fbpx
Connect with us

Finance

Leverage Forex untuk Pemula: Memahami Kelebihan dan Kekurangannya

Leverage forex adalah penggunaan uang pinjaman untuk berinvestasi dalam mata uang, saham, atau sekuritas tetapi sangat berisiko

 22,544 kali dilihat,  46 kali dilihat hari ini

Published

on

Leverage Forex
Ilustrasi Leverage Forex | Foto: Ist.

Lampung dot co – Finance | Trading forex adalah investasi kompleks dan berisiko, tetapi juga dapat menawarkan keuntungan tinggi. Salah satu faktor paling signifikan yang mempengaruhi potensi pengembalian adalah leverage forex.

Ini bisa menjadi alat ampuh dalam memperbesar keuntungan Anda, tetapi juga bisa memperbesar kerugian Anda. Sebagai seorang pemula, memahami konsep ini sangat penting bagi kesuksesan Anda. Kali ini, kita akan mengeksplorasi tentang:

  1. Apa itu leverage forex (pengertian bagi pemula);
  2. Kelebihannya bagi pemula;
  3. Kekurangannya bagi pemula.

Apa itu Leverage Forex?

Berikut akan dibahas tentang leverage forex untuk pemula di sini. Leverage forex adalah penggunaan uang pinjaman untuk berinvestasi dalam mata uang, saham, atau sekuritas. Dengan kata lain, leverage memungkinkan trader untuk mengontrol posisi besar dengan modal relatif kecil. Misalnya, rasio leverage 50:1 berarti trader dapat mengontrol mata uang $50 untuk setiap $1 uang mereka sendiri.

Kelebihan

Keuntungan utama lverage valas adalah memungkinkan trader berpotensi menghasilkan keuntungan lebih besar dengan modal lebih sedikit. Jika digunakan dengan bijak, leverage dapat meningkatkan keuntungan trader secara signifikan. Selain itu, ini memungkinkan trader mendiversifikasi portofolio mereka dengan berinvestasi dalam berbagai mata uang, saham, atau sekuritas.

Kekurangan

Di sisi lain, risiko leverage forex untuk pemula paling signifikan adalah ia juga dapat memperbesar kerugian. Trader yang menggunakan leverage perlu menyadari bahwa kerugian dapat terjadi dengan cepat, dan sangat penting untuk memiliki strategi manajemen risiko solid. Selain itu, rasio tinggi dapat menyebabkan margin call, yang mengharuskan trader menyetor dana tambahan untuk menutupi kerugian mereka.

Leverage Forex Terbaik untuk Pemula

Sangat penting memahami manfaat dan jebakan trading pada leverage forex bagi pemula. Salah satu kesalahan paling umum dilakukan oleh pedagang valas baru adalah trading dengan rasio leverage yang terlalu tinggi.

Sampai Anda menjadi lebih berpengalaman, sangat disarankan agar Anda trading dengan rasio yang lebih rendah. Menurut para ahli, leverage yang rendah memungkinkan Anda meminimalkan risiko dan mendapatkan keuntungan wajar tergantung pada apa yang Anda setorkan.

Leverage valas bagi pemula yang terbaik banyak dibahas. Bagi investor konservatif atau trader baru, rasio leverage rendah 5:1 atau 10:1 mungkin bagus. Ini berarti bahwa di setiap $1 uang Anda sendiri, Anda dapat mengontrol mata uang $5 atau $10. Bagi investor berpengalaman yang lebih ramah risiko, rasio leverage mungkin setinggi 50:1 atau bahkan 100:1 plus. Namun, leverage terbaik bagi pemula pasti tidak lebih tinggi dari rasio 1 sampai 10.

Kesimpulan

Leverage forex bisa menjadi alat ampuh bagi para trader atau pedagang valas, tetapi juga bisa sangat berisiko untuk mereka. Sebagai pemula di valas trading, sangat penting bagi Anda untuk memahami kelebihan dan kekurangan penggunaan leverage sebelum memulai trading.

