fbpx
Connect with us

Hiburan

Heboh! Malaysia Lagi-Lagi Dituding Mencontek Budaya Indonesia

Published

on

Malaysia Mencontek Budaya Indonesia

Lampung.co – Warganet Indonesia dihebohkan dengan foto finalis kontes kecantikan Miss Grand International dari Malaysia mengenakan kostum kuda lumping yang identik dengan budaya Jawa. Warganet pun menuding Malaysia mencontek. Benarkah demikian?

Kehebohan ini berawal setelah sejumlah akun gosip mengunggah foto finalis Miss Grand International dari Malaysia, Sanjeda John, mengenakan kostum kuda lumping. Pada foto yang viral tersebut, Sanjeda terlihat memakai atasan cokelat dengan bagian perut terbuka. Dia juga mengenakan boots setinggi lutut. Penampilan seksinya tersebut ditutupinya dengan kuda lumping berukuran besar yang dipegangnya di depan perutnya.

“Whooopp…Congrats untuk design yang terpilih menjadi National Costume Malaysia di ajang Grand Internasional 2017. Jadi ingat sama lagu “Jaranan” ya…,” tulis akun gosip @lambe_lamis pada keterangan fotonya.

Halaman Instagram akun @lambelamis pun ramai dengan komentar warganet. “Gk punya jati diri apa y??? kok bs2nya dgn bangga mempublish budaya orgutk dijadikan tema dlm ajang internasional pulaklghadeeehckckckck miris,” tulis seorang warganet. “Laaah kudang lumping kan dari jawa, mang di malaysia ada..? Plagiat banget sampe budaya indonesia di curi seperti itu,” tulis warganet lainnya.

Tudingan mencontek ini ternyata diketahui pihak Miss Grand International Malaysia. Lewat akun Instagram mereka pun memberikan penjelasan terkait penampilan Miss Grand Malaysia mengenakan kostum kuda lumping.

“The ‘Kuda Warisan’ National Costume,” begitu akun @missgrandmalaysia menulis judul pada kiriman yang diunggah Sabtu (30/9/2017).

Pihak Miss Grand Malaysia mengungkapkan bahwa kostum kuda lumping yang mereka sebut sebagai kuda warisan tersebut terinspirasi dari masyarakat Jawa yang tinggal di kawasan Selatan wilayah Johor, Malaysia. Orang Jawa yang bermigrasi ke Malaysia pada permulaan abad 20 lah yang membawa dan memperkenalkan tarian kuda lumping itu. Hingga akhirnya pada 1971, Kementerian Pariwisata Johor mengakui tarian Kuda Kepang itu sebagai bagian dari masyarakat Jawa di Johor. Tarian tersebut juga simbol pesatuan dan keberagaman budaya untuk masyarakat Johor.

Inspired by the Javanese community residing in the southern state of Johor, Malaysia. In the early 20th century, the migration of Javanese community through the Dutch and Japanese commerceships in search of new land brought a long its culture including this unique dance performance which is performed at merry occasions. In 1971, the ministry tourism of Johor acknowledged the Kuda Kepang dance for the Javanese community residing in Johor as a symbolic sign of unity and diversity in culture for the Johor people. With a strong historical resemblance, the origin of the Javanese cultural heritage are spread across in the northern state of Johor, Perak and Selangor in Malaysia, and Singapore,” begitu akun Instagram @missgrandmalaysia menuliskan penjelasannya.

Meski sudah menyampaikan klarifikasi atas kostum kuda lumping itu, warganet Indonesia tetap meluapkan kemarahannya pada pihak Miss Grand Malaysia. Postingan mereka sampai saat ini terus dibanjiri komentar netizen Indonesia yang menuding Malaysia selalu mencontek Indonesia.

Miss Grand International yang diikuti finalis Malaysia dan juga Indonesia merupakan kontes kecantikan yang agak berbeda dari lainnya. Miss Grand International diselenggarakan untuk mencari duta perdamaian dunia.

Pada ajang Miss Grand International 2016 di Las Vegas, Indonesia yang berwakilkan Runner Up III Puteri Indonesia 2016, Ariska Putri, keluar sebagai juara pertama. Kemenangan Ariska tersebut menjadi prestasi besar lantaran untuk pertama kalinya perwakilan Indonesia menjadi juara pertama kontes kecantikan dunia.

