Lampung Barat
Ini Cerita Keistimewaan Lampung Barat Menurut Masyarakat Setempat

Lampung.co – Lampung Barat memiliki keistimewaan yang dikenal dunia, yaitu salah satu kabupaten yang merupakan jalur taman nasional bukit barisan selatan (TNBBS). TNBBS adalah hutan lindung yang dijadikan bagian dari paru paru dunia.
“Hutan TNBBS itu oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia itu telah teridentifikasi berbagai jenis tumbuhan (flora) dan satwa liar (fauna), termasuk jenis langka dan dilindungi. Calon Gubernur ke depan harus juga paham alam Lampung Barat,” kata Agus Salim, salah seorang tokoh pemuda di Lampung Barat.
Agus yang juga diketahui pengurus NU Lampung Barat itu menyatakan tidak hanya itu, Lampung Barat memiliki wisata dan energi sumber daya alam, hanya saja sebagian belum tereksplorasi. sebenarnya “Jika sebagian yang sudah dilakukan eksplorasi dan di eksploitasi dengan benar, maka Lampung Barat mempunyai aset daerah yang besar dan merupakan objek yang harus di perhatikan dan di manfaatkan dengan total,” kata dia.
Agus menjelaskan, Lampung Barat yang memiliki luas wilayah administrasi 495.128 ha, di mana sesuai dengan Perda RT/RW Nomor 1 tahun 2012 terbagi menjadi Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya. Kawasan lindung terdiri dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) seluas 272.925 Ha, Hutan Lindung seluas 48.923,37 Ha dan kawasan yang memberikan perlindungan dibawahnya seluas 16.570,72 Ha, total kawasan lindung di Kabupaten Lampung Barat seluas 338.419,09 Ha (68,35 % dari luas wilayah administrasi).
Sementara kawasan budidaya hanya seluas 156.708,91 Ha (31,65%) yang akan terbagi menjadi kawasan pertanian, perkebunan, permukiman dan infrastruktur. Oleh sebab itu Lampung Barat ditetapkan sebagai kabupaten konservasi.
“Oleh karena itu, dibutuhkan kucuran dana sosial kemasyarakatan dan pelestarian lingkungan. dan hal inilah yang membuktikan bahwa dengan letak yang strategis terdapat berbagai macam pariwisata dan energi sumberdaya alam,” katanya.
Lampung Barat juga memiliki banyak wisata dan sumber daya alam sepert Wisata Alam Suoh. Suoh adalah sebuah kecamatan yang terpencil yang ada di lampung barat, di mana di dalam nya terdapat kekayaan alam yang sangat melimpah dan keindahan alam yang sangat mempesona. “Ini bisa dikatakan mutiara yang terpendam dan belum terungkap, daerah suoh berada di daerah lampung barat yang berjarak berkisar antara 250 km dari kota bandar lampung yang mana daerah Suoh ini dulu sangat ter isolir, sekarang sudah tidak lagi.” ujarnya.
Lalu, kata Agus ada Wisata Danau Ranau. Danau ranau terbentuk dari letusan vulkanik dari gunung berapi yang membuat cekungan besar. Sungai besar yang sebelumnya mengalir di kaki gunung berapi itu kemudian menjadi sumber air utama yang mengisi cekungan/belahan itu. Dan lama-kelamaan lubang besar itu penuh dengan air. Kemudian di sekeliling danau baru itu mulai ditumbuhi berbagai tanaman, di antaranya tumbuhan semak yang oleh warga setempat disebut ranau.
“Maka danau itu pun dinamakanlah Danau Ranau. Sisa gunung api itu kini menjadi Gunung Seminung yang berdiri kokoh di tepi danau berair jernih. Danau Ranau masuk dalam kawasan wisata Seminung Lumbok Resort. Sebelum sampai ke kawasan wisata itu, kita melewati Bukit Johor, dari ketinggian kita dapat melihat langsung Danau Ranau secara keseluruhan,” katanya.
Wisata lain ada Wisata Dirgantara Paralayang. Panorama Indah Gunung Pesagi, salah satu warisan alam yang untuk Lampung Barat karna gunung ini adala gunung yang tertinggi di propinsi Lampung. Terletak di kecamatan Balik Bukit, Liwa, Lampung Barat, Ketinggiannya mencapai 2.262 meter. “Nah untuk memajukannya butuh simbol sari pemimpinnya nanti, termasuk para Calon calon Gubernur sekarang,” katanya. (Rls)

Berita
Kasus Inses Terungkap Lagi di Lampung, Ayah Tega Gagahi Anak Kandung
Persetubuhan terhadap anak yang dilakukan oleh orang tua kandung yang pertama bertempat di kebun milik pelaku. Lalu yang kedua, ketiga, keempat, kelima dan keenam dilakukan dirumah tersangka.

