fbpx
Connect with us

Pesawaran

Siap-Siap! “Pahawang Ecotourism Festival” Segera Digelar

Published

on

Pahawang Ecotourism Festival

Lampung.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesawaran akan gelar “Pahawang Ecotourism Festival” lokasi ajan diselenggarakan di Pulau Pahawang yang berada di Teluk Lampung, pada 25 – 26 November 2017. Acara “Pahawang Ecotourism Festival” tersebut rencananya akan dihadiri banyak komunitas.

“Festival ini berupa gelaran akbar kebudayaan dan pariwisata berbasis lingkungan di Provinsi Lampung yang banyak menarik perhatian khalayak nasional maupun mancanegara. Menjadi salah satu dari event pariwisata berwawasan lingkungan terbesar di Sumatera dengan mengutamakan aspek konservasi alam, mengangkat kearifan budaya lokal dan sosial ekonomi masyarakat dengan memberdayakan seluruh masyarakat Pulau Pahawang,” kata Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona.

Dendi juga menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan sebagai bentuk destinasi kepariwisataan berwawasan lingkungan terbesar di Provinsi Lampung dan berperan penting bagi sektor pariwisata dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pesawaran khususnya masyarakat Pulau Pahawang dan Teluk Ratai.

“Keindahaan alam di Bumi Andan Jejama merupakan kekayaan nan elok yang dimiliki oleh Kabupaten Pesawaran dan merupakan anugerah Tuhan yang tidak banyak dimiliki oleh kabupaten lain di Lampung,” terangnya.

Menurutnya, Pahawang Ecotourism Festival 2017 tersebut akan melibatkan partisipasi masyarakat Pesawaran khususnya masyarakat Pahawang dan Teluk Ratai yang pluralisme ini secara aktif dan menyenangkan.

“Melalui kegiatan ini diharapkan menjadikan Pulau Pahawang dan Teluk Ratai sebagai tujuan wisata berwawasan lingkungan dan konservasi alam terbesar di Provinsi Lampung,” Pungkasnya.

Seperti diketahui, Pulau Pahawang dan Teluk Ratai merupakan kawasan yang masuk dari 7 destinasi wisata andalan di Provinsi Lampung. Hal ini dikarenakan, Pulau Pahawang sudah terkenal dengan keindahaan pesona bawah laut dan hutan magrove terbesar di Provinsi Lampung.

Senada disampaikan, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran Sri Nugraeni. Menurutnya, Pahawang Ecotourism Festival 2017 juga melibatkan komunitas-komunitas yang aktif di bidang pariwisata. “Ada Forum CSR, Anemon Diving Club sebuah komunitas selam berbasis penelitian, Komunitas Senyum (Komnyum), Komunitas Fotografer, Komunitas sepeda, Blogger, dan Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Lampung,” katanya.

Lantas apa saja serunya Festival ini? Apa saja yang akan ditampilkan? Sri Nugraeni membeberkan, ada atraksi budaya yang melibatkan masyarakat lokal yang plural dalam bentuk pertunjukan tradisi budaya. Dikemas secara spektakuler berupa atraksi seni budaya yang digelar di sekitar Pulau Pahawang.

Kemeriahan Pahawang Ecotourism Festival 2017 ini, menurut Sri, bakal diisi dengan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat dan komunitas pariwisata baik dari dalam maupun luar Lampung. Bahkan penyelam dari berbagai universitas di Indonesia dan penyelam mancanegara yang telah menyatakan siap hadir.

Rangkaian acara, kata Sri, dimulai pada Sabtu (25/11/2017), pukul 08.00 dengan mengundang komunitas pariwisata mengikuti Tour D’Wayang Island. Selain eksplorasi Pulau Wayang, peserta tour akan diajak untuk melakukan kegiatan bersih-bersih pantai di sekitar Pulau Wayang. Dan malamnya seluruh peserta akan menginap di Pulau Pahawang.

Pada malam hari akan ada festival obor, gelaran budaya serta pahawang food festival. Keesokan harinya, Minggu (26/11/2017), Peserta Festival mengikuti rangkaian acara mulai pukul 08.00 WIB di Pulau Pahawang.

Selama festival berlangsung, Sri memaparkan, wisatawan juga akan dihibur dengan beberapa rangkaian acara yang menarik. Komunitas Sepeda akan mengeksplor ekosistem daratan di sekeliling pulau Pahawang untuk menjadi destinasi pariwisata baru di Pulau Pahawang . Menanam mangrove adalah sebagian aktivitas yang akan dilaksanakan dalam International Fun Bike tour de Pahawang. Kemudian ada Wisata mangrove untuk edukasi product knowledge bagi wisatawan yang berkunjung, untuk mendekatkan pada wisata yang berwawasan lingkungan dan pelestarian alam.

