Kesehatan
Anoreksia Nervosa, Gangguan Makan yang Kerap Dialami Wanita

Lampung.co – Anoreksia Nervosa atau lebih sering disebut anoreksia, merupakan salah satu gangguan makan. Gangguan kesehatan ini dapat dialami pria maupun wanita, namun data menunjukan 85—95% dialami oleh wanita terutama remaja. Meskipun terdengar sepele, anoreksia dapat menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, guna memahami lebih jauh, berikut ulasan singkat tentang anoreksia.
Apa Itu Anoreksia Nervosa?
Anoreksia merupakan salah satu gangguan makan yang ditandai dengan perasaan takut yang berlebihan jika berat badan bertambah dan gangguan persepsi pada bentuk tubuh. Penderita anoreksia umumnya terobsesi untuk mendapatkan tubuh kurus dan akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan tubuh yang ideal menurut mereka.
Gambaran tubuh ideal yang dimaksud terkadang melampaui kurus dan tidak sesuai dengan index massa tubuh (IBM). Cara yang dilakukan pun cukup beragam, mulai dari yang ringan seperti mengurangi porsi makan, hingga menggunakan obat-obatan seperti pencahar dan penekan nafsu makan. Usaha ini umumnya terus dilakukan meskipun berat badan sudah banyak berkurang.
Mungkin banyak orang yang mengganggap anoreksia adalah masalah sepele, padahal anoreksia merupakan masalah serius yang dapat menyebabkan kematian. Peneliti dari Leicester General Hospital, Jon Arcelus, LMS, M.Sc., MRCPsych., Ph.D., menganalisis 36 studi tentang tingkat gangguan makan yang menyebabkan kematian. Hasilnya, hampir semua penyebab kematian adalah anoreksia nervosa.
Penyebab Anoreksia Nervosa
Penyebab utama anoreksia hingga saat ini belum diketahui secara jelas. Pasalnya banyak faktor yang dapat memicu masalah ini, seperti riwayat keluarga, rasa percaya diri yang rendah, perubahan kehidupan atau pengalaman yang membuat stres, kejadian traumatis seperti pemerkosaan, pengaruh media sosial dan pergeseran makna tubuh ideal di lingkungan sekitar.
Ciri-Ciri dan Gejala Anoreksia Nervosa
Bagaimana saya tahu jika sedang mengalami anoreksia? Umumnya penderita anoreksia mengalami ketakutan berlebihan terhadap penambahan berat badan, memuntahkan makanan secara sengaja, mengonsumsi obat-obatan yang menstimulasi buang air kecil dan besar, mengonsumsi obat diet, olahraga berlebihan dan kekhawatiran berlebihan tentang makanan.
Anoreksia juga dapat menyebabkan efek psikologis yang membuat perubahan perilaku. Biasanya mereka akan banyak bicara tentang makanan dan berat badan, tidak makan di depan banyak orang, menjadi moody dan mudah sedih, bahkan ada yang tidak ingin bersosialisasi bersama teman-teman.
Selain gangguan psikologis, anoreksia juga dapat menyebabkan gangguan fisik, seperti depresi, tidak menstruasi, dehidrasi, osteoporosis, rambut menjadi tipis dan mudah rontok dan irama jantung menjadi tidak beraturan. Jika anda mengalami berbagai ciri tersebut, segeralah konsultasikan ke dokter.
Cara Penanganan Anoreksia Nervosa
Hal pertama yang harus dilakukan untuk menangani anoreksia adalah menyadarkan penderita bahwa mereka mengalami gangguan. Pasalnya, banyak penderita yang tidak sadar atau bahkan menyangkal bahwa mereka mengalami gangguan pola makan. Kesadaran pasien sangat berpengaruh dengan keberhasilan pengobatan.
Penanganan anoreksia berupa terapi melalui percakapan untuk memberikan semangat dan meningkatkan rasa percaya diri, melakukan cognitive behavioural therapy, terapi kelompok dan terapi keluarga. Obat-obatan antidepresan, antipsikotik dan penstabil mood, juga kerap disarankan dokter untuk mengurangi stres, depresi dan gelisah yang kerap dialami penderita.