Lampung dot co – Lampung Barat | Kasus hubungan badan sedarah (Inses) kembali terungkap di Lampung. Kali ini seorang ayah di Lampung Barat, TI tega menggagahi anak kandungnya sendiri yang masih di bawah umur.
Saat ini kasus tersebut sudah di tangan Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampung Barat. Kejari setempat menerima penyerahan tersangka dan barang bukti dari penyidik Kepolisian Resort Lampung Barat pada Kamis (12/10/2023) kemarin.
Kasi Intelijen Kejari Lampung Barat, Zenericho, mewakili Kepala Kejari Lampung Barat Deddy Sutendy, mengatakan, TI menggauli korban pertama kali pada hari minggu (15/01/2023) sekira pukul 20.00 WIB.
Yang kedua pada hari selasa tanggal 21 Februari 2023 sekira pukul 21.30 WIB, yang ketiga pada hari senin tanggal 01 Mei 2023 sekira pukul 19.30 WIB, yang keempat pada hari jumat tanggal 16 Juni 2023 sekira pukul 05.30 WIB.
Kemudian yang kelima pada hari sabtu tanggal 08 Juli 2023 sekira pukul 19.30 WIB, yang keenam pada hari jumat tanggal 21 juli 2023 sekira pukul 21.35 WIB.
“TI bin AHW melakukan tindak pidana persetubuhan terhadap anak yang dilakukan oleh orang tua kandung yang pertama bertempat di kebun milik pelaku,” ungkapnya. Selanjutnya persetubuhan yang kedua, ketiga, keempat, kelima dan keenam dilakukan dirumah tersangka.
Zenericho menjelaskan, TI disangka melanggar Pasal 81 ayat (3) ATAU Pasal 81 ayat (2) ATAU Pasal 82 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang Jo. Pasal 76D atau Pasal 76E Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Adapun barang bukti dalam perkara ini berupa satu buah celana dalam warna putih, satu buah bra warna coklat dan putih, satu buah baju lengan panjang warna hitam, satu buah rok panjang warna hitam.
“Berdasarkan Berita Acara Pelaksanaan Perintah Penahanan/Penahanan Lanjutan (BA-7), terhadap terdakwa untuk dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Kelas IIb Krui selama 20 hari terhitung mulai tanggal 12 Oktober 2023 sampai dengan 31 Oktober 2023,” pungkasnya. (*)
Berita
Japfa Siap Bangun KJA di Danau Ranau, Lampung Barat Terbuka Bagi Investor
“Kami selalu terbuka bagi investor yang ingin mengembangkan usahanya demi kemajuan daerah. Tidak benar kami menolak investasi,”

