fbpx
Connect with us

Lampung Barat

Ini Cerita Keistimewaan Lampung Barat Menurut Masyarakat Setempat

Published

on

Agus Salim tokoh pemuda Lampung Barat

Lampung.co – Lampung Barat memiliki keistimewaan yang dikenal dunia, yaitu salah satu kabupaten yang merupakan jalur taman nasional bukit barisan selatan (TNBBS). TNBBS adalah hutan lindung yang dijadikan bagian dari paru paru dunia.

“Hutan TNBBS itu oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia itu telah teridentifikasi berbagai jenis tumbuhan (flora) dan satwa liar (fauna), termasuk jenis langka dan dilindungi. Calon Gubernur ke depan harus juga paham alam Lampung Barat,” kata Agus Salim, salah seorang tokoh pemuda di Lampung Barat.

Agus yang juga diketahui pengurus NU Lampung Barat itu menyatakan tidak hanya itu, Lampung Barat memiliki wisata dan energi sumber daya alam, hanya saja sebagian belum tereksplorasi. sebenarnya “Jika sebagian yang sudah dilakukan eksplorasi dan di eksploitasi dengan benar, maka Lampung Barat mempunyai aset daerah yang besar dan merupakan objek yang harus di perhatikan dan di manfaatkan dengan total,” kata dia.

Agus menjelaskan, Lampung Barat yang memiliki luas wilayah administrasi 495.128 ha, di mana sesuai dengan Perda RT/RW Nomor 1 tahun 2012 terbagi menjadi Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya. Kawasan lindung terdiri dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) seluas 272.925 Ha, Hutan Lindung seluas 48.923,37 Ha dan kawasan yang memberikan perlindungan dibawahnya seluas 16.570,72 Ha, total kawasan lindung di Kabupaten Lampung Barat seluas 338.419,09 Ha (68,35 % dari luas wilayah administrasi).

Sementara kawasan budidaya hanya seluas 156.708,91 Ha (31,65%) yang akan terbagi menjadi kawasan pertanian, perkebunan, permukiman dan infrastruktur. Oleh sebab itu Lampung Barat ditetapkan sebagai kabupaten konservasi.

“Oleh karena itu, dibutuhkan kucuran dana sosial kemasyarakatan dan pelestarian lingkungan. dan hal inilah yang membuktikan bahwa dengan letak yang strategis terdapat berbagai macam pariwisata dan energi sumberdaya alam,” katanya.

Lampung Barat juga memiliki banyak wisata dan sumber daya alam sepert Wisata Alam Suoh. Suoh adalah sebuah kecamatan yang terpencil yang ada di lampung barat, di mana di dalam nya terdapat kekayaan alam yang sangat melimpah dan keindahan alam yang sangat mempesona. “Ini bisa dikatakan mutiara yang terpendam dan belum terungkap, daerah suoh berada di daerah lampung barat yang berjarak berkisar antara 250 km dari kota bandar lampung yang mana daerah Suoh ini dulu sangat ter isolir, sekarang sudah tidak lagi.” ujarnya.

Lalu, kata Agus ada Wisata Danau Ranau. Danau ranau terbentuk dari letusan vulkanik dari gunung berapi yang membuat cekungan besar. Sungai besar yang sebelumnya mengalir di kaki gunung berapi itu kemudian menjadi sumber air utama yang mengisi cekungan/belahan itu. Dan lama-kelamaan lubang besar itu penuh dengan air. Kemudian di sekeliling danau baru itu mulai ditumbuhi berbagai tanaman, di antaranya tumbuhan semak yang oleh warga setempat disebut ranau.

“Maka danau itu pun dinamakanlah Danau Ranau. Sisa gunung api itu kini menjadi Gunung Seminung yang berdiri kokoh di tepi danau berair jernih. Danau Ranau masuk dalam kawasan wisata Seminung Lumbok Resort. Sebelum sampai ke kawasan wisata itu, kita melewati Bukit Johor, dari ketinggian kita dapat melihat langsung Danau Ranau secara keseluruhan,” katanya.