Selepas Ariska, Indonesia diwakili oleh Puteri Indonesia Perdamaian Dea Goesti Rizkita Koswara pada Miss Grand International 2017 yang bakal digelar pada 25 Oktober 2017 di Vietnam. (Erwin/detik.com)

Tim Redaksi media online Lampung.co menerbitkan berita-berita khusus, termasuk berita advertorial. Hubungi tim redaksi melalui email redaksi@lampung.co atau WhatsApp 0811-790-1188

Berita

Tagih Adegan Cium Nicholas Saputra, Gisel ke Sutradara: Mana Adegannya?

“Pas lagi syuting ‘Mana adegannya?’ Sampai tanya sama Mas Garin ‘Maaf banget nih, katanya ada ciumannya, sebelah mana?’ Kata Mas Garin, enggak jadi,” ujar Gisel dengan nada kecewa.

Published

on

Gisella Anastasia
Gisella Anastasia | Foto: Ist.

Lampung dot co – Hiburan | Dalam sebuah film musikal Surat-Surat Cinta Film Indonesia, Gisella Anastasia alias Gisel beradu akting dengan artis-artis peran berbakat termasuk Nicholas Saputra.

Gisel yang ternyata ngefans berat dengan Nicholas Saputra mengaku tak pikir panjang saat ditawari adegan ciuman dengan actor Indonesia keturunan Tionghoa dan Jerman itu.

“Pas ditawarin itu ditanya dulu ‘Nanti kalau sampai ada adegan ciuman sama Nicholas Saputra, mau enggak?’ Ya gak mikir dong,” kata Gisel dalam konten YouTube VINDES pada Senin (3/7/2023).

Sayangnya keinginan besar Gisel untuk bias beradegan intim dengan Nicholas Saputra gagal terwujud. Gisel bahkan tak segan menagih adegan tersebut kepada sang sutradara.

“Pas lagi syuting ‘Mana adegannya?’ Sampai tanya sama Mas Garin ‘Maaf banget nih, katanya ada ciumannya, sebelah mana?’ Kata Mas Garin, enggak jadi,” ujar Gisel dengan nada kecewa.

Gisel pun mengaku jika kepercayaan dirinya untuk berakting menghilang kala bermain dengan Nicholas Saputra. Dia menceritakan aura Nicholas Saputra yang sudah kondang saat melihatnya langsung.

“Kan aku perannya centil, begitu di depan dia (Nicholas Saputra), ilang loh semua. Grogi. Kesedot (aura Nicholas) semua,” tandasnya. (*)

Continue Reading

Berita

Ini Respon Gisel Saat Ditawari Adegan Ciuman dengan Nicholas Saputra

“Tapi pas syuting ‘mana? (adegan ciumannya)’. Sampai nanya, ‘Mas Garin maaf banget nih, katanya ada ciumannya sebelah mana’,” ujar Gisel.

Published

on

Gisella Anastasia
Gisella Anastasia | Foto: Ist.

Lampung dot co – Hiburan | Gisella Anastasia alias Gisel siap berakting dengan Nicholas Saputra dalam film Surat-Surat Cinta Film Indonesia salah satu film terbaru garapan Garin Nugroho.

Mantan istri Gading Marten itu tampaknya sangat antusias dengan perannya dalam film tersebut. Bahkan saat ditawari adegan ciuman dengan Nicholas Saputra, Gisel tak ambil pikir panjang.

“Pas ditawarin itu ditanya dulu ‘Nanti kalau sampai ada adegan ciuman sama Nicholas Saputra, mau enggak?’ Ya gak mikir dong,” kata Gisel dalam konten YouTube VINDES pada Senin (3/7/2023).

“Nanti yang paling intim itu sama Gisel, nanti ada adegan grabak-grubuk segala macem,” imbuhnya menirukan ucapan sutradara Garin Nugroho.

Hal itu pun langsung menuai tawa para host, Vincent dan Desta. Gisel tidak berhenti cerita sampai di situ saja, dia justru menagih pada sang sutradara adegan ciuman dengan Nicholas Saputra saat syuting film berlangsung.

“Tapi pas syuting ‘mana? (adegan ciumannya)’. Sampai nanya, ‘Mas Garin maaf banget nih, katanya ada ciumannya sebelah mana’,” ujar Gisel.

Profil Nicholas Saputra

Nicholas Schubring Saputra, S.T. yang familiar dengan nama Nicholas Saputra lahir 24 Februari 1984 merupakan seorang aktor, aktivis, dan model Indonesia keturunan Tionghoa dan Jerman.