Lampung dot co – Lampung Barat | Kepala Dinas Perikanan Lampung Barat Kamaludin membenarkan bahwa PT Suri Tani Pemuka (STP), anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, sedang merencanakan untuk melakukan investasi di Danau Ranau, Lampung Barat.
Investasi tersebut berupa pembangunan keramba jaring apung (KJA) dan pabrik pengolahan ikan. Kamaludin menyebutkan, investasi diperkirakan mencapai Rp400 miliar untuk pembuatan KJA dan pabrik ikan.
Dia mengatakan, saat ini STP masih dalam proses penelitian mengenai kualitas air Danau Ranau dan hasilnya akan disampaikan kepada Dinas Perikanan dan Pemerintah Kabupaten setempat.
Kamaludin berujar, pihaknya belum dapat memberikan informasi lebih lanjut terkait rencana investasi dari PT STP ke depannya. Meski demikian, Lampung Barat selalu terbuka bagi investor.
“Kami selalu terbuka bagi investor yang ingin mengembangkan usahanya demi kemajuan daerah. Tidak benar kami menolak investasi, asal sesuai dengan komitmen yang sudah dibahas dan sudah disepakati dengan BPTI beberapa waktu yang lalu,” kata Kamaludin, Rabu (31/5/2023).
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Lampung Barat Daman Nasir mengatakan, sampai saat ini pihak PT Japfa Comfeed Tbk masih melengkapi berkas rencana investasi di sektor perikanan di Kecamatan Lumbok Seminung itu.
Sejauh ini, kata Daman, ia mendapatkan informasi, PT Japfa Comfeed masih terus melengkapi berkas itu, antara lain soal dokumen tentang lingkungan. Sebab, dokumen-dokumen ini dibutuhkan untuk perizinan yang kelak diberikan atas rencana usaha Japfa di kabupaten ini.
“Semua perihal perizinan ini online via OSS,” ujar Daman. Daman menambahkan, sebelum bulan puasa lalu, Pemerintah Kabupaten dan PT STP bersepakat untuk meneken nota kesepahaman.
Perihal kabar terakhir dari dinas lain soal kelanjutan investasi, Daman mengaku belum mengetahuinya. Sebab, ia fokus pada tugasnya dalam ranah penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu. (*)
Berita
Petani di Lampung Barat Ini Budidaya Buah Rotan, Ternyata Menjanjikan
Usia produktif tanaman rotan juga bisa mencapai usia 20 tahun. Dalam satu batang tanaman rotan diketahui dapat menghasilkan empat sampai lima kg jernang setiap panen. Sementara harga jernang untuk 1 kg berkisar Rp 17 ribu hingga Rp 50 ribu.

Lampung.co – Masyarakat di Lampung Barat mulai melirik potensi komoditi buah rotan untuk dibudidayakan. Salah satu petani yang mulai membudidayakan buah rotan ini adalah Aan Yudiono.
Menurut warga Kecamatan Balik Bukit itu, buah yang akrab disebut jernang oleh masyarakat di Lampung Barat tersebut bisa digunakan untuk bahan baku obat-obatan, kosmetik, dan pewarna tekstil.
Potensi itu yang membuat jernang saat ini menjadi komoditi yang menjanjikan untuk para petani di Lampung Barat. “Itulah yang membuat saya tertarik karena potensi ekonominya bagus,” kata Aan, Minggu (30/10/2022).
Dia mengaku sudah memulai usaha budidaya jernang ini sejak tahun 2014 karena Saat itu permintaan akan komoditi jernang cukup tinggi. Namun karena Pandemi Covid-19 Aan vakum selama 3 tahun.
“Pasalnya, permintaan ekspore jernang distop. Sehingga permintaan jernang pun turun drastis,” ujarnya dikutip dari Tribun Lampung.
Pandemi usai, dirinya kembali mulai menekuni budidaya jernang. Dia menjelaskan, rotan banyak tumbuh alami di hutan. Kondisi sebagian wilayah Lampung Barat merupakan kawasan hutan, jadi masih mudah menemukan Jernang.
Aan menambahkan, masa tanam pohon rotan hanya memerlukan waktu sekitar empat tahunan agar jernang bisa dipanen. Setelah memasuki usia produktif, jernang bisa panen 2-3 kali dalam setiap tahunnya.
Usia produktif tanaman rotan juga bisa mencapai usia 20 tahun. Dalam satu batang tanaman rotan diketahui dapat menghasilkan empat sampai lima kg jernang setiap panen. Sementara harga jernang untuk 1 kg berkisar Rp 17 ribu hingga Rp 50 ribu.
“Saat ini harga jualnya sekira harga Rp 20 ribu–Rp 22 ribu per kg,” ungkap Aan.
Karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, dirinya ingin memperkenalkan budidaya jernang ini ke para petani di Lampung Barat. Dia juga siap untuk memberikan pendampingan kepada para petani yang tertarik dan ingin budidaya jernang.
Aan juga berharap kepada pemerintah kabupaten Lampung Barat agar dapat memberikan dukungan terhadap budidaya jernang. (*)
You must be logged in to post a comment Login