Wisata lain ada Wisata Dirgantara Paralayang. Panorama Indah Gunung Pesagi, salah satu warisan alam yang untuk Lampung Barat karna gunung ini adala gunung yang tertinggi di propinsi Lampung. Terletak di kecamatan Balik Bukit, Liwa, Lampung Barat, Ketinggiannya mencapai 2.262 meter. “Nah untuk memajukannya butuh simbol sari pemimpinnya nanti, termasuk para Calon calon Gubernur sekarang,” katanya. (Rls)

 7,955 kali dilihat,  5 kali dilihat hari ini

Tim Redaksi media online Lampung.co menerbitkan berita-berita khusus, termasuk berita advertorial. Hubungi tim redaksi melalui email redaksi@lampung.co atau WhatsApp 0811-790-1188

Berita

Petani di Lampung Barat Ini Budidaya Buah Rotan, Ternyata Menjanjikan

Usia produktif tanaman rotan juga bisa mencapai usia 20 tahun. Dalam satu batang tanaman rotan diketahui dapat menghasilkan empat sampai lima kg jernang setiap panen. Sementara harga jernang untuk 1 kg berkisar Rp 17 ribu hingga Rp 50 ribu.

 22,964 kali dilihat,  9 kali dilihat hari ini

Published

on

Buah Rotan
Ilustrasi Buah Rotan | Foto: Ist.

Lampung.co – Masyarakat di Lampung Barat mulai melirik potensi komoditi buah rotan untuk dibudidayakan. Salah satu petani yang mulai membudidayakan buah rotan ini adalah Aan Yudiono.

Menurut warga Kecamatan Balik Bukit itu, buah yang akrab disebut jernang oleh masyarakat di Lampung Barat tersebut bisa digunakan untuk bahan baku obat-obatan, kosmetik, dan pewarna tekstil.

Potensi itu yang membuat jernang saat ini menjadi komoditi yang menjanjikan untuk para petani di Lampung Barat. “Itulah yang membuat saya tertarik karena potensi ekonominya bagus,” kata Aan, Minggu (30/10/2022).

Dia mengaku sudah memulai usaha budidaya jernang ini sejak tahun 2014 karena Saat itu permintaan akan komoditi jernang cukup tinggi. Namun karena Pandemi Covid-19 Aan vakum selama 3 tahun.

“Pasalnya, permintaan ekspore jernang distop. Sehingga permintaan jernang pun turun drastis,” ujarnya dikutip dari Tribun Lampung.

Pandemi usai, dirinya kembali mulai menekuni budidaya jernang. Dia menjelaskan, rotan banyak tumbuh alami di hutan. Kondisi sebagian wilayah Lampung Barat merupakan kawasan hutan, jadi masih mudah menemukan Jernang.

Aan menambahkan, masa tanam pohon rotan hanya memerlukan waktu sekitar empat tahunan agar jernang bisa dipanen. Setelah memasuki usia produktif, jernang bisa panen 2-3 kali dalam setiap tahunnya.

Usia produktif tanaman rotan juga bisa mencapai usia 20 tahun. Dalam satu batang tanaman rotan diketahui dapat menghasilkan empat sampai lima kg jernang setiap panen. Sementara harga jernang untuk 1 kg berkisar Rp 17 ribu hingga Rp 50 ribu.

“Saat ini harga jualnya sekira harga Rp 20 ribu–Rp 22 ribu per kg,” ungkap Aan.

Karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, dirinya ingin memperkenalkan budidaya jernang ini ke para petani di Lampung Barat. Dia juga siap untuk memberikan pendampingan kepada para petani yang tertarik dan ingin budidaya jernang.

Aan juga berharap kepada pemerintah kabupaten Lampung Barat agar dapat memberikan dukungan terhadap budidaya jernang. (*)

 22,965 kali dilihat,  10 kali dilihat hari ini

Continue Reading

Berita

Harga Sawi Anjlok dari Rp3.000/kg ke Rp200/kg, Petani di Lampung Barat Merugi

“Dari pembiayaan awal produksi kita aja udah enggak ketutup, pupuk mahal, obat-obatan juga,” ujar Edi

 10,349 kali dilihat,  8 kali dilihat hari ini

Published

on

Petani Sawi
Ilustrasi Petani Sawi | Foto: Ist.

Lampung.co – Harga jual sayur sawi di Lampung Barat mengalami penurunan drastis dari Rp 3.000/kg menjadi Rp 200/kg lantaran melimpahnya barang di pasaran. Hal itu membuat petani sayur sawi mengeluh.

Turunnya harga sayuran sawi di Lampung Barat sudah terjadi dari dua minggu terakhir. Salah seorang petani sayur sawi di Lampung Barat, Sofwan mengakui memang turunnya harga akibat melimpahnya barang di pasaran.

“Ya jadi murah karena sawi itu melimpah banget, banyak banget di pasar. Ya mungkin itu yang membuat harganya anjlok, jadinya petani pada ngeluh nih,” kata Sofwan seperti dikabarkan Tribun Lampung, Jumat (29/7/2022).