Adapun beberapa hal yang bisa anda lakukan di rumah untuk turut mensukseskan pengobatan, antara lain adalah menyadari bahwa diri anda mengidap anoreksia, mengurangi stres, makan makanan yang diresepkan dokter, selalu ikuti sesi konseling dan mengonsumsi obat yang diberikan.
Demikian beberapa ulasan singkat tentang anoreksia nervosa. Bagi para wanita terutama remaja, cara paling efektif menghindari anoreksia adalah dengan mencintai diri anda apa adanya dan tidak terpengaruh terhadap perkataan orang tentang tubuh anda. Karena pada dasarnya kecantikan bergantung pada bagaimana cara anda menghargai diri sendiri.
27,426 kali dilihat, 4 kali dilihat hari ini

Penyakit
Diare: Penyebab, Gejala, Penyembuhan dan Pencegahan
Di Indonesia, diare merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi, terutama pada bayi. Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama penyebab kesakitan dan kematian terutama pada balita
8,459 kali dilihat, 366 kali dilihat hari ini

Lampung.co – Gangguan pencernaan yang ditandai dengan buang air besar encer sebanyak lebih dari tiga kali dalam sehari disebut diare. Selain encer, feses yang keluar mungkin terlihat lembek atau berair. Ada banyak kondisi yang dapat menyebabkan diare, mulai dari infeksi bakteri, efek obat, hingga gangguan pencernaan. Diare akibat gangguan pencernaan biasanya terjadi bersamaan dengan kondisi lain.
Pengertian
Pengertian diare adalah penyakit yang menyebabkan penderitanya mengalami buang air besar yang encer dengan frekuensi berkali-kali dalam satu waktu. Diare umumnya terjadi akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit. Di Indonesia, diare merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi, terutama pada bayi. Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama penyebab kesakitan dan kematian terutama pada balita (Dyah Ragil WL, 2017).
Diare biasanya tidak berlangsung lebih dari 14 hari (diare akut). Namun, dalam beberapa kasus, diare berlangsung lebih dari 14 hari dan ini sudah di tahap kronis. Diare umumnya tidak berbahaya dan sembuh dengan sendirinya. Jika tidak membaik atau memburuk dalam waktu lama, penderita dapat menyebabkan komplikasi yang fatal jika tidak ditangani dengan benar.
Penyebab Diare
Penyebab diare adalah masuknya bakteri ke organ pencernaan. Penyebab lain sangat beragam dan terkadang pemicu pastinya tidak diketahui. Namun, kebanyakan orang terserang diare karena infeksi bakteri karena mengonsumsi makanan yang tidak steril atau terkontaminasi. Akibatnya, pasien mengalami gejala seperti sakit perut, mual, dan buang air kecil setelah konsumsi.
Jenis-jenis
Ada beberapa jenis berdasarkan tingkat keparahan diare, yaitu:
- Diare akut: diare muncul tiba-tiba selama 3-7 hari dengan gejala mencret jangka pendek.
- Diare persisten: diare yang berlangsung lebih dari 2 minggu namun tidak lebih dari 4 minggu.
- Diare kronis: diare bisa berlangsung sampai 4 minggu dan berkembang secara perlahan.
Gejala Diare
Gejala diare cenderung bervariasi. Namun ada beberapa yang umum, yaitu:
- Mulas
- Tidak nafsu makan
- Sulit menahan buang air besar
- Lemas, pusing, dan terkadang kulit kering
Seseorang dikatakan mengalami diare bila frekuensi buang air besar lebih sering dari biasanya. Jika Anda mengalami diare, Anda mungkin juga mengalami gejala pada feses, seperti:
- Feses encer atau berdarah
- Feses keluar dalam jumlah banyak meski sudah berkali-kali buang air
- Terkadang feses seperti air
Penyembuhan atau Obat Diare
Terdapat cara mengobati diare yang bisa Anda lakukan bahkan bisa diobati di rumah. Salah satu tujuan pengobatan adalah untuk mengganti cairan yang hilang akibat buang air besar berlebihan. Minum banyak air agar terhindar dari dehidrasi.