Dia pernah dinominasikan sebagai aktor terbaik dalam Festival Film Indonesia 2004 untuk perannya dalam dua film, yakni Biola Tak Berdawai dan Ada Apa Dengan Cinta?

Lalu setahun kemudian di Festival Film Indonesia 2005, ia kembali diunggulkan dalam dua film dalam kategori yang sama–untuk perannya sebagai Soe Hok Gie dalam Gie dan sebagai Joni dalam Janji Joni.

Dalam Festival Film Indonesia 2005, Nicholas berhasil merebut penghargaan tersebut untuk perannya sebagai Soe Hok Gie di film Gie. (*)

Continue Reading

Berita

Benjo Teamlo Meninggal Dunia, Ini Asal-usul Nama Benjo dan Kisah Suksesnya TeamLo

“Akhirnya Kamis pagi itu masuk ICU terus hari ini bapak nggak ada. (Masuk ICU) kena serangan stroke itu, tensinya dah tinggi,”

Published

on

Benjo Teamlo
Benjo Teamlo | Foto: Ist.

Lampung dot co – Dunia Hiburan | Komedian dan juga mantan vokalis Teamlo, Giyarto alias Benjo, meninggal dunia saat dirawat di RS dr Oen Kandang Sapi Solo, Jawa Tengah. Benjo disebut sudah dirawat sejak Senin (21/5/2023) lalu.

Hal itu berdasarkan keterangan dari sang anak, Ridwan Iga. Benjo Teamlo opname di RS dr Oen Kandang Sapi terkait penyakit darah tinggi yang dideritanya. Ia pun sempat membaik, namun tiba-tiba saja kondisi Benjo mengalami penurunan.

“Minggu masuk rumah sakit, kondisinya membaik habis itu terus menurun-menurun,” kata Ridwan, Jumat (26/5/2023) kemarin. Ridwan menyebut ayahnya kemudian terserang stroke, sehingga Kamis (25/5/2023) Benjo dipindahkan ke ICU.

“Akhirnya Kamis pagi itu masuk ICU terus hari ini bapak nggak ada. (Masuk ICU) kena serangan stroke itu, tensinya dah tinggi,” pungkasnya.

Benjo Teamlo meninggal dunia pada hari Jumat (26/5/2023) sekira pukul 13.45 WIB. Jenazahnya langsung dibawa ke rumah duka di Kampung Kedung Tungkul, RT 03/VII, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo.

Asal-usul nama Benjo

Benjo terkenal saat ia bergabung dengan grup band Teamlo. TeamLo Band merupakan grup band asal Solo yang menggabungkan musik dan lawak. Dia pernah menceritakan asal-usul panggilan “Vi” dalam nama panggilannya “Benjovi”.

Menurutnya, nama itu ia peroleh saat masih bergabung di TeamLo. Adapun nama Benjo menurutnya adalah nama panggilan yang ia dapatkan sejak masih kecil. Selain itu, nama Benjovi juga terinspirasi dari vokalis band musik rock asal Ameria Serikat, Jon Bon Jovi.

Benjo bergabung dengan TeamLo sejak 1997 saat band humor tersebut masih bernama “Suku Apakah”. Selanjutnya, setelah Suku Apakah bubar, TeamLo kemudian terbentuk. Saat masih bergabung dengan TeamLo, susunan personel band ini terdiri dari:

  1. Wawan Bakwan (Hermawan Yulianto, vokal)
  2. Pangsit Anjasmara (Abdul Basyid, vokal).
  3. Benjovi (Giarto, vokal)
  4. Bobby Messakh (Muh Ardhi Wibowo, gitar)
  5. Dondot Kembung (Eri Tribudiarto, bass)
  6. Avis Sukaesih (Ibnu Sina, drum).

Tentang TeamLo

TeamLo diketahui dibentuk pada 28 Agustus 1997 dan personelnya merupakan gabungan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Group Band ini mengawali karier dengan pentas di panggung-panggung kecil seperti sunatan, acara 17 Agustus, dan sebagainya. Selanjutnya, band ini akhirnya muncul di televisi pada 2000. TeamLo semakin dikenal publik setelah adanya acara TeamLo Show yang tayang di TPI.

Pada 2009, Ade, Kudil, dan Argo Jimmy bergabung dengan TeamLo setelah Pangsit dan Benjo keluar. Setelah keluar dari TeamLo, Benjo kemudian mendirikan band bersama Pangsit dengan nama Pangben. (*)

Continue Reading

Banyak Dibaca