderita insomnia tetap tidak bisa tidur siang walaupun tubuh terasa lelah.

Selain sulit tidur, gejala insomnia lainnya adalah terbangun di malam atau dini hari dan tidak bisa tidur kembali. Intensitas tidur menjadi sangat kecil dan tidak berkualitas. Hal ini menjadikan tubuh dan otak tidak beristirahat dengan cukup.

Merasa Lelah dan Menjadi Emosional dan Sulit Konsentrasi

Akibat sulit tidur, tubuh dan otak tidak mendapatkan waktu beristirahat yang berefek terhadap emosi dan kesehatan tubuh seseorang. Tubuh menjadi lemah dan lelah serta emosinya menjadi susah terkendali dan sulit berkonsentrasi.

Penyebab Insomnia

Penyebab insomnia biasanya didasarkan pada jenis insomnia. Terdapat dua jenis insomnia, yaitu insomnia akut dan insomnia kronis. Insomnia akut jika gangguan ini terjadi dalam jangka pendek, sedangkan insomnia kronis terjadi hingga jangka panjang. Berikut penyebab insomnia:

Insomnia Akut

Insomnia akut biasanya disebabkan karena stress, trauma, terjadi perubahan tempat atau kebiasaan tidur, mengalami mabuk, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu. Penyebab ini muncul mendadak tanpa disertai penyakit tertentu.

Insomnia Kronis

Sedangkan, untuk insomnia kronis biasanya merupakan efek dari suatu penyakit tertentu, seperti nyeri kronis, masalah psikologis, diabetes, kanker, atau kardiovaskular. Insomnia yang kronis bisa berlangsung paling tidak 3 bulan.

Penyebab lain

Jadwal Kerja

Berpergian dan jadwal kerja juga bisa menyebabkan insomnia. Hal ini disebabkan ritme sirkadian Anda bertindak sebagai jam internal, memandu hal-hal seperti siklus tidur-bangun hingga metabolisme tubuh. Mengganggu ritme sirkadian tubuh Anda dapat menyebabkan insomnia, seperti jet lag akibat bepergian.

Tidur Tidak Teratur

Penyebab lainnya adalah kebiasan tidur yang buruk. Kebiasaan buruk ini meliputi jadwal tidur yang tidak teratur, lingkungan tidur yang tidak nyaman, aktivitas memakai gawai sebelum tidur dapat mengganggu siklus tidur Anda.

Pola Makanan

Mengonsumsi makanan ringan sebelum makan sebenarnya hal yang wajar dan boleh dilakukan, namun jika makan terlalu banyak dapat menyebabkan rasa tidak nyaman saat berbaring. Banyak orang yang juga merasa mulas, aliran balik asam dari lambung ke kerongkongan setelah makan yang mungkin membuat Anda tetap terjaga.

Cara Mengatasi Insomnia

Pengobatan insomnia biasanya tergantung dengan penyebab yang mendasari dan kondisi pasien. Dokter biasanya akan mencari tahu apa yang menjadi penyebabnya, jika gangguan tidur akibat pola hidup yang tidak sehat, maka dokter akan menyarankan untuk memperbaikinya.

Jika belum sembuh, dokter akan memberikan psikoterapi atau konseling hingga pemberian obat insomnia. Sejatinya, insomnia bisa dicegah dengan melakukan beberapa cara sederhana. Contohnya menghindari makan dan minum sebelum tidur, membatasi konsumsi minuman berkafein/alkohol, mengurangi pemakaian gawai sebelum tidur.

Pola hidup sehat juga bisa dilakukan untuk mencegah insomnia. Seperti meluangkan waktu untuk relaksasi, mengonsumsi makanan sehat termasuk mengatur pola makan, menciptakan kamar tidur yang nyaman, usahakan tidur dan bangun di jam yang sama, dan menghindari overthinking.

Loading

Continue Reading

Penyakit

Ciri-ciri dan Cara Mengobati Infeksi Saluran Pernapasan

Ada banyak sekali faktor yang menyebabkan terjadinya masalah pernapasan seperti Infeksi Saluran Pernapasan. Masalah ini bisa berlangsung berhari-hari jika tidak segera ditangani.

Loading

Published

on

Infeksi Saluran Pernapasan
Ilustrasi Infeksi Saluran Pernapasan | Foto: Ist.

Lampung dot co – Kesehatan | Saluran pernapasan yang mengalami masalah akan membuat Anda kesusahan untuk beraktivitas karena merasa tidak nyaman. Ada banyak sekali faktor yang menyebabkan terjadinya masalah pernapasan seperti Infeksi Saluran Pernapasan. Masalah ini bisa berlangsung berhari-hari jika tidak segera ditangani.