“Yang tak kalah menarik adalah Festival Permainan Tradisional dan Layang-layang serta Pahawang Food Festival. Para chef profesional yang tergabung dalam ISC (Indonesian Smart Culiner) dengan didampingi masyarakat lokal akan mengolah dan menyajikan kearifan pangan lokal,” pungkasnya. (Rls)

Tim Redaksi media online Lampung.co menerbitkan berita-berita khusus, termasuk berita advertorial. Hubungi tim redaksi melalui email redaksi@lampung.co atau WhatsApp 0811-790-1188

Berita

Momen HUT RI ke-78, Dompet Dhuafa Salurkan Al-Qur’an dan Bingkisan Guru Ngaji di Pesawaran

Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Lampung, Yogi Achmad Fajar mengatakan bahwa agenda ini menjadi salah satu program tematik di bulan kemerdekaan.

Published

on

Dompet Dhuafa Lampung
Dompet Dhuafa Lampung Salurkan Puluhan Al-Qur’an dan Bingkisan Guru Ngaji di Pesawaran | Foto: Ist.

Lampung dot coPesawaran | Peringati HUT RI ke-78, Dompet Dhuafa Lampung menyalurkan 40 Al-Qur’an 40 Iqro dan bingkisan guru ngaji di wilayah paling ujung selatan Lampung.

Tepatnya di RT 01, Dusun Pagar Jaya Induk, Desa Pagar Jaya, Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran. Wilayah ini juga dikenal dengan sebutan Teluk Hantu. Termasuk dalam bagian paling ujung selatan Pulau Sumatera dan desa terjauh di Kabupaten Pesawaran.

Agenda ini berlangsung bertepatan dengan momen memperingati HUT RI ke-78, pada Sabtu 19 Agustus 2023. Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Lampung, Yogi Achmad Fajar mengatakan bahwa agenda ini menjadi salah satu program tematik di bulan kemerdekaan.

“Agenda ini kami lakukan dalam semarak memperingati kemerdekaan RI ke-78. Berkolaborasi pula dengan komunitas NGAJAR yang mengadakan kegiatan literasi dan perlombaan bagi anak-anak. Dalam momen kemerdekaan ini, kami ingin memberikan kebahagiaan bagi para anak-anak di pelosok dan juga mengapresiasi perjuangan para guru ngaji”, kata Yogi.

Dusun Pagar Jaya Induk terletak di pesisir pantai Pesawaran yang memiliki beragam pantai indah dan asri, namun sayangnya akses menuju lokasi ini cukup memprihatinkan. Untuk mencapai lokasi ini, tim Dompet Dhuafa Lampung harus menempuh perjalanan 89 km dari pusat kota Bandar Lampung selama kurang lebih 6 jam perjalanan darat.

Meski harus melalui medan yang terjal dan sulit, namun tak menyurutkan semangat tim Dompet Dhuafa Lampung. Kejadian mobil terpater dan tersangkut mewarnai perjalanan penyaluran kali ini.

Setelah menerjang jalan yang berbatu, tanjakan curam hingga melalui jembatan kayu, tim Dompet Dhuafa Lampung sukses tiba di lokasi penyaluran. Masyarakat di pesisir Teluk Hantu menyambut dengan hangat kehadiran Dompet Dhuafa Lampung.

Adanya pendistribusian Al-Qur’an, Iqro dan bingkisan guru ngaji ini menjadi kebahagiaan bagi para penerima manfaat. Ucapan terima kasih dari para penerima manfaat mengalir untuk para donatur yang menghadirkan kebaikan tersebut.

Kebahagiaan yang terpancar di wajah penerima manfaat menjadi penghapus lelah perjalanan panjang tim Dompet Dhuafa Lampung. Mengingat jarak dan akses jalan yang harus dilalui untuk mencapai lokasi ini.

Wanti (12) tahun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada donatur dan Dompet Dhuafa Lampung. “Makasih ya kak, aku jadi makin semangat untuk belajar mengaji setelah dapet Al-Qur’an baru,” ucapnya dengan bahagia.

Senada dengan itu, Sutrisno (60) salah satu guru ngaji yang mendapatkan bingkisan dari Dompet Dhuafa Lampung juga menyampaikan rasa syukur dan bahagianya setelah mendapatkan bingkisan tersebut.

“Alhamdulillah, terimakasih Dompet Dhuafa Lampung dan donatur telah memberikan bantuan kepada saya. Saya bahagia mendapatkan bantuan ini,” ujarnya.

Aparatur setempat mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan penyaluran Al-Qur’an, iqro dan bingkisan guru ngaji ini. Salah satunya Manrido, selaku Kepala Dusun Pagar Jaya Induk.