Anjloknya harga sayuran sawi tersebut tentu saja tidak sebanding dengan biaya perawatan dan biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani. “Dari pembiayaan awal produksi kita aja udah enggak ketutup, pupuk mahal, obat-obatan juga,” ujar Edi, salah satu Agen sayuran di Lampung Barat.

“Nah sedangkan harga-harga sayuran di pasaran sekarang mulai pada turun drastis semua. Enggak heran kalau petani sekarang udah mulai pada ngeluh,” imbuhnya.

Tentu kepada pihak berwenang, diharapkan ke depannya masalah seperti ini bisa cepat teratasi. Sehingga tidak ada lagi petani yang mengeluh karena merugi akibat harga jual tidak seimbang dengan biaya yang sudah dikeluarkan. (*)

 10,350 kali dilihat,  9 kali dilihat hari ini

Continue Reading

Berita

Presiden Gerakan Desa Emas Aries Muftie Hadiri Peluncuran GDE di Lampung Barat

Aries Muftie menyampaikan, dengan pelatihan dan pendidikan, warga desa bisa mengubah masa depan desa. Instrumen utamanya, ujar Aries, adalah Kampus Desa Emas.

 8,507 kali dilihat,  8 kali dilihat hari ini

Published

on

Abdul Hakim
Abdul Hakim menghadiri peluncuran Gerakan Desa Emas dan Kampus Desa Emas di Balai Pekon/Desa Trimulyo, Kecamatan Gedung Surian, Lampung Barat | Foto: Ist.

Lampung.co – Anggota Komite IV DPD RI daerah pemilihan Lampung Abdul Hakim menghadiri peluncuran Gerakan Desa Emas dan Kampus Desa Emas di Balai Pekon/Desa Trimulyo, Kecamatan Gedung Surian, Lampung Barat, Kamis, 6/1/2022.

Hadir dalam acara Presiden Gerakan Desa Emas Aries Muftie. Ia menyampaikan, dengan pelatihan dan pendidikan, warga desa bisa mengubah masa depan desa. Instrumen utamanya, ujar Aries, adalah Kampus Desa Emas.

Dengan kampus ini, warga diajak belajar dan mengerti dengan penerapan pembangunan desa. “Dengan demikian kita bisa mencapai desa emas 24 karat,” kata Aries.

Ia menambahkan, dalam menempuh belajar Kampus Desa Emas, para mahasiswa akan dididik dan mampu berpenghasilan setara dengan UMR pada semester III. Kampus nantinya akan membuat teaching factory yang disesuaikan dengan potensi desa.

Hadir pula dalam acara ini Asisten II Wasisno Sembiring, Kadis PDD Noviardi Kuswan, Kadis Koperindag Sugeng Raharjo, wakil dari Dinas Pertanian Rusdi, wakil dari Dinas Pariwisata Tri Umaryani, dan Camat Gedung Surian M. Agus Setiawan.

Juga hadir Pimpinan Unit BRI Sumberjaya Fajri, Kepada Desa/Pekon Trimulyo Buchori, Kepala Pekon Rigisjaya Sugeng, dan Kepala BUMDes Rigisjaya Rozikin.

Hakim mengatakan, Kampus Desa Emas adalah instrumen utama Gerakan Desa Emas atau GDE. GDE sendiri adalah ikhtiar untuk menjadikan desa menjadi daerah yang sarat dengan entrepreneur, mandiri, adil, dan sejahtera.

GDE membina karakter para patriot desa yang diikhtiarkan menjadi pelopor dan penggerak pembangunan di desa. Untuk menjadi patriot yang tangguh, dibutuhkan kurikulum yang terlembaga dalam Kampus Desa Emas. Para milenial bisa kuliah di Kampus Desa Emas.

Kampus ini, ujar Hakim, tidak membutuhkan gedung khusus,. Kuliah diadakan daring di balai desa atau tempat lain di tempat itu. Fokus utama pada pendidikan ekonomi, bisnis, dan industri kreatif lainnya.

Hakim mengatakan, pada semester III diharapkan mahasiswa sudah mampu menghasilkan pendapatan dari teaching factory yang ada di desa. Teaching factory disesuaikan dengan potensi ekonomi desa masing-masing. Misalnya pertanian, peternakan, pariwisata, dan kegiatan kreatif lainnya, termasuk kuliner.

Hakim ingin muaranya adalah semua desa atau kelurahan di Indonesia bisa menjadi desa atau kelurahan emas. Ia mengatakan, dalam konteks Indonesia, yang akan diwujudkan adalah desa atau kelurahan Pancasila. (*)

 8,508 kali dilihat,  9 kali dilihat hari ini

Continue Reading

Banyak Dibaca