Apa Itu Infeksi Saluran Pernapasan

Infeksi saluran pernapasan adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan karena bakteri atau virus. Dari lokasi terjadinya, infeksi saluran pernapasan terbagi dua yaitu bagian atas merupakan infeksi yang terjadi di sinus, tenggorokan, dan rongga hidung. Selain itu bagian bawah merupakan infeksi yang terjadi di bagian jalan pernapasan dan paru-paru.

Infeksi yang terjadi di sinus, tenggorokan, dan rongga hidung penyakitnya sinusitis, pilek, tonsillitis, dan laringitis. Sementara infeksi yang terjadi di bagian jalan pernapasan dan paru-paru penyakitnya yaitu pneumonia, bronkitis, dan bronkiolitis.

Penyebab

Virus atau bakteri yang menyebabkan infeksi terjadi di bagian atas pernapasan adalah Influenza dan Parainfluenza, Respiratory Syncytial Virus (RSV), Streptococcus grup A, Pertusis, Rhinoviruses, Epstein-Barr Virus (EBV), dan Diphtheria.

Virus atau bakteri yang menyebabkan infeksi terjadi di bagian bawah pernapasan adalah Influenza A, Streptococcus pneumoniae, H. influenza, Klebsiella pneumoniae, human metapneumovirus (hMPV), Respiratory Syncytial Virus (RSV), Varicella-Zoster Virus (VZV), Enterobacter, Staphylococcus aureus, dan bakteri anaerob.

Gejala atau Ciri-ciri Infeksi Saluran Pernapasan

  1. Batuk dan pilek
  2. Hidung tersumbat dan bersin-bersin.
  3. Nyeri otot dan tenggorokan
  4. Nyeri kepala dan demam
  5. Sesak napas
  6. Susah makan, rewel, dan susah tidur pada anak-anak

Cara Mengobati Infeksi Saluran Pernapasan

Pengobatan di Rumah

Lakukan istirahat yang cukup. Upayakan untuk mandi dengan air hangat dan mengonsumsi makanan yang hangat. Sebaiknya menghindari paparan udara dingin. Selain itu pengobatan dari rumah bisa dengan berkumur menggunakan air garam.

Menggunakan Obat-obatan

Obat infeksi saluran pernapasan yaitu paracetamol atau ibuprofen. Obat ini diberikan untuk mengurangi gejala demam dan nyeri. Antibiotik diberikan jika penyebab batuk adalah bakteri. Obat Antihistamin manfaatnya untuk mengurangi lendir dari hidung dan mengurangi rasa gatal di tenggorokan.

Anda akan diberikan obat antitusif dengan gejala batuk. Jika gejala hidung tersumbat obat yang diberikan adalah Dekongestan. Obat Kortikosteroid untuk infeksi pernasapan yang sudah mengalami peradangan dan pembengkakkan di bagian pipa bronkus.

Perawatan di Rumah Sakit

Pengobatan infeksi saluran pernapasan jika kondisinya sudah sering sesak napas dan syok harus melakukan perawatan di rumah sakit. Gejala ini termasuk berat dan memerlukan penangan khusus.

Operasi

Tindakan operasi perlu dilakukan untuk pengobatan infeksi saluran pernapasan seperti sinusitis dengan kondisi parah. Selain itu juga dilakukan operasi jika mengalami penyumbatan jalan napas dan adanya kumpulan nanah di bagian abses belakang tenggorokan.

Pencegahan

  1. Konsumsi makanan sehat dan bernutrisi usahakan olahan sendiri agar terjamin kebersihannya
  2. Olahraga teratur dengan waktu yang terjadwal
  3. Menjauh dari sumber asap rokok dan berhenti merokok
  4. Mengatasi stres dengan baik agar tidak mengganggu kondisi kesehatan
  5. Waspada dengan si penderita agar tidak tertular salah satunya menggunakan masker
  6. Menjaga kebersihan dengan rajin cuci tangan menggunakan sabun di air mengalir
  7. Bagi anak-anak sudah melakukan vaksinasi untuk menjaga daya tahan tubuhnya

Penutup

Anda bisa mengalami penyakit ini dengan berbagai faktor penyebab dan gejalanya bisa terjadi salah satu tidak harus semua. Jika mengalami penyakit ini akan dilakukan pemeriksaan fisik dan dilakukan pemeriksaan penunjang jika mengalami batuk yang beradahak. Jangan pernah ragu untuk melakukan pemeriksaan jika dirasa sudah sangat mengganggu aktivitas.

Loading

Continue Reading

Penyakit

Hipotensi: Penyebab, Pencegahan dan Cara Mengobati

Hipotensi bukanlah penyakit yang sepele karena bisa menyebabkan Anda mengalami komplikasi yang risikonya membuat tubuh kekurangan oksigen.

Loading

Published

on

Hipotensi
Ilustrasi Hipotensi | Foto: Ist.