“Terima kasih sudah datang jauh-jauh kesini, memang anak-anak sangat membutuhkan iqro dan Al-qur’an untuk menunjang pembelajaran mengaji mereka. Semoga bantuan dan perjalanannya berkah. Main-main lagi kesini yaa,” ucapnya melepas kepulangan tim Dompet Dhuafa Lampung. (*)

Continue Reading

Berita

Pasutri Asal Lampung jadi Korban Pembunuhan Berantai Dukun Pengganda Uang

“Sangat- sangat tidak menyangka. Tidak ada firasat apa-apa. Mereka pamitannya untuk pergi bekerja di Pulau Jawa. Kita tidak tahu kalau ada kejadian seperti ini,” kata Panut

Published

on

Korban pembunuhan berantai dukun Mbah Slamet
Korban pembunuhan berantai yang dilakukan oleh dukun Mbah Slamet | Foto: Ist.

Lampung dot co – Pesawaran | Dua warga Desa Kalirejo, Kecamatan Negeri Katon pasangan suami istri (Pasutri) Suheri dan Riani dinyatakan positif menjadi korban pembunuhan berantai yang dilakukan dukun pengganda uang palsu Mbah Slamet.

Hal itu dipastikan setelah dilakukan tes DNA oleh tim dokter forensik yang menyatakan jenazah Suheri dan Riani dinyatakan identik dengan hasil DNA anak korban yakni Rani Dwi Wulandari.

Sebelumnya Suheri dan Riani hilang kontak dengan pihak keluarga sejak September 2021. Kedua berpamitan dengan keluarga untuk pergi ke Pulau Jawa karena mendapatkan pekerjaan membangun rumah.

Keberadaan pasangan suami istri ini, terakhir kali diketahui pihak keluarga pada 8 September 2021, Riani juga membagikan momen kebahagiaannya bersama dengan suaminya ketika berada di beberapa daerah di Pulau Jawa.

Belakangan diketahui, rumah yang dikerjakan oleh Suheri adalah rumah dua lantai milik Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah. Hal tersebut diketahui pihak keluarga setelah melakukan panggilan video call terhadap Suheri yang sedang membangun rumah milik Mbah Slamet.

Saat berada di Pulau Jawa, Riani istri Suheri sering membagikan membagikan aktivitasnya di media sosial Facebook. Riani juga membagikan foto bersama Mbah Slamet saat berada di kebun wortel pada 30 Agustus 2021 lalu.

Kedua jenazah telah tiba di rumah duka di Desa Kalirejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung pada Selasa pagi (11/4/2023) sekitar pukul 06.00 WIB.

Kakak Riani, Panut (55) mengatakan sebelumnya pihak keluarga tidak menyangka jika pasutri Suheri dan Riani menjadi korban dukun pengganda uang Mbah Samet.

“Sangat- sangat tidak menyangka. Tidak ada firasat apa-apa. Mereka pamitannya untuk pergi bekerja di Pulau Jawa. Kita tidak tahu kalau ada kejadian seperti ini,” kata Panut, Selasa (11/4/2023).

Panut menuturkan, kedua korban merupakan sosok pribadi yang baik dan suka menolong tetangga. “Orangnya dikenal baik dengan tetangga kanan kiri, orangnya ringan tangan suka menolong tetangga,” tandasnya. (*)

Continue Reading

Berita

Elly Wahyuni Reses di Pesawaran, Petani Keluhkan Kelangkaan Pupuk Subsidi

Bendahara DPD Gerindra Lampung ini menjelaskan, ketersediaan pupuk subsidi dengan kebutuhan para petani tidak seimbang, sehingga hal tersebut memicu kelangkaan di tengah masyarakat.

Published

on

Elly Wahyuni
Wakil Ketua DPRD Lampung Elly Wahyuni | Foto: Ist.

Lampung dot co – Pesawaran | Wakil Ketua I DPRD Provinsi Lampung, Elly Wahyuni sapa masyarakat Kabupaten Pesawaran dalam agenda reses atau serap aspirasi masyarakat, Kamis (23/2/2023).

Dalam kesempatan tersebut, banyak topik pembicaraan yang dibahas, salah satunya soal pupuk subsidi. “Alhamdulillah, hari ini (Kamis, 23/2) saya menyapa masyarakat Kabupaten Pesawaran, banyak pembicaraan yang kami lakukan bersama warga,” ujar Elly.

Bendahara DPD Gerindra Lampung ini menjelaskan, ketersediaan pupuk subsidi dengan kebutuhan para petani tidak seimbang, sehingga hal tersebut memicu kelangkaan di tengah masyarakat.

“Kebutuhan dengan kesediaan pupuk subsidi berbeda, sehingga masyarakat yang berprofesi sebagai petani mengalami sedikit kesulitan mendapatkan pupuk subsidi,” ungkapnya.

Kendati begitu, politisi partai besutan Prabowo Subianto ini mengaku bakal memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Dengan cara, bakal melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar kelihatan masyarakat berupa kelangkaan pupuk subsidi dapat di tangani.

Diketahui, Elly Wahyuni melakukan reses di sejumlah desa, di Kabupaten Pesawaran. (*)

Continue Reading

Banyak Dibaca