Disarankan agar para trader baru bisa menggunakan rasio leverage yang rendah demi meminimalkan risiko mereka dan mendapatkan keuntungan yang wajar dan bertahap. Selalu ingat untuk memiliki strategi manajemen risiko yang solid dan sudah teruji, dan jangan pernah trading lebih dari yang Anda mampu untuk kehilangan.

 22,545 kali dilihat,  47 kali dilihat hari ini

Rodi Ediyansyah merupakan salah satu editor media online Lampung.co yang bertugas mencari, menyunting dan menerbitkan naskah berita atau artikel dari penulis. Kontak rhodoy@lampung.co

Finance

Daripada Childfree, Mending Buat Rencana Keuangan! Begini Caranya

Yuk kita simak beberapa perencanaan keuangan pribadi atau keluarga yang perlu diperhatikan agar kondisi keuangan masa depan nantinya menjadi financially free tanpa harus memilih childfree.

 21,269 kali dilihat,  1 kali dilihat hari ini

Published

on

Childfree
Ilustrasi Childfree | Foto: Ist.

Lampung.co – Finance | Belakangan ini publik sedang diramaikan dengan perdebatan mengenai pilihan childfree dalam berumah tangga. Pilihan ini disebut-sebut bisa membebaskan pasangan dalam keluarga terhindar dari peliknya persiapan dana yang diperlukan untuk membesarkan anak.

Apa itu Childfree?

Childfree merupakan sebuah keputusan dari pasangan suami-istri untuk tidak memiliki anak dalam pernikahan mereka, baik itu anak kandung, anak tiri, ataupun anak angkat. Salah satu alasan seseorang atau pasangan memilih untuk childfree adalah masalah biaya yang besar untuk membesarkan anak.

Apakah childfree membuat sesorang menjadi financially free?

Keputusan childfree ataupun tidak adalah keputusan pribadi masing-masing individu. Namun, perlu diingat bahwa kita harus bertanggung jawab atas setiap keputusan yang telah kita ambil, termasuk tanggung jawab dalam mengelola keuangan agar dana yang kita miliki dapat mendukung kita untuk hidup mandiri ke depannya.

Karenanya, yuk kita simak beberapa perencanaan keuangan pribadi atau keluarga yang perlu diperhatikan agar kondisi keuangan masa depan nantinya menjadi financially free dan tidak membebani diri kita sendiri apalagi orang lain di sekitar kita tanpa harus memilih childfree.

Dana Pensiun

Kita perlu ingat bahwa kita tidak mungkin bekerja selamanya, apalagi saat kita sudah memasuki usia non produktif. Pengalokasian dana pensiun yang benar sejak dini sangat diperlukan agar kamu dapat hidup secara mandiri. Jika kamu seorang karyawan, maka pastikan perusahaanmu sudah mendaftarkan dirimu sebagai peserta JHT BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran yang ditanggung oleh tempat kamu bekerja.

Umumnya iuran tersebut akan otomatis dipotong dari gajimu dengan persentase tertentu tiap bulannya. Dengan adanya BPJS ini, setidaknya kamu sudah menjamin ketersediaan dana pensiunmu yang dapat kamu ambil di usia pensiun, yakni 55 tahun, atau saat kamu mengalami PHK.

Selain itu, kamu dapat menyisihkan sebagian dari gajimu untuk disiplin berinvestasi agar dana yang kamu simpan juga bertambah. Kamu juga bisa mulai memperkirakan seberapa besar anggaran yang kamu butuhkan selama masa pensiun.

Dana Kesehatan

Selanjutnya, pentingnya persiapan dana kesehatan juga perlu disadari agar kamu dapat lebih siap menghadapi risiko penyakit di masa mendatang. Memiliki BPJS, Asuransi Kesehatan dan Asuransi Jiwa adalah beberapa hal yang dapat kamu lakukan. Apabila kamu memiliki dana berlebih kamu juga dapat mempersiapkan dana untuk jasa perawat (caregiver) yang pastinya sangat dibutuhkan di masa tua nanti.

