fbpx
Connect with us

Lampung Tengah

Pemkab Lamteng Diboyong Kemenkeu ke Banyuwangi Pelajari Pengelolaan Keuangan

Published

on

Pelajari Pengelolaan Keuangan Banyuwangi

Lampung.co – Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan mengajak 33 pejabat perencanaan dan keuangan membangun kolaborasi dengan Banyuwangi.

Para pejabat tersebut berasal dari sebelas daerah se-Indonesia dengan rincian sembilan kabupaten termasuk salah satunya Lampung Tengah, satu kota, dan satu Provinsi. Tujuan kegiatan ini untuk melihat pengelolaan keuangan di Kabupaten Banyuwangi.

“Kami membawa daerah-daerah ke Banyuwangi melihat pengelolaan keuangan. Mulai aspek pendapatan, perencanaan, penganggaran, hingga optimalisasi program. Termasuk aplikasi-aplikasi yang sudah sangat advance seperti e-planning, e-village budgeting, e-monitoring system,” kata Dr Sugiarto dari DJPK Kemenkeu yang juga ketua rombongan ini.

Menurut Sugiarto, Sistem ini bisa mengontrol perencanaan program kegiatan hingga pelaksanaannya, sehingga pengelolaan keuangannya sangat transparan.

“Pengelolaan keuangan di Banyuwangi telah terintegrasi dengan baik dalam sebuah sistem informasi perencanaan keuangan daerah,” kata Sugiarto.

Selain belajar tentang pengelolaan keuangan, lanjut dia, mereka diajak belajar tentang inovasi pelayanan publik yang ada di Banyuwangi. Khususnya, tentang inovasi pengembangan potensi ekonomi daerah.

”Banyuwangi ini bagi kami contoh yang baik bagaimana daerah mengembangkan daerahnya. Semua program pembangunannny sangat terukur, inovasi yang dilakukan juga fokus pada target kinerja sehingga membawa hasil pada kinerja pembangunannya. Makanya kami pilih Banyuwangi supaya 11 daerah ini bisa membuat perubahan positif di wilayahnya usai dari sini,” ujar Sugiarto seperti dilansir dari surya.co.id.

Rombongan tersebut berada di Banyuwangi selama dua hari. Mereka mengunjungi pusat infomasi pemerintahan yang berada di Lounge Pelayanan Publik, Mal Pelayanan Publik pertama di Indonesia yang dikembangkan pemerintah kabupaten, dan sejumlah desa yang bertransformasi menjadi Smart Kampung.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih atas kesempatan yang diberikan ke daerahnya untuk berbagi pengalaman mengelola keuangan.

“Inilah bentuk kolaborasi antardaerah bersama Kemenkeu,” ujarnya.

Dia menjelaskan, kami percaya ke depan desa adalah ujung tombak pelayanan pemerintahan, maka pengelolaan keuangan di desa juga harus dilakukan dengan baik, juga terukur.

“Upaya mendorong pengelolaan keuangan yang terintegrasi juga dilakukan di tingkat pemerintahan desa lewat program e-village budgeting dan e-monitoring system,” tambah Anas. (*)

 4,835 kali dilihat,  5 kali dilihat hari ini

Tim Redaksi media online Lampung.co menerbitkan berita-berita khusus, termasuk berita advertorial. Hubungi tim redaksi melalui email redaksi@lampung.co atau WhatsApp 0811-790-1188

Berita

Ni Ketut Dewi: Masyarakat Lampung Tengah Keluhkan Jalan Rusak

“Hari ini kita melaksanakan giat Reses di dua titik. Dalam pertemuan ini, masyarakat mengeluhkan jalan rusak, pengadaan sumur bor, drainase hingga renovasi balai kampung. Semuanya kita tampung, mudah-mudahan ada yang bisa kita realisasikan,”

 112 kali dilihat

Published

on

Ni Ketut Dewi Nadi
Anggota DPRD Provinsi Lampung, Ni Ketut Dewi Nadi | Foto: Ist.

Lampung dot co – Lampung Tengah | Anggota DPRD Provinsi Lampung Ni Ketut Dewi Nadi melaksanakan kegiatan serap aspirasi masyarakat atau Reses Tahap I 2023 di beberapa kampung di Lampung Tengah.

Agenda reses tersebut juga dihadiri Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan I Komang Koheri, Camat Bangun Rejo dan Kapolsek Bangun Rejo yang dilaksanakan di 2 titik yakni di Kampung Bangun Rejo dan Cimarias, Kecamatan Bangun Rejo, Selasa (28/2/2023).

Dalam agenda serap aspirasi ini, infrastruktur jalan rusak masih menjadi keluhan utama masyarakat. Selain itu, masyarakat juga mengusulkan sumur bor untuk mengairi persawahannya, dan juga renovasi balai kampung serta drainase.

“Hari ini kita melaksanakan giat Reses di dua titik. Dalam pertemuan ini, masyarakat mengeluhkan jalan rusak, pengadaan sumur bor, drainase hingga renovasi balai kampung. Semuanya kita tampung, mudah-mudahan ada yang bisa kita realisasikan,” jelas Dewi Nadi.

Anggota Komisi IV DPRD Lampung ini mengatakan, memang itu seharusnya menjadi tugas setiap anggota dewan menyerap aspirasi masyarakat dan menyampaikan ke OPD terkait.

Bendahara Fraksi PDI Perjuangan Lampung ini juga mengaku siap menindaklanjuti aspirasi-aspirasi tersebut untuk diusulkan melalui e-pokir dalam program kerja mendatang.

“Kita akan tindaklanjuti keluhan-keluhan ini untuk diperjuangkan dalam program kerja mendatang,” ucapnya. (*)

 113 kali dilihat,  1 kali dilihat hari ini

Continue Reading

Berita

Ferdy Ferdian Azis: Menjaga Keutuhan NKRI Tanggung Jawab Bersama

“Para anak muda generasi bangsa hendaknya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, seperti misalnya hidup bergotong royong, toleransi dan saling menghormati,”

 64 kali dilihat

Published

on

Ferdy Ferdian Azis
Anggota DPRD Provinsi Lampung, Ferdy Ferdian Azis | Foto: Ist.

Lampung dot co – Lampung Tengah | Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara kini mulai terkikis di tengah para generasi muda di era 4.0, dimana ideologi-ideologi individualis saat ini mulai berkembang.

Hal ini dikatakan Anggota DPRD Lampung Fraksi Golkar Ferdy Ferdian Azis saat mensosialisasikan pembinaan ideologi pancasila di Seputih Banyak, Lampung Tengah, Minggu (19/2/2023).

“Para anak muda generasi bangsa hendaknya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, seperti misalnya hidup bergotong royong, toleransi dan saling menghormati,” jelas Anggota Komisi V DPRD Lampung ini.

Politisi muda Golkar ini juga mengatakan, menjaga keutuhan NKRI merupakan tanggung jawab bersama, bukan aparat pemerintahan saja.

“Keterlibatan semua pihak memiliki peran penting dalam menjaga bangsa ini dari gangguan-gangguan yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.

Pancasila, menurutnya, merupakan ideologi berbangsa dan bernegara, dimana berbeda tetapi tetap satu (Bhineka Tungal Ika). Karenanya, Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara, harus tetap ditanamkan kembali ke masyarakat khususnya anak muda sebagai benteng persatuan dan kesatuan.

“Jadi, jangan lagi energi kita habis berdebat mengenai SARA. Kita harus memberikan kesempatan yang sama untuk seluruh anak bangsa di seluruh pelosok negeri yang ingin berkarya dimana saja dan dalam bidang apa saja untuk kemajuan Indonesia serta menyongsong Indonesia Emas di 2045,” ujar Ferdy.

Menurutnya juga, salah satu tujuan digelarnya sosialisasi ini yakni menumbuh kembangkan semangat Pancasila di tengah masyarakat, khususnya para pemuda.

“Dengan sosialisasi ini, kita ingin mendorong para pemuda dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang perlahan sudah terkikis dengan kemajuan teknologi dan tentunya penguatan kesadaran berbangsa dan bernegara yang berlandaskan pada 4 pilar kebangsaan yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI,” jelas Ferdy.

Hadir sebagai narasumber Dendy Derian akademisi Universitas Trisakti dan Ali Shodiq selaku tokoh masyarakat. (*)

 65 kali dilihat,  1 kali dilihat hari ini

Continue Reading

Berita

Ketua DPRD Lampung: Kita Tidak Boleh Lupa Budaya dan Karakter dari Pancasila

”Kita tidak boleh lupa bahkan tidak terpeliharanya budaya dan karakter dari Pancasila itu sendiri,karena Provinsi Lampung terdiri dari banyak suku, ras, budaya dan agama.” ujar Mingrum.

 106 kali dilihat

Published

on

Mingrum Gumay
Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay | Foto: Ist.

Lampung dot co – Lampung Tengah | Ketua DPRD Lampung menggelar sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) yang dilaksanakan di SMK N 1 Trimurjo, Lampung Tengah, Senin (30/01/2023).

Ketua DPRD Provinsi Lampung, Mingrum Gumay SH., MH mengungkapkan bahwa Pembinaan Ideologi Pancasila ini merupakan tindak lanjut serta bentuk komitmen DPRD Provinsi Lampung bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila RI (BPIP) dalam membumikan pancasila di Provinsi Lampung.

”Kita tidak boleh lupa bahkan tidak terpeliharanya budaya dan karakter dari Pancasila itu sendiri,karena Provinsi Lampung terdiri dari banyak suku, ras, budaya dan agama.” ujar Mingrum.

Ia juga mengingatkan bahwa penerapan nilai pancasila ditengah masyarakat merupakan salah satu cara menimalisir perbedaan sudut pandang yang berdampak terhadap gesekan sehingga timbul potensi konflik yang mengakibatkan tergangunya ketentraman dan ketertiban di masyarakat.

”Pelajar harus menjadi pelopor Pancasila, sesampainya dirumah nanti sebarkan apa yang menjadi nilai-nilai Pancasila yang didapat disekolah sehingga secara tidak langsung kalian telah mengisi kemerdekaan dan berkontribusi untuk negara dalam menjaga dan merawat Pancasila ” Lanjut Mingrum

Terakhir, Ia mengajak kepada seluruh siswa untuk tidak menjadi pengikut kelompok yang menggangu ketentraman dan ketertiban di masyarakat.

”Pelajar SMK N 1 Trimurjo jangan lakukan tindakan yang inkonstitusional, ini akan berdampak panjang bahkan masa depan kalian yang baik maupaun harapan orang tua kalian akan sirna ketika kalian ikut dalam kelompok tersebut,” tutup Mingrum (*)

 107 kali dilihat,  1 kali dilihat hari ini

Continue Reading

Banyak Dibaca