Tulang Bawang Barat
Ayo Bantu Viannabilla Sembuh dari Tumor Ganas

Lampung.co – Malangnya putri bernama Viannabilla ini. Di usianya yang baru 4 tahun, buah hati dari pasangan Sigit Suprianto dan Emalia harus merasakan sakit yang mematikan.
Viannabilla, warga RT 20 RK 4 Tiyuh/Desa Marga Kencana Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Provinsi Lampung ini telah divonis dokter mengidap penyakit tumor ganas.
Semakin sulit keadaanya, ketika kondisi ekonomi keluarga yang kurang mendukung membuat bocah kecil ini menjalani perawatan medis. Alhasil pengobatan medis pun baru seadanya. “Kini Viannabilla membutuhkan uluran tangan kita, mari bantu Viannabilla untuk mengobati penyakitnya,” seru para relawan Ruang Sosial dari Universitas Lampung ini.
Diinformasikan, bantuan dapat disalurkan melalui rekening BNI: 0558290411 a.n (Avivah Nur Rahmah) dan konfirmasi pengiriman melalui nomor 08978949705 (Avivah). (Goy)

Berita
Mikdar Ilyas Kecam Dugaan Kasus Asusila di Lingkungan Pesantren
“Pesantren yang seharusnya menjadi ruang aman dan transformasi pengetahuan ajaran agama dan moral bangsa, justru dikotori dengan perbuatan asusila.”

Lampung dot co – Tulang Bawang Barat | Kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak yang terjadi di lingkungan pondok pesantren Kabupaten Tulangbawang Barat yang terungkap baru-baru ini, mendapat kecaman dari Sekretaris Komisi V DPRD Lampung Mikdar Ilyas.
Menurut politisi Partai Gerindra Lampung ini, pesantren yang seharusnya menjadi ruang aman dan transformasi pengetahuan ajaran agama dan moral bangsa, justru dikotori dengan perbuatan asusila.
“Ini (pelaku) harus ditindak tegas agar menimbulkan efek jera, dengan cara dihukum seberat-beratnya. Kalau bisa seumur hidup,” tegas Mikdar, Kamis (12/1/2023).
Mikdar juga mendorong untuk adanya regulasi tegas yang dapat memberatkan pelaku pelecehan seksual, baik itu di lingkungan sekolah, pesantren ataupun lingkungan.
“Hukuman 1-2 tahun saja tidak cukup, harusnya seumur hidup atau minimal dikebiri agar pelaku benar-benar jera,” ucap politisi besutan Prabowo Subianto ini.
Kurikulum pendidikan moral dan agama di sekolah, menurutnya juga perlu ditingkatkan, agar dapat menciptakan generasi muda yang agamis, berkarakter dan tentunya jauh dari tindakan- tindakan yang melawan hukum, salah satunya asusila.
“Apalagi di zaman kemajuan teknologi seperti saat ini. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun bisa mendapatkan situs-situs yang tidak patut dilihat atau lebih tepatnya pornografi,” jelasnya.
Tak hanya di Ponpes Tubaba, Mikdar juga menyoroti kasus Pelecehan Seksual di ponpes Lamsel maupun Lampung Utara. Selain itu, ia juga menyoroti kasus Pelecehan Seksual terhadap anak kandung maupun terhadap anak di bawah umur yang dilakukan oleh anak di bawah umur juga.
Sebelumnya diketahui, Kasus asusila terhadap santriwati anak terjadi di pondok Pesantren Tulangbawang Barat. Pelaku pelecehan seksual tersebut berinisial AA (45) yang merupakan pimpinan ponpes itu sendiri.
Saat melakukan aksi bejat itu, pelaku AA memanggil ketiga korban dengan dalih minta dibuatkan secangkir teh. Lalu pelaku memaksa ketiga korban untuk masuk ke kamar.
Untuk meyakinkan korban, pelaku membujuk korban dengan dalih akan mendapatkan berkah jika mau disetubuhi.
Kasus itu terbongkar, setelah salah satu keluarga korban melaporkan perbuatan bejat AA ke Mapolres Tulangbawang Barat. Dari laporan itu, polisi menangkap AA. Saat ini pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. (*)
Berita
Pemkab Tubaba Sambut Baik Kehadiran Gerakan dan Kampus Desa Emas
“Harapan dari pemerintah kabupaten, aparatur tiyuh bisa belajar untuk menggali potensi produk unggulan guna meningkatkan kesejahteraan warga,” kata Asisten III mewakili Bupati