Dana Darurat

Tidak lupa, kamu juga harus mempersiapkan dana darurat untuk mencegah terganggunya dana kesehatan dan pensiunmu saat ada suatu hal yang tidak diinginkan terjadi. Dalam mempersiapkan dana darurat, sebaiknya jumlah yang kamu persiapkan untuk dirimu sendiri adalah minimal 3x dari pengeluaran bulananmu.

Jika kamu memiliki gaji sebesar Rp 5.000.000 dengan pengeluaran Rp 3.000.000 per bulannya, maka kamu setidaknya perlu memiliki dana darurat sebesar Rp 9.000.000.

Jadi, itulah beberapa dana yang dapat dipersiapkan. Hidup bertanggung jawab adalah bagaimana kita dapat mengelola keuangan dengan cermat dan tepat. Tidak ada kata telat untuk memulai, karena dengan semangat tidak ada yang tidak bisa kamu dapat menjadi Financially Fit! (*)

 21,270 kali dilihat,  2 kali dilihat hari ini

Continue Reading

Finance

Begini Cara Menghemat Biaya Hidup Hingga Rp20 Juta Setiap Tahun

Saat yang tepat untuk kamu melakukan evaluasi ulang terhadap pengeluaran kamu nih. Yuk kita cek beberapa pengeluaran yang sebenarnya bisa kamu hindari untuk menambah uang tabungan

 7,192 kali dilihat,  1 kali dilihat hari ini

Published

on

Uang Rupiah
Ilustrasi Uang Rupiah | Foto: Ist.

Lampung.co – Finance | Setiap tahun pasti kita akan berbenah baik dari segi kesehatan maupun keuangan. Namun, pernah gak sih merasakan kok kita sudah rajin menabung tapi tetap susah menggapai life goals yang diinginkan.

Kalau kamu relate sama kondisi ini, berarti inilah saat yang tepat untuk kamu melakukan evaluasi ulang terhadap pengeluaran kamu nih. Yuk kita cek beberapa pengeluaran yang sebenarnya bisa kamu hindari untuk menambah uang tabunganmu!

Membership (Gym atau Aplikasi Entertainment)

Memiliki berbagai membership di beberapa layanan pastinya menjadi salah satu pengeluaran rutin yang tidak sadar memiliki dampak yang besar loh terhadap uang yang kita simpan. Mulai dari biaya langganan pusat kebugaran sampai berbagai layanan entertainment seperti Netflix, Youtube, Spotify, dan banyak lagi.

Kita misalkan satu membership memiliki biaya minimum Rp 800 ribu yang kalau kita totalkan per tahun menjadi Rp 9,6 juta per tahunnya. Pengeluaran-pengeluaran seperti ini bisa banget kamu evaluasi kembali karena merupakan hal yang digunakan untuk memenuhi kenyamananmu bukan kebutuhanmu, apalagi jika layanan tersebut tidak kamu gunakan secara maksimal.

Coba cek kembali biaya membership layanan apa saja yang sudah kamu bayar tiap tahunnya dan tanyakan pada dirimu sendiri apakah kamu benar-benar membutuhkannya atau tidak. Jangan sampai pengeluaranmu bocor untuk layanan yang bahkan tidak kamu gunakan dan menutup langkahmu untuk mencapai life goals-mu!

Membeli Jajanan

Membeli jajanan apalagi saat kita melakukan pekerjaan pastinya sudah menjadi suatu kebiasaan yang memang sulit dihentikan. Namun, pengeluaran ini ada baiknya mulai kita coba kurangi. Contoh kamu membeli jajanan Rp 25 ribu setiap harinya.

Hal ini berarti kamu mengeluarkan biaya sebesar Rp 175 ribu per minggu atau Rp 9,1 juta per tahun loh! Langkah kecil yang bisa kamu ambil adalah membatasi frekuensi jajan misal dari 4x seminggu menjadi 1-2x saja dalam seminggu. Selain meningkatkan jumlah uang yang bisa kamu simpan, membatasi jajanan juga dapat merubah pola hidupmu menjadi lebih sehat sejak dini.