Anda juga bisa minum larutan oralit atau larutan elektrolit yang dijual bebas di apotek. Cairan ini sering digunakan sebagai pertolongan pertama untuk masalah diare. Elektrolit mengisi tubuh dengan glukosa, garam dan mineral penting lainnya yang hilang karena dehidrasi.
Ini adalah solusi rehidrasi yang aman untuk anak-anak dan orang tua. Anak-anak dengan diare juga membutuhkan pengawasan orang tua karena mereka rentan mengalami dehidrasi berat. Beri anak Anda pertolongan pertama diare dengan minum oralit dan pantau ketidaknyamanan yang dia alami.
Pencegahan Diare
Untuk mencegah diare, disarankan agar selalu memperhatikan kebersihan diri dan kebersihan makanan. Ingatlah untuk mencuci buah dan sayuran, tidak memakan makanan mentah atau air mentah, pastikan memasak makanan atau air sampai mendidih, dan mencuci tangan dengan bersih. Ini untuk menghindari bakteri yang bisa masuk ke dalam organ pencernaan.
Diare biasanya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya. Karena ada resiko memburuk dapat menyebabkan komplikasi yang fatal, lebih baik segera ke dokter saat gejala berlangsung lama. Jika tidak ditangani dengan baik, dikhawatirkan penderitanya mengalami dehidrasi parah.
8,460 kali dilihat, 367 kali dilihat hari ini
Penyakit
Diabetes: Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan
Diabetes terjadi ketika tubuh seseorang tidak dapat lagi menyerap gula (glukosa) ke dalam selnya dan menggunakannya untuk energi.
11,860 kali dilihat, 365 kali dilihat hari ini

Lampung.co – Diabetes adalah penyakit karena tingginya kadar gula darah. Glukosa, sumber energi utama untuk sel-sel dalam tubuh manusia dan ada dalam tubuh. Namun, pada penderita diabetes, glukosa tidak dapat digunakan oleh tubuh. Berikut akan dijelaskan mengenai diabetes.
Apa yang dimaksud dengan diabetes?
Pengertian diabetes atau kencing manis adalah penyakit kronis jangka panjang yang ditandai dengan peningkatan kadar gula (glukosa) darah di atas normal. Diabetes terjadi ketika tubuh seseorang tidak dapat lagi menyerap gula (glukosa) ke dalam selnya dan menggunakannya untuk energi. Kondisi ini akhirnya berujung pada penumpukan gula berlebih di aliran darah tubuh.
Terdapat dua jenis diabetes, diabetes tipe 1 dan tipe 2. Hormon insulin mengontrol kadar gula darah, dimana hormon tersebut diproduksi oleh pankreas. Namun, pada penderita diabetes, pankreas tidak dapat memproduksi insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh. Sel-sel tubuh tidak bisa menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi energi tanpa insulin.
Penyebab Diabetes
Penyebab diabetes yang paling umum adalah keturunan. Selain itu, diabetes disebabkan oleh kegagalan fungsi tubuh karena tidak mampu menyerap gula darah ke dalam sel. Karenanya, glukosa pun menumpuk di dalam darah. Pada tipe 1, kondisi ini disebabkan oleh sistem imunitas tubuh.
Biasanya daya tahan tubuh menyerang virus dan bakteri berbahaya lainnya, malah menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil insulin. Atau jika sudah parah, Anda tidak dapat memproduksinya sama sekali. Kadar gula malah menumpuk di dalam darah. Pada diabetes tipe 2, tubuh secara normal dapat memproduksi insulin tetapi tidak menggunakan insulin secara normal. Resistensi insulin adalah sebutan kondisi ini.
Jenis-jenis
Ada 2 jenis diabetes, yaitu:
Diabetes Tipe 1
Diabetes dengan jenis penyakit autoimun, artinya sistem kekebalan tubuh menyerang dirinya sendiri. Dalam keadaan ini, tubuh tidak bisa memproduksi insulin secara total.