Lampung dot co – Kesehatan | Hipotensi adalah sebuah kondisi kesehatan yang perlu adanya diagnosis oleh dokter dari gejala dan riwayat kesehatan yang dialami. Diagnosis akan jelas setelah dilakukannya pemeriksaan fisik dan tekanan darah. Berikut ini gejala, penyebab, dan cara mengobati hipotensi yang penting sekali diketahui.

Pengertian

Hipotensi merupakan sebuah penyakit yang berhubungan dengan kondisi tekanan darah yang hasil pengukurannya kurang dari 90/60 mmHg. Penyakit ini bisa diderita siapa saja tanpa perlu adanya riwayat karena banyak sekali faktor penyebabnya.

Apa Penyebab Hipotensi?

Ibu Hamil

Ibu hamil dapat mengalami hipotensi disebabkan karena perkembangan sirkulasi darah dalam tubuh ibu hamil. Makanya ibu hamil sering sekali mengalami pusing atau lemas. Apalagi saat hamil kadar hormon di dalam darah juga tidak stabil, sehingga mempengaruhi kondisi tekanan darah.

Dehidrasi

Dehidrasi juga dapat menyebabkan penyakit yang satu ini karena tubuh mengalami kekurangan cairan yang berpengaruh terhadap volume darah.

Penyakit dan Infeksi

Hipotensi juga bisa disebabkan karena adanya penyakit di dalam tubuh di antaranya adalah penyakit jantung. Infeksi yang dialami juga bisa mempengaruhi sirkulasi darah dan akhirnya membuat tekanan darah menurun.

Kekurangan Nutrisi

Penyakit ini juga ternyata bisa terjadi saat tubuh mengalami kekurangan nutrisi. Khususnya vitamin B12 dan asam folat yang bahkan bisa menyebabkan Anda menderita anemia.

Pendarahan

Penyebab lain dari hipotensi karena mengalami pendarahan besar yang mengakibatkan volume dan aliran darah ke berbagai jaringan tubuh menurun.

Kelebihan Konsumsi Karbohidrat

Ternyata Anda juga bisa mengalami hipotensi jika berlebihan mengonsumsi karbohidrat. Dampaknya membuat timbul bendungan darah di dalam pembuluh darah yang ada di lambung dan usus.

Gejala

  1. Pusing dan lemas
  2. Mual dan muntah
  3. Pandangan kabur
  4. Linglung atau sulit berkonsentrasi
  5. Tubuh terasa tidak stabil dan sesak napas
  6. Kehilangan kesadaran

Cara Mengobati Hipotensi

Mengubah Gaya Hidup

Cara mengobati hipotensi dengan mengubah gaya hidup terlebih dahulu dimulai dengan pola makan menjadi lebih sehat. Mengurangi aktivitas gaya hidup yang tidak sehat. Sebisanya mengurangi makan-makanan siap saji.

Cairan Tubuh Terpenuhi

Dalam proses pengobatan penyakit yang berbahaya ini juga penting untuk memenuhi cairan tubuh. Cairan akan meningkatkan volume darah dan sekaligus mencegah dehidrasi.

Olahraga Rutin

Penting untuk melakukan olahraga agar bisa meningkatkan tekanan darah. Olahraga yang mudah saja seperti berjalan kaki di pagi hari. Olahraga membantu menjaga kebugaran tubuh dan tekanan darah bisa stabil. Cukup tiga puluh menit tapi rutin dua kali seminggu.

Konsumsi Obat Hipotensi Sesuai Anjuran Dokter

Pengobatan hipotensi juga dilakukan dengan mengurangi dosis obat yang menjadi penyebabnya. Dokter juga akan memberikan obat-obatan yang membantu menjaga tekanan darah agar normal.

Beberapa kondisi pengobatannya memerlukan infus atau bahkan transfusi darah. Setelah itu juga akan diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi yang dapat menyebabkan penyakit ini.

Cara Mencegah Hipotensi

  1. Kurangi kafein dan hentikan alkohol
  2. Makan dalam porsi kecil
  3. Posisi kepala lebih tinggi saat tidur
  4. Tidak berada di satu posisi dalam waktu lama seperti berdiri atau duduk
  5. Hindari mengangkat beban berat
  6. Tingkatkan sodium yang akan menaikkan tekanan darah
  7. Istirahat yang cukup dan kurangi begadang

Penutup

Hipotensi bukanlah penyakit yang sepele karena bisa menyebabkan Anda mengalami komplikasi yang risikonya membuat tubuh kekurangan oksigen. Dampaknya bisa mengganggu organ otak dan jantung. Segeralah mengunjungi dokter untuk pemeriksaan jika Anda sampai kehilangan kesadaran saat hipotermi atau mengalami keringat dingin dan sesak napas.

Loading

Continue Reading

Banyak Dibaca