Biaya Aplikasi Delivery

Menggunakan aplikasi saat kita perlu membeli sesuatu memang sangat memudahkan hidup kita. Tanpa perlu beranjak dari atas kasur, kita hanya tinggal memencet layar smartphone dan barang akan sampai di depan rumah kita. Namun, perlu kamu perhatikan bahwa biaya layanan ini tidak kecil loh apalagi kalau kamu menggunakan aplikasi tersebut setiap hari.

Setidaknya kamu akan mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp 10 ribu sampai 20 ribu per pesanannya. Maka dari itu, ada baiknya sebelum kamu memencet tombol order, pertimbangkan kembali biaya layanan dan harga barang yang akan kamu pesan.

Kalau memang harus membeli, kamu bisa coba gabungkan dengan promo yang akan membuat biaya pesananmu menjadi lebih murah. Namun, jangan sampai adanya promo malah menambah jumlah barang yang kamu pesan menjadi lebih dari yang kamu butuhkan ya!

Dengan melakukan evaluasi terhadap pengeluaranmu, kamu dapat menghemat dana setidaknya sebesar Rp 5 juta per tahun. Uang ini bisa banget kamu investasikan secara rutin untuk memperbesar sumber pendapatanmu. Ada baiknya kita menutup atau mengurangi beberapa sumber kebocoran tabunganmu untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih ekonomis.

Namun, mengubah gaya hidupmu bukan berarti mengurangi kesenangan dalam hidupmu ya! Kamu dapat belajar untuk menjadi sosok smart spender dan saver dalam waktu yang bersamaan dengan menerapkan gaya hidup ini. (*)

 7,193 kali dilihat,  2 kali dilihat hari ini

Continue Reading

Finance

Cara Mempersiapkan Biaya Pendidikan Anak yang Tepat

Agar pendidikan anak di masa depan terjamin, sepantasnya orangtua mempersiapkan dan merencanakan pendidikan anak sedini mungkin, sehingga masa depan anak-anak bisa terjamin.

 30,279 kali dilihat,  1 kali dilihat hari ini

Published

on

Biaya Pendidikan Anak
Ilustrasi Inflasi Biaya Pendidikan Anak | Foto: Dok. Lifepal

Lampung.co – Salah satu hal yang perlu dipersiapkan oleh orangtua adalah biaya pendidikan anak mulai dari jenjang PAUD hingga perguruan tinggi. Sebab, inflasi biaya pendidikan anak saat ini rata-rata naik 15% hingga 20% per tahunnya.

Seperti diketahui, bulan Juli biasanya menjadi musim untuk pembayaran biaya pendidikan. Kondisi tersebut diyakini memberikan dampak terhadap peningkatan inflasi pada bulan Juli.

Meski pemerintah telah memberikan jaminan pendidikan gratis untuk pendidikan tingkat sekolah negeri hingga sekolah menengah atas. Sementara untuk sekolah swasta, orangtua masih tetap harus menyiapkan dana pribadi.

Karena itu, biaya pendidikan harus disiapkan sejak dini. Pasalnya, masih banyak orangtua yang terlambat atau menunda persiapan pendidikan anak-anak mereka di tengah inflasi biaya pendidikan yang tinggi.

Agar pendidikan anak di masa depan terjamin, sepantasnya orangtua mempersiapkan dan merencanakan pendidikan anak sedini mungkin, sehingga masa depan anak-anak bisa terjamin.

Oleh karena itu, Co-Founder sekaligus CMO dari Lifepal.co.id, Benny Fajarai mengungkapkan beberapa hal yang harus dilakukan untuk menyiapkan biaya pendidikan anak berikut ini:

Menyiapkan Tabungan untuk Biaya Pendidikan Anak

Hal pertama yang bisa dilakukan untuk menyiapkan tabungan pendidikan anak adalah dengan tabungan khusus berupa tabungan rencana pendidikan yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Tabungan berjangka waktu ini ditentukan oleh Anda sendiri dengan jumlah bunga tertentu.

Menawarkan keuntungan, tabungan ini juga memiliki fasilitas berupa asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Dengan begitu, saat Anda mengalami kebangkrutan, maka tabungan yang dimiliki tetap aman meski dikenakan potongan.

Memanfaatkan Investasi untuk Tujuan Pendidikan

Langkah selanjutnya untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak adalah dengan memilih instrumen investasi. Namun, dalam memilih produk investasi ini disesuaikan dengan jangka waktu yang dimiliki.

Selain itu, penting juga untuk mengingat prinsip investasi, yaitu high risk high return – low risk low return. Karena itu, Anda disarankan untuk tetap melakukan diversifikasi ke reksadana seperti reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang yang memiliki risiko lebih rendah.

Dengan begitu, alokasi dana pendidikan anak jangka panjang sangat cocok untuk persiapan masuk ke universitas bila saat ini anak Anda masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Berikut ini adalah skema pemanfaat dana investasi untuk biaya pendidikan anak:

Anda yang masih memiliki waktu di atas 5 tahun untuk mempersiapkan dana pendidikan anak, maka dapat menyusun portofolio dengan porsi reksadana saham yang lebih banyak. Dengan potensi imbal hasil yang relatif tinggi, reksadana saham juga memiliki tingkat risiko yang relatif tinggi.

Lain halnya untuk Anda yang masih memiliki waktu persiapan selama 3 – 5 tahun, maka dapat memanfaatkan reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, dan reksadana pasar uang, atau reksadana campuran. Dengan catatan, komposisi terbesar portofolio investasi diisi oleh reksadana pendapatan tetap karena pertimbangan potensi imbal hasilnya lebih menarik.

Sedangkan buat Anda yang masih memiliki waktu sekitar 1 – 3 tahun untuk menyiapkan dana pendidikan anak, maka dapat menyusun portofolio investasi yang sebagian besar isinya merupakan instrumen reksadana pasar uang dengan sedikit porsi di reksadana saham.

Reksadana pasar uang memiliki potensi imbal hasil yang lebih menarik di bandingkan tabungan/deposito dengan tingkat risiko yang relatif rendah, likuid dan bebas biaya transaksi.

Sementara itu, alokasi reksadana saham akan berfungsi sebagai booster untuk mempercepat tercapainya tujuan keuangan melalui potensi imbal hasil yang jauh lebih menarik dan tentunya diiringi dengan tingkat risiko yang lebih tinggi.

Memberikan Proteksi Berupa Asuransi Pendidikan

Menyiapkan tabungan pendidikan anak selain di tabungan khusus dapat juga dengan asuransi pendidikan. Berbeda dengan tabungan, asuransi pendidikan memiliki batasan waktu untuk mencairkan uangnya.

Uang tersebut cair jika anak Anda ingin masuk SD, SMP, SMA, dan kuliah. Meski bisa mendapatkan keuntungan yang cukup besar jika memakai asuransi pendidikan, penting untuk diingat bahwa Anda akan dikenakan penalti (denda) jika ingin mencairkan dana pendidikan sebelum waktunya.

Dalam asuransi pendidikan anak ini biasanya juga akan dilengkapi produk asuransi jiwa. Namun, jika tidak, maka Anda pun harus membeli sendiri produk proteksi jiwa.

Pasalnya, risiko meninggal dunia di usia produktif masih tetap ada, begitu pun dengan risiko cacat total hingga kita tak lagi bisa mencari nafkah. Pastikan asuransi jiwa tersebut memiliki uang pertanggungan (UP) yang cukup untuk menanggung biaya hidup serta biaya pendidikan.

Untuk menghitung uang pertanggungan, maka Anda dapat menggunakan metode pendekatan pengeluaran. Dengan metode ini, UP yang akan didapat ahli waris akan sesuai dengan kebutuhan di masa depan yang sudah disesuaikan dengan inflasi.

Sebagai penutup, Benny berharap tips di atas dapat menjadi panduan yang dapat dilakukan untuk menyiapkan biaya pendidikan anak. (*)

 30,280 kali dilihat,  2 kali dilihat hari ini

Continue Reading

Banyak Dibaca