2. Diabetes Tipe 2
Pada diabetes tipe ini, tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau sel-sel tubuh pada diabetes tipe 2 tidak merespon insulin secara normal. Diabetes tipe 2 adalah bentuk paling umum dari diabetes dengan penderita sebanyak kurang lebih 90-95%.
Gejala Diabetes
Diabetes tipe 1 dapat berkembang pesat selama berminggu-minggu atau berhari-hari. Dalam kasus diabetes tipe 2, di sisi lain, gejala diabetes sangat samar sehingga banyak orang yang terkena tidak tahu bahwa mereka telah menderita diabetes selama bertahun-tahun. Namun ada beberapa tanda sebagai berikut:
- Sangat haus atau sangat lapar
- Sering buang air kecil dan paling sering di malam hari
- Penglihatan kabur
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Massa otot menurun
- Kandungan keton dalam urin
- Luka yang tidak kunjung sembuh
- Kerentanan terhadap infeksi
Pengobatan
Terdapat cara mengobati diabetes yang bisa dilakukan. Terapi insulin merupakan salah satu perawatan penderita diabetes baik tipe 1 maupun tipe 2. Terdapat pula obat-obatan diabetes yang bisa Anda peroleh dari dokter. Anda juga harus berolahraga dengan rutin dan mengubah pola hidup sehat agar diabetes dapat terkontrol.
Pencegahan Diabetes
Meski faktor risiko diabetes tidak bisa dihindari, seperti riwayat keluarga, ada faktor risiko lain yang bisa dicegah sejak dini dengan menerapkan pola hidup sehat. Jaga berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan yang rendah lemak. Makan buah, sayur, dan makanan berserat tinggi lainnya.
Jika Anda memiliki beberapa gejala diabetes dan gejala ini tidak membaik, segera temui dokter. Tujuannya adalah untuk mendeteksi diabetes pada tahap awal dan memungkinkan pengobatan dini. Semakin cepat pengobatan dimulai, semakin rendah risiko komplikasi diabetes.
11,861 kali dilihat, 366 kali dilihat hari ini
Penyakit
Depresi: Penyebab, Gejala atau Ciri-ciri dan Cara Mengobati
Apabila tidak ada penanganan yang tepat untuk mengatasi depresi yang diderita bahkan dibiarkan begitu saja, hal ini akan mengakibatkan penurunan produktivitas kerja.
12,782 kali dilihat, 365 kali dilihat hari ini

Lampung.co – Suatu kondisi di mana seseorang merasa sedih yang begitu mendalam serta kehilangan minat terhadap berbagai hal-hal yang disukai disebut depresi. Setiap orang bisa saja mengalami kondisi gangguan mental ini.
Maka dari itu, Anda harus mengenali penyebab, gejala, hingga cara mengobati depresi dengan penanganan yang tepat. Simak informasi mengenai depresi berikut ini:
Apa yang dimaksud dengan Depresi?
Depresi adalah gangguan mental yang umumnya ditandai dengan perasaan depresi, kehilangan minat atau kesenangan, penurunan energi, perasaan bersalah atau rendah diri, sulit tidur atau nafsu makan berkurang, perasaan kelelahan dan kurang konsentrasi (K Dianovinina, 2018). Seseorang bisa dinyatakan mengalami gangguan depresi jika merasa sedih selama lebih dari dua minggu disertai perasaan bahwa dirinya tidak berharga dan putus harapan.
Apabila tidak ada penanganan yang tepat untuk mengatasi depresi yang diderita bahkan dibiarkan begitu saja, hal ini akan mengakibatkan penurunan produktivitas kerja. Selain itu, akan muncul gangguan hubungan sosial di mana Anda tidak ingin berinteraksi dengan siapapun. Hingga yang paling parah adalah timbulnya keinginan untuk bunuh diri.