Lampung.co – Anggota Komite IV DPD RI daerah pemilihan Lampung Abdul Hakim meresmikan Gerakan Desa Emas dan Kampus Desa Emas di Tiyuh/Desa Mulya Jaya, Kecamatan Gunung Agung, Kabupaten Tulangbawang Barat, Sabtu (8/1/2022).
Kepala Tiyuh Mulya Jaya Imam Mastur menyambut baik acara peluncuran ini. Hal ini bertujuan menggali potensi tiyuh menuju masyarakat yang makmur. Asisten III Rosidi juga dalam sambutannya menyambut baik gerakan dan kampus ini. Ia ingin ini menjadi kontribusi yang positif untuk warga setempat.
Mewakili Bupati, Ia mengemukakan luas kabupaten ini 1.201,15 km persegi yang terdiri dari 9 kecamatan, 3 kelurahan, dan 93 tiyuh/desa. Untuk IPM-nya 66,22 dan peringkat di nomor 12 dari 15 kabupaten/kota di Lampung dengan pengeluaran per kapita Rp8.422.000.
Rosidi mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi atas kehadiran Abdul Hakim dengan program gerakan desa/tiyuh emasnya. “Harapan dari pemerintah kabupaten, aparatur tiyuh bisa belajar untuk menggali potensi produk unggulan guna meningkatkan kesejahteraan warga,” ungkapnya.
Hakim menjelaskan, Kampus Desa Emas adalah instrumen utama Gerakan Desa Emas atau GDE. GDE sendiri adalah ikhtiar untuk menjadikan desa menjadi daerah yang sarat dengan entrepreneur, mandiri, adil, dan sejahtera.
GDE membina karakter para patriot desa yang diikhtiarkan menjadi pelopor dan penggerak pembangunan di desa. Untuk menjadi patriot yang tangguh, dibutuhkan kurikulum yang terlembaga dalam Kampus Desa Emas. Para milenial bisa kuliah di Kampus Desa Emas.
“Kampus ini, tidak membutuhkan gedung khusus. Kuliah diadakan daring di balai desa atau tempat lain di tempat itu. Fokus utama pada pendidikan ekonomi, bisnis, dan industri kreatif lainnya.
Hakim mengatakan, pada semester III diharapkan mahasiswa sudah mampu menghasilkan pendapatan dari teaching factory yang ada di desa. Teaching factory disesuaikan dengan potensi ekonomi desa masing-masing. Misalnya pertanian, peternakan, pariwisata, dan kegiatan kreatif lainnya, termasuk kuliner.
Hakim ingin muaranya adalah semua desa atau kelurahan di Indonesia bisa menjadi desa atau kelurahan emas. “Dalam konteks Indonesia, yang akan diwujudkan adalah desa atau kelurahan Pancasila,” tandasnya. (*)
Berita
Abdul Hakim Jelaskan Konsep Kampus Desa Emas ke Bupati Tubaba
Hakim meyakinkan Umar Ahmad bahwa dengan Gerakan Desa Emas, Tulangbawang Barat makin melejit perekonomian desanya.

Lampung.co – Anggota Komite IV DPD RI asal daerah pemilihan Lampung Abdul Hakim memaparkan konsep Gerakan Desa Emas kepada Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad akhir pekan lalu.
Hakim meyakinkan Umar Ahmad bahwa dengan Gerakan Desa Emas, Tulangbawang Barat makin melejit perekonomian desanya.
Dia menjelaskan, instrumen utama gerakan ini adalah Kampus Desa Emas. Nantinya tiap desa akan mengirimkan 20 milenial yang akan dididik di Kampus Desa Emas.
“Mereka akan kuliah online. Mereka akan dididik dari karakter sampai dengan kemampuan manajerial usaha,” jelas Abdul Hakim.
Pada semester III, kata Hakim, para mahasiswa sudah mulai berusaha dan mendapatkan penghasilan. Mereka akan bekerja sesuai dengan teaching factory.
Umar Ahmad menyambut baik ide ini. Ia pada dasarnya oke-oke saja. Ia siap bekerja sama dengan Gerakan Desa Emas. Ia berharap desa-desa di daerah ini makin sejahtera dan mandiri. (*)
You must be logged in to post a comment Login