Penyebab Depresi
Depresi disebabkan oleh beberapa faktor dan lebih sering dialami oleh orang dewasa. Berikut beberapa faktor pemicu depresi antara lain:
1. Peristiwa Traumatis
Penyebab depresi yang paling umum adalah karena penderita pernah mengalami suatu kejadian atau peristiwa traumatis. Peristiwa traumatis tersebut akan terus membekas dalam ingatan dan membuat perasaan menjadi sedih.
2. Tekanan Batin
Tekanan batin juga menjadi faktor utama yang membuat banyak orang mengalami depresi. Hal ini biasanya disebabkan oleh berbagai permasalahan yang menimpanya seperti masalah keuangan, rumah tangga, percintaan, dan lain sebagainya.
3. Pola Pikir yang Salah
Faktor lainnya adalah pola pikir yang salah terhadap diri sendiri, mulai dari sering menyalahkan diri hingga menganggap dirinya tidak berharga.
Gejala atau Ciri-ciri Depresi
Seseorang yang mengalami depresi akan menunjukkan beberapa tanda-tanda baik secara fisik ataupun psikologi. Berikut beberapa gejala depresi yang harus Anda ketahui:
1. Gejala Psikologis
- Selalu memiliki rasa cemas dan khawatir yang berlebihan
- Emosi penderita depresi yang tidak stabil dan tidak terkontrol
- Selalu merasa bersalah, rendah diri, tidak berharga, hingga putus asa
- Mudah marah ataupun menangis
- Sulit berpikir, konsentrasi, dan mengambil keputusan
- Tidak memiliki motivasi untuk melakukan apapun
- Muncul pemikiran untuk menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri
2. Gejala Fisik
- Selalu merasa kelelahan dan tidak memiliki tenaga
- Perubahan siklus haid pada wanita
- Gerakan tubuh dan bicaranya yang lebih lambat dari biasanya
- Perubahan berat badan dan selera makan
- Gangguan tidur
- Kehilangan gairah seksual
Cara Mengobati
Depresi sangatlah berat bagi para penderitanya, untuk meningkatkan kualitas hidup penderita depresi, maka bisa melakukan pengobatan. Berikut beberapa cara yang tepat.
1. Psikoterapi
Untuk kasus depresi ringan sampai berat, maka bisa menjalankan psikoterapi. Jenis-jenis terapinya antara lain CBT, PST, IPT, dan terapi psikodinamis.
2. Obat-Obatan
Cara pengobatan yang paling banyak digunakan oleh penderita depresi adalah dengan menggunakan obat antidepresan. Agar sembuh, maka pasien dianjurkan untuk meminum obat-obatan selama 6 bulan.
3. Terapi Stimulasi Otak
Terapi ini digunakan jika kondisinya tidak membaik setelah mengonsumsi obatnya. Ada beberapa jenis yakni ECT dan TMS.
Pencegahan Depresi
Untuk mencegah agar Anda tidak mengalami depresi, maka ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, yaitu:
- Buatlah hidup lebih santai, jangan terlalu overthinking
- Jaga kesehatan, mulai dari pola makan, olahraga, hiingga pola tidur
- Lakukan kegiatan positif dan bermanfaat
Itulah informasi mengenai depresi meliputi pengertian, jenis-jenis, penyebab, gejala, cara mengobati, hingga pencegahannya. Namun, Anda tidak boleh melakukan diagnosis sendiri, sebab jika salah diagnosis sangatlah berbahaya. Hal ini akan mengakibatkan salah konsumsi obat serta permasalahan lainnya. Maka dari itu, segera ke ahli jika merasakan gejala depresi.
12,783 kali dilihat, 366 kali dilihat hari ini
-
Berita2 hari ago
Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini
-
Berita2 hari ago
Harga Emas Hari Ini, Lengkap 0,5 Gram hingga 1 Kg
-
Gadget4 hari ago
Pilihan Gadget Murah dengan RAM Besar, Harga Cuma 1-2 Jutaan
-
Berita5 hari ago
Jadwal Sholat di Bandar Lampung Hari Ini
-
Oto4 hari ago
Ulasan Lengkap Jenis-jenis Kerusakan Mobil yang Ditanggung Asuransi
You must be logged in to